20
diinvestasikan. Analisis fundamental adalah analisis yang dilakukan terhadap perusahaan itu sendiri yang berhubungan dengan prospek
pertumbuhan dan kemampuan memperoleh keuntungan Rodoni, 2005 : 61-62.
Analisis fundamental menyatakan bahwa setiap instrumen investasi mempunyai landasan yang kuat yaitu nilai intrinsik yang dapat
ditentukan melalui suatu analisis yang sangat hati-hati terhadap kondisi pada saat sekarang dan prospeknya di masa yang akan datang. Ide
dasar pendekatan ini adalah bahwa harga saham dipengaruhi oleh kinerja perusahaan Kodrat dan Indonanjaya, 2010 : 1.
5. Penilaian Saham
Upaya untuk merumuskan bagaimana menentukan harga saham yang seharusnya, telah dilakukan oleh setiap analis keuangan dengan
tujuan untuk bisa memperoleh tingkat keuntungan yang menarik. Meskipun demikian, dari hipotesa pasar modal yang efisien kita
mengetahui bahwa sulit bagi pemodal untuk terus bisa melampaui pasar dan memperoleh tingkat keuntungan diatas normal Husnan,
2001 : 285. Husnan 2001 : 288 menyebutkan, analisis saham bertujuan untuk
menaksir nilai intrinsik intrinsic value suatu saham, dan kemudian membandingkannya dengan harga pasar saat ini current market price
saham tersebut. Nilai intrinsik menunjukkan present value arus kas
21
yang diharapkan dari saham tersebut. Pedoman yang digunakan dalam proses penilaian saham adalah sebagai berkut:
• Apabila nilai intrinsik lebih besar dari harga pasar saat
ini, maka saham tersebut dinilai undervalued harganya terlalu rendah, dan karenanya seharusnya dibeli dan
ditahan apabila saham tersebut telah dimiliki. •
Apabila nilai intrinsik lebih kecil dari harga pasar saat ini, maka nilai tersebut dinilai overvalued harganya terlalu
mahal, dan karenanya harus dijual. •
Apabila nilai intrinsik sama dengan = harga ppasar saat ini, aka saham tersebut dinilai wajar harganya dan berrada
dalam kondisi seimbang. Meskipun para analis dan pemodal selalu mengupayakan untuk
melakukan analisis dengan tujuan untuk bisa memperoleh tingkat keuntungan yang menarik, mengidentifikasikan saham mana yang
sebaiknya dibeli dan dijual, tetapi apabila pasar modal efisien akan sangat sulit bagi pemodal untuk terus menerus bisa memperoleh
tingkat keuntungan diatas normal. Walaupun demikian, terlepas dari efisien tidaknya pasar modal, dan seberapa jauh para analis dan
pemodal percaya akan efisiensi tersebut, bagaimana melakukan penilaian saham untuk menaksir nilai intrinsik saham tersebut, perlu
dipahami oleh para analis sekuritas.
22
Model penilaian merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang
diramalkan atau yang diamati menjadi perkiraan tentang harga saham. Dikutip oleh Husnan 2001 : 290, terdapat dua model penilaian yang
sering digunakan untuk analisis sekuritas, yaitu pendekatan present value model kapitalisasi penghasilan dan model Price Earning Ratio
atau PER metode kelipatan laba. Pendekatan present value mencoba menaksir present value, dengan menggunakan tingkat bunga tertentu,
manfaat yang diharapkan akan diterima oleh pemilik saham. Sedangkan pendekatan Price Earning Ratio PER menaksir nilai