59
B. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
C. Hipotesis Penelitian
a. Pengaruh Intellectual capital terhadap Kinerja Keuangan
Adanya pengungkapan intellectual capital dalam laporan keuangan dapat mencerminkan kinerja keuangan perusahaan.
Penggunaan seluruh aset perusahaan yang efisien, baik aset yang berwujud maupun aset tidak berwujud intellectual capital akan
meningkatkan laba perusahaan. Semakin tinggi tingkat laba yang diperoleh oleh perusahaan maka semakin tinggi nilai ROA dan ROE.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Harahap 2014 yang menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh
terhadap kinerja keuangan. VAHU
UU
VACA
STVA IC
FP
ROE FV
ROA PBV
PER
60
H1: Intellectual capital bepengaruh langsung terhadap kinerja
keuangan. b.
Pengaruh Langsung Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan
Meningkatkan kinerja keuangan merupakan salah satu strategi perusahaan dalam mencapai tujuan meningkatkan nilai perusahaan.
Bagi perusahaan, meningkatkan kinerja keuangan dapat membuat saham perusahaan terlihat menarik bagi investor. Jika kinerja
keuangan menunjukkan prospek yang baik, maka saham akan diminati oleh investor dan berpengaruh pada harga jual saham
tersebut. Biasanya investor melakukan peninjauan dengan melihat rasio keuangan sebagai alat evaluasi investasi. Pemanfaatan seluruh
aset intellectual capital perusahaan akan meningkatkan nilai tambah perusahaan. Adanya rasio ini akan mempererat hubungan
antara kinerja keuangan dan nilai perusahaan.
H2: Kinerja keuangan berpengaruh langsung terhadap nilai perusahaan.
c. Pengaruh langsung intellectual capital terhadap nilai perusahaan
Berdasarkan Resources Based Theory RBT, sebuah perusahaan dipersepsikan sebagai kumpulan aset maupun kemampuan berwujud
dan tak berwujud Firer and Williams, 2003. Teori ini menjelaskan bahwa nilai perusahaan yang baik menunjukkan kemampuan
61 perusahaan dalam penggunaan aset berwujud maupun tak
berwujud yang dimiliki oleh perusahaan atau intellectual ability secara efektif dan efisien. Dalam teori stakeholder, pasar akan
memberikan nilai yang lebih tinggi terhadap perusahaan dengan penggunaan aset maksimal. Menurut Pramelasari, 2010 perusahaan
yang mampu mengelola aset perusahaan secara maksimal akan mampu menciptakan value added dan berpengaruh terhadap
peningkatan nilai perusahaan. Hal ini didukung oleh hasil penilitian yang dilakukan Tan et.,al 2007, yang menunjukan bahwa
intellectual capital berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.
H3: Intellectual capital berpengaruh langsung terhadap nilai
perusahaan d.
Pengaruh Tidak Langsung intellectual capital terhadap nilai perusahaan
Berdasarkan Resources Based Theory RBT, sebuah perusahaan dipersepsikan sebagai kumpulan aset maupun kemampuan berwujud
dan tak berwujud Firer and Williams, 2003. Teori ini menjelaskan bahwa nilai perusahaan yang baik menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam penggunaan aset berwujud maupun tak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan atau intellectual ability
secara efektif dan efisien. Dalam teori stakeholder, pasar akan memberikan nilai yang lebih tinggi terhadap perusahaan dengan
62 penggunaan aset maksimal. Menurut Pramelasari, 2010 perusahaan
yang mampu mengelola aset perusahaan secara maksimal akan mampu menciptakan value added dan berpengaruh terhadap
peningkatan nilai perusahaan. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Sunarsih dan Mendra 2012, yang menunjukan
bahwa kinerja keuangan mampu memediasi hubungan antara intellectual capital
dengan nilai perusahaan.
H4: Intellectual capital berpengaruh tidak langsung terhadap
nilai perusahaan.
63
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh dari variabel independen yaitu intellectual capital terhadap variabel dependen yang dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan, melalui
variabel intervening, yaitu kinerja keuangan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ 45 periode 2009 sampai
2014.
B. Metode Penentuan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
. Tujuan dilakukannya metode purposive sampling adalah untuk menghindari adanya ambiguitas yang disampaikan oleh informasi-
informasi tersebut. Artinya pemilihan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, yaitu antara lain:
1. Merupakan perusahaan yang terdaftar secara berturut-turut dalam
indeks LQ 45 selama periode 2009-2014. 2.
Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan berturut-turut selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2014.
3. Perusahaan yang secara berturut-turut tidak mengalami kerugian
selama periode 2009-2014.