Variabel Intervening Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

75 share. Makin besar price earning ratio suatu saham maka harga saham tersebut akan semakin mahal terhadap pendapatan bersih per sahamnya. Angka rasio ini biasa digunakan investor untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dimasa yang akan datang Prastowo, 2002. PER dapat dirumuskan sebagai berikut:

3. Variabel Intervening

Kinerja keuangan perusahaan digunakan sebagai variabel intervening . Kinerja keuangan adalah prestasi kerja yang telah dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dan tertuang pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan Munawir, 2006. Kinerja keuangan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja keuangan merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun, karena kinerja keuangan merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Dalam penelitian ini, kinerja keuangan perusahaan diukur dengan menggunakan Return On Assets ROA dan Return On Equity ROE. ROA adalah profitabilitas kunci yang mengukur jumlah profit yang diperoleh tiap rupiah aset yang dimiliki perusahaan. ROA 76 memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam melakukan efisiensi penggunaan total aset untuk operasional perusahaan Chen et.al.,2005. Rumus ROA sebagai berikut: Sedangkan ROE digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan total modal yang dimiliki oleh perusahaan, untuk menghitung pengembalian atas total modal setelah bunga dan pajak. Rumus ROE sebagai berikut: ROE = 77 Berikut ini tabel yang berisi operasionalisasi setiap variabel dalam penelitian ini: Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Proksi Skala Intellectual Capital VAIC TM = VACA + VAHU + STVA Rasio VA = Output – Input VACA = VA CE VAHU = VA HC STVA = VA – HC VA Nilai Perusahaan PBV = Harga Saham per Saham Nilai Buku per Saham Rasio PER = Harga Saham per Lembar Laba Bersih per Saham Kinerja Keuangan ROA = Laba Bersih setelah pajak Total Aset Rasio ROE = Laba Bersih setelah Pajak Total Ekuitas Sumber: data diolah sendiri 78

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umun Objek Penelitian

1. Sejarah Perkembangan Pasar Modal dan Indeks LQ 45

Sejarah Bursa Efek Jakarta telah dimulai sejak tahun 1912 yang didirikan oleh pemerintah Belanda di Indonesia namun karena terjadi perang dunia I Bursa Efek Jakarta di tutup. Perdagangan surat berharga dimulai di Pasar Modal Indonesia sejak tanggal 3 Juni 1952. Namun t onggak paling besar terjadi pada 10 Agustus 1977, yang dikenal sebagai kebangkitan Pasar Modal Indonesia. Setelah Bursa Efek Jakarta dipisahkan dari Institusi Bapepam tahun 1992 dan diswastakan, mulailah pasar modal mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Pasar modal tumbuh pesat pada periode 1992-1997. Masalah pasar modal tidak terlepas dari arus investasi yang akan menentukan pertumbuhan ekonomi sebuah kawasan, tidak terkecuali Indonesia dan negara-negara lainnya. Pada tahun 1977, pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali Bursa Efek Jakarta dengan mencatatkan saham 13 perusahaan PMA. Beberapa tahun kemudian Bursa Efek Jakarta mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Sekitar dekade 80-an dan awal 90-an, Bursa Efek Jakarta benar-benar berkembang menjadi bursa efek seperti yang dikenal sekarang sebagai Bursa Efek Indonesia BEI.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Intellectual Capital, Capital Adequacy Ratio Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Dengan Leverage Sebagai Variabel Moderating

2 71 114

Pengaruh Intelectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI

1 66 78

Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008 - 2011

2 97 164

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 139 103

Pengaruh Pengungkapan CSR Dan GCG Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Moderating Variabel Studi Empiris Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2010

5 107 123

Pengaruh Merger Terhadap Return Saham Perusahaan Pengakuisisi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening

0 37 110

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 44 63

Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bei Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening

6 48 113

Analisis Pengaruh Variabel Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di BEI

1 44 63

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan (ROE) Dan Implikasinya Pada Nilai Perusahaan (studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Lembaga Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)

2 18 64