harus mempertimbangkan kepada siapa hak tersebut diberikan. Oleh karena itu, definisi nelayan perlu pula direvitalisasi sehingga menghasilkan nelayan yang
profesional bukan sekedar free raiders yang menjadi ciri utama pelaku sumberdaya perikanan dalam rejim open access. Pengetahuan nelayan terhadap
Sumberdaya tidak berorientasi hanya kepada pertimbangan ekonomi saja, namun yang lebih penting adalah pertimbangan
komunitas sehingga menjamin keberlanjutan sumberdaya perikanan dari sisi komunitas seperti yang telah
diuraikan sebelumnya. Berdasarkan karakteristik human system dalam tipologi fishery system
seperti yang disampaikan oleh Charles 2001, terdapat beberapa karakteristik umum dari nelayan fishers yaitu bahwa pertama, nelayan berbeda menurut latar
belakang sosial seperti tingkat umur, pendidikan, status sosial dan tingkat kohesitas dalam komunitas mikro antar nelayan dalam satu grup atau dalam
komunitas makro nelayan dengan anggota masyarakat pesisir lainnya. Kedua, dalam
komunitas nelayan
komersial, nelayan
dapat bervariasi
menurut occupational commitment-nya seperti nelayan penuh, nelayan sambilan utama dan
nelayan sambilan, atau menurut occupational pluralism-nya seperti nelayan dengan spesialisasi tertentu, nelayan dengan sumber pendapatan beragam, dan lain
sebagainya. Ketiga, nelayan dapat bervariasi menurut motivasi dan perilaku di mana dalam hal ini terdiri dari dua kelompok yaitu nelayan dengan karakteristik
profit-maximizers yaitu nelayan yang aktif menangkap ikan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dan cenderung berperilaku seperti layaknya
perusahaan, dan kelompok nelayan satisficers atau nelayan yang aktif menangkap ikan untuk mendapatkan penghasilan yang cukup.
2.2 Gambaran Umum Tentang PEMP
Sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, pemberdayaan masyarakat mendapatkan perhatian yang sangat besar yang dituangkan dalam
bentuk kebijakan nasional. Melalui program kompensasi pengurangan subsidi BBM, diluncurkan bantuan dana ekonomi produktif untuk beberapa bidang yang
dikelola oleh departemen terkait. Pada Departemen Kelautan dan Perikanan, salah satu bentuk program kompensasi melalui peluncuran dana ekonomi produktif
dikemas dalam bentuk program Pemberdayaan Ekonomi Masyarkat Pesisir PEMP yang dimulai sejak tahun 2001.
Secara umum, PEMP bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui pengembangan kegiatan ekonomi, peningkatan
kualitas melalui sumber daya manusia dan penguatan kelembagaan sosial ekonomi dengan mendayagunakan sumberdaya perikanan dan kelautan secara
optimal dan berkelanjutan DKP 2003, Sedangkan secara khusus, PEMP bertujuan untuk:
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan
dan pengembangan
kegiatan ekonomi
masyarakat yang
didampingi dengan pengembangan kegiatan sosial, pelestarian lingkungan dan pengembangan infrastruktur untuk mendorong kemandirian masyarakat
pesisir. 2. Menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha utnuk meningkatkan
pendapatan masyarakat pesisir yang terkait dengan sumberdaya perikanan dan kelautan.
3. Mengelola dan memanfaatkan sumberdaya pesisir dan laut secara optimal dan berkelanjutan sesuai dengan kaidah kelestarian lingkaungan.
4. Memeperkuat kelembangaan sosial ekonomi masyarakat dan kemitraan dalam mendukung perkembangan wilayahnya.
5. Mendorong terwujudnya
mekanisme manajemen
pembangunan yang
partisipasif dan transparan dalam kegiatan masyarakat. Sasaran PEMP adalah masyarakat pesisir yang memiliki mata pencaharian
atau berusaha dengan memanfaatkan potensi pesisir seperti nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah ikan
dan kelautan,
yang kurang
berdaya dalam
peningkatanpenguatan usahanya. PEMP bukan bersifat hadiah, melainkan pemberdayaan sehingga diharapkan dapat terus berkembang dan menyentuh
sebagian besar masyarakat pesisir yang menjalankan jenis usaha
yang memanfaatkan sumberdaya pesisir dan laut serta usaha lain yang terkait. Program
ini menggunakan model pengembangan usaha yang bersifat perguliran revolving yang dilakukan setelah ada keuntungan dan usaha kelompok telah kuat. Pinjaman
modal melalui dana ekonomi produktif masyarakat yang diterima oleh sasaran
wajib untuk dikembalikan agar terjadi perguliran kepada masyarakat pesisir lainnya yang membutuhkan serta terpilih sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Model pengembangan PEMP disajikan pada Gambar 1
Gambar 1. Model Pengembangan PEMPDKP 2003 Identifikasi :
Potensi dan Permasalahan SDA SDM
Kegiatan Usaha Perikanan Sarana dan Prasarana
Kelembagaan Sosial
Ekonomi Kebijakan Pemerintah
Analisis Data
Penyusunan Program
Pengembangan
Program Ekonomi
Program Sosial
Program Lingkungan dan
Infrastruktur
Sosialisasi Program
Pendamping
Monitoring dan Evaluasi
Implementasi Program : Pemilihan Peserta
Pelatihan Pelaksanaan Kegiatan
Ekonomi Pelaksanaan Kegiatan
Sosial, Lingkungan Fasilitas
Penguatan Kelembagaan Sosial Ekonomi
Sedangkan struktur kelembagaan PEMP disajikan pada Gambar 2
Gambar 2. Struktur Kelembagaan PEMPDKP 2003
2.3 Kinerja PEMP