Nilai Perusahaan Landasan Teori

44 aset intellectual capital perusahaan akan meningkatkan nilai tambah perusahaan. Adanya rasio ini akan mempererat hubungan antara kinerja keuangan dan nilai perusahaan.

g. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan adalah nilai pasar dari utang dan ekuitas perusahaan Arthur J.Keown et.al, 2010 nilai perusahaan merupakan pandangan investor atau pasar terhadap sebuah perusahaan yang kerap tercermin dari harga sahamnya, atau dengan kata lain sebuah perusahaan dengan harga saham yang tinggi merupakan sebuah perusahaan yang memiliki nilai baik bagi investor. Masalahnya adalah bahwa indikator tradisional tentang keberhasilan bisnis, seperti peningkatan pendapatan, arus kas, laba, penguasaan pasar, dan kempemimpinan teknologi sesungguhnya tidak mampu menyediakan informasi apakah perusahaan benar- benar menciptakan nilai bagi pemilik dan pemegang saham atau belum. Hanya ketika suatu perusahaan mampu menghasilkan sesuatu yang lebih dari sumber daya yang diinvestasi, maka kita dapat berbicara tentang penciptaan nilai. Dalam konteks ini, kepentingan utama semua stakeholders adalah bahwa strategi bisnis diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut value creation dan bahwa sistem pengukuran mencerminkan kemampuan manajemen untuk mencapai 45 tujuan tersebut. Bagaimanapun, meningkatnya tekanan dan tanggung jawab terhadap pemegang saham dan karyawan menyiratkan perhatian kepada penciptaan nilai value creation sebagai suatu ukuran baru tentang keberhasilan bisnis riset yang dilakukan di pasar modal membuktikan bahwa terdapat hubungan antara efisiensi penciptaan nilai dan nilai pasar perusahaan. Tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam jangka panjang, yang hanya akan dapat dicapai dengan investasi pada sumber daya intelektual terutama pada human capital, yang merupakan faktor kunci penciptaan nilai pada bisnis modern dan peningkatan mobilisasi dari potensi internal perusahaan, terutama adalah intangible Ulum, 2009. Premis kunci untuk penciptaan nilai perusahaan adalah bahwa semua kontribusi terhadap penciptaan nilai value creation namun juga pembinasaan nilai value destruction dapat diukur tampa kerancuan, yang sering kali memerlukan skema organisasi dan indeks-indeks baru. Sebagai tambahan, proses perencanaan dan pengambilan keputusan harus difokuskan pada upaya penciptaan nilai. Untuk efektifitas pengendalian biaya, maka manajemen eksekutif perlu bersama-sama dengan manajemen puncak mengidentifikasi berbagai kemungkinan untuk terus meningkatkan efisiensi penciptaan nilai. Melalui proses ini, semua potensial inteketual yang berada di dalam perusahaan dapat dimoblisasi untuk 46 tujuan pencapaian nilai maksimum baik untuk pemegang saham maupun karyawan. Teori modern mendefinisikan aktiva bisnis sebagai nilai tambah value added dan kekayaan, yang jauh lebih kompleks daripada sebelumnya. Untuk tujuan penciptaan laba, adalah penting membangun hubungan dengan pelanggan ke tingkatan paling tinggi. Lebih dari itu, adalah penting untuk menyadari bahwa format yang terukurberwujud tangible form dari penciptaan nilai seperti: pendapatan, nilai tambah adalah tergantung pada format yang tidak terwujud intangible form dari penciptaan nilai seperti: peningkatan waktu dan efektivitas komunikasi, hubungan yang lebih baik dengan pelanggan, membangun dan mempertahankan reputasi. Kunci untuk sukses adalah dalam penciptaan sebab akibat hubungan antara dua format penciptaan nilai tangible dan intangible form. Harus dikatakan bahwa salah satu tantangan utama bagi manajemen adalah menciptakan kondisi yang akan membuka peluang generasi sukses nilai intangible seperti: pengetahuan layanan, pengalaman, keuntungan, kecepatan, kualitas, kesan dan transformasinya kepada format tangible seperti: pendapatan, laba, nilai tambah, pangsa pasar, nilai pasar. Manajemen penciptaan nilai yang sistematik didasarkan pada premis bahwa konsep ini melekat di dalam perusahaan sebagai tujuan akhir bisnis. Penting untuk dipastikan bahwa konsep “hidup” di semua tingkatan bisnis, pada aktifitas hari 47 ke hari, dirangsang, dihargai, diukur dan dikomunikasikan Ulum, 2009 Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur menggunakan Price Book Value PBV dan Price Earning Ratio PER. PBV merupakan perbandingan dari harga suatu saham dengan nilai buku. PBV yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan ke depan. PBV juga dapat menunjukan seberapa jauh sebuah perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan dengan jumlah modal yang diinvestasikan oleh perusahaan. Perusahaan yang baik memiliki PBV diatas 1, semakin tinggi PBV mencerminkan harga saham yang tinggi dibandingkan nilai buku per lembar saham. Semakin tinggi harga saham, semakin berhasil perusahaan dalam menciptakan nilai bagi para pemegang sahamnya Simanungkalit, 2015. Sedangkan PER adalah perbandingan antara harga saham per lembar dengan laba bersih per saham. Kegunaan PER adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja perusahaan yang dincerminkan oleh earning per share nya. PER menunjukan hubungan antara pasar saham biasa dengan earning per share. Makin besar price earning ratio suatu saham maka harga saham tersebut akan semkin mahal terhadap pendapatan bersih per sahamnya. Angka rasio ini biasa digunakan investor untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dimasa yang akan datang Prastowo, 2002. 48

2. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Intellectual Capital, Capital Adequacy Ratio Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Dengan Leverage Sebagai Variabel Moderating

2 71 114

Pengaruh Intelectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI

1 66 78

Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008 - 2011

2 97 164

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 139 103

Pengaruh Pengungkapan CSR Dan GCG Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Moderating Variabel Studi Empiris Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2010

5 107 123

Pengaruh Merger Terhadap Return Saham Perusahaan Pengakuisisi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening

0 37 110

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 44 63

Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bei Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening

6 48 113

Analisis Pengaruh Variabel Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di BEI

1 44 63

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan (ROE) Dan Implikasinya Pada Nilai Perusahaan (studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Lembaga Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)

2 18 64