70 dapat ditolak. Parameter yang tidak signifikan, dengan
pengecualian perubahan yang eror, dapat dianggap sebagai model yang tidak penting dalam penelitian, walaupun ukuran
sampel memadai, parameter tersebut harus dihapus dari model Bryne, 2010:68.
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah
dipahami dan diinterpretasikan Indriantoro, 1999. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai
rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum dan minimum Ghozali, 2011. Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata
populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum-minimum digunakan
untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil
dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian.
3. Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinan adalah antara nol sampai satu nilai R
2
yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel dependen amat terbatas Ghozali,
2011.
71
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga yaitu variabel independen, variabel dependen, dan variabel intervening.
1. Variabel Independen
Variabel independen, yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel terikat. Dalam penelitian ini, variabel
independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah intellectual capital
yang diukur berdasarkan value added yang diciptakan oleh Capital Employed
VACA, Human Capital VAHU, dan Structural Capital
STVA.
a. Intellectual capital
Menurut Bontis 1998 modal intelektual adalah seperangkat tak berwujud sumber daya, kemampuan dan
kompetensi yang menggerakkan kinerja organisasi dan penciptaan nilai.
Pengukuran intellectual capital dalam penelitian ini menggunakan konsep value added yang dicetuskan oleh Pulic. Pulic percaya bahwa
metode pengukuran kinerja tradisional tidak cocok untuk mengukur kinerja dalam konteks knowledge economy. Oleh karena itu ia
mengusulkan untuk menggunakan value added sebagai indikator untuk mengukur kinerja dalam konteks