Perekonomian Wilayah Kecamatan Pemangkat

Km serta luas laut sebesar 151,62 Km2, namun demikian Kecamatan Pemangkat memiliki potensi besar sebagai penghasil sumberdaya ikan laut bagi Kabupaten Sambas. Sementara luas Kecamatan Pemangkat hanya 3,03 persen dari luas Kabupaten Sambas, yaitu seluas 193,75 Km2. Sentra kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Sambas berada di lima 5 wilayah kecamatan. Produksi perikanan tangkap terbesar dihasilkan dari Kecamatan Pemangkat, yang merupakan wilayah kerja TPI Penjajab dan berada di PPN Pemangkat. Angka produksi dan nilai produksi yang dihasilkan di wilayah Kecamatan Pemangkat cukup memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan produksi perikanan tangkap di Kabupaten Sambas. Sumbangan Pendapatan Asli Daerah PAD Kecamatan Pemangkat adalah sebesar Rp 241.627.430,00 melalui retribusi pasar grosir TPI Penjajab pada Tahun 2003.

4.1.1.2 Perekonomian Wilayah Kecamatan Pemangkat

Tinggi rendahnya perekonomian suatu daerah tergantung dari sumberdaya alam dan sumberdaya manusia serta ditunjang oleh faktor-faktor ekstern seperti kebijakan-kebijakan pemerintah daerah yang tepat dan terarah. Keberagaman aktivitas dan produktivitas ekonomi berbasis sumberdaya pesisir dan laut ditunjukkan oleh perekonomian wilayah pesisir Kecamatan Pemangkat yang tercermin dari beberapa sektor dan sub sektor dalam struktur pendapatan regional Kecamatan Pemangkat. Sektor penggerak roda perekonomian Kecamatan Pemangkat secara sederhana diwakili oleh tiga jenis kelompok sumberdaya yang berbeda. Sektor perikanan mewakili kelompok sumberdaya hayati renewable resource yang sangat tergantung pada kualitas dan daya dukung lingkungan perairan agar dapat memberikan manfaat ekologis dan ekonomis, sedangkan sektor pertambangan dalam hal ini mewakili kelompok sumberdaya non hayati non renewable resource. Berdasarkan besaran nilai PDRB tahun 2003-2005, wilayah Kabupaten Sambas telah memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp 2,05 trilyun pada tahun 2003 dan pada tahun 2005 meningkat menjadi sekitar Rp 2,27 trilyun. Terjadi peningkatan yang cukup besar di setiap sektor dan sub sektor, walaupun secara proporsi beberapa sektor mengalami penurunan. Beberapa sektor yang mengalami penurunan adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, bangunan, perdagangan, angkutan dan sektor keuangan. Sektor pertanian secara proporsi mengalami peningkatan dari 46,15 pada tahun pada tahun 2003, meningkat menjadi 46,79 pada tahun 2004 dan sedikit menurun pada tahun 2005 menjadi 47,76 . Sektor pertanian memberikan peran dominan terhadap pembangunan wilayah Kabupaten Sambas, diantaranya adalah sektor pertanian 46,15 tahun 2003 dan 47,76 tahun 2005, sektor perdagangan, hotel dan restoran 27,50 tahun 2003 dan 27 tahun 2005. Sub sektor perikanan memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap PDRB Kabupaten Sambas dan menduduki urutan ketiga dari lima sektor pertanian. Perkembangan dan proporsi kontribusi masing-masing sektor bagi perekonomian Kabupaten Sambas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sambas Berdasarkan Harga Konstan Tahun 2003-2005 PDRB Kabupaten Sambas Komponen PDRB Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi Rp Jutaan Rp Jutaan Rp Jutaan 1 Pertanian 946.117,60 46,15 1.006.966,61 46,79 1.086.997,98 47,76 a. Tanaman Bahan Makanan 621.442,67 30,31 659.465,72 30,65 717.348,52 31,52 b. Tanaman Perkebunan 218.185,95 10,64 237.871,86 11,05 255.908,38 11,24 c. Peternakan dan Hasilnya 35.129,03 1,71 36.741,87 1,71 38.041,34 1,67 d. Kehutanan dan Perkebunan 3.905,42 0,19 3.361,39 0,16 3.050,99 0,13 e. Perikanan 67.454,52 3,29 69.525,76 3,23 72.648,75 3,19 2 Pertambangan dan Penggalian 3.871,06 0,19 3.974,26 0,18 4.081,00 0,18 3 Industri Pengolahan 206.872,79 10,09 211.678,99 9,84 217.573,78 9,56 4 Listrik, Gas dan Air Minum 4.996,77 0,24 5.233,37 0,24 5.637,73 0,25 5 Bangunan dan Konstruksi 50.649,28 2,47 51.878,34 2,41 52.919,05 2,33 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 563.797,47 27,50 587.757,09 27,31 614.531,71 27,00 7 Angkutan dan Komunikasi 79.099,86 3,86 81.770,09 3,80 84.014,40 3,69 8 Keuangan, Persewaan dan 98.414,71 4,80 101.266,62 4,71 103.832,05 4,56 Jasa Perusahaan 9 Jasa-Jasa 96.426,50 4,70 101.343,05 4,71 106.362,61 4,67 Produk Domestik Regional Bruto PDRB 2.050.246,04 100,00 2.151.868,43 100,00 2.275.950,31 100,00 Sumber : BPS Kabupaten Sambas 2006 Pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Sambas telah memberikan perubahan-perubahan sosial ekonomi yang secara makro dicerminkan oleh peningkatan pendapatan perkapita yang diikuti laju pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya atau dengan kata lain terjadi pertumbuhan PDRB yang cukup tinggi. Laju pertumbuhan perekonomian Kabupaten Sambas dapat dilihat ada Gambar 5. Pada tahun 2005, PDRB Kabupaten Sambas atas dasar harga konstan meningkat 5,77 dari 2.151.868,43 juta rupiah pada tahun 2004 menjadi 2.275.950,31 juta rupiah pada tahun 2005 Tabel 5. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Barat yang sebesar 4,71 BPS Kabupaten Sambas 2006. 5,22 2,98 4,73 4,96 5,77 1 2 3 4 5 6 7 2001 2002 2003 2004 2005 Tahun P e rs e n Gambar 5 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sambas Tahun 2001-2005 4.1.2 Keragaan Perikanan di Perairan Pemangkat 4.1.2.1 Potensi Sumber Daya Perikanan di Perairan Laut Pemangkat Wilayah Perairan Laut Pemangkat merupakan bagian dari wilayah pengelolaan perikanan WPP Laut Cina Selatan. WPP Laut Cina Selatan memiliki potensi perikanan sebagai berikut : a Sumber Daya Ikan Demersal, meliputi: potensi 334.800 ton per tahun, produksi 54.690 ton per tahun, dan pemanfaatannya 16,34 . b Sumber Daya Ikan Pelagis Kecil, meliputi: potensi 621.500 ton per tahun, produksi 205.530 ton per tahun, dan pemanfaatannya 33,07 . c Sumber Daya Ikan Pelagis Besar, meliputi: potensi 66.080 ribu per tahun, produksi 35.160 ton per tahun, dan pemanfaatannya 53,21 . Perairan Laut Cina Selatan hampir lengkap memiliki kelompok sumber daya ikan, diantaranya sumberdaya ikan Pelagis Besar seperti tongkol dan tenggiri, sumberdaya ikan Pelagis Kecil seperti layang, selar, kembung, sardine; sumberdaya ikan Demersal seperti bawal, bambangan atau kakap merah, serta berbagai jenis udang dan cumi. Wilayah Perairan Pemangkat terletak di sebelah Barat Kabupaten Sambas, yang merupakan perairan terbuka dan berhadapan langsung dengan Laut Natuna dengan panjang garis pantai kurang lebih 115 mil. Dalam radius jarak lebih dari 12 mil terbentang perairan ZEEI dan laut lepas yang termasuk dalam wilayah Laut Cina Selatan. Kecamatan Pemangkat merupakan kecamatan yang banyak disinggahi nelayan untuk datang dan mendaratkan serta melelang ikan hasil tangkapannya. PPN Pemangkat merupakan pelabuhan perikanan yang mempunyai klasifikasi sebagai Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN Kelas B dengan luas lahan 7,5 hektar. Lokasi Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN Pemangkat terletak di Desa Penjajap di muara Sungai Sambas, Kabupaten Sambas. Secara geografis Kecamatan Pemangkat terletak pada posisi 1 o 05’01”- 1 o 12’14” Lintang Utara dan 108 o 54’01”- 109 o 04’49” Bujur Timur Volume produksi dan harga ikan yang didaratkan di PPN Pemangkat dari Tahun 1998-2006 yang berasal dari berbagai jenis alat tangkap. Berdasarkan hasil tangkapan ikan yang didaratkan di PPN Pemangkat sebagaimana terlihat pada Tabel 6, menunjukkan tren peningkatan dari Tahun 1998-2006. Tahun 2002 terlihat volume produksi menunjukkan penurunan, akan tetapi memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan nilai pada tahun sebelumnya. Hal ini memberikan pengertian bahwa jenis ikan yang didaratkan adalah ikan yang bernilai ekonomis tinggi. Tabel 6 Produksi dan Nilai Produksi Perikanan di PPN Pemangkat Tahun 1998-2006 No Tahun Produksi Ton Nilai Rp Juta Produksi Rata-ratahari Ton 1 1998 3.981,06 2.070,24 11,06 2 1999 3.966,54 4.696,46 11,02 3 2000 5.709,56 6.100,97 15,87 4 2001 5.918,11 8.246,53 16,44 5 2002 5.338,11 9.216,10 14,83 6 2003 6.405,00 15.436,02 17,79 7 2004 9.205,00 35.168,02 25,57 8 2005 9.278,77 45.038,12 25,77 9 2006 10.474,53 73.476,77 29,10 Sumber: PPN Pemangkat 2006 Jenis ikan yang dominan tertangkap di perairan Pemangkat diantaranya adalah kelompok ikan Pelagis Besar, Pelagis Kecil, Demersal, Udang dan Molusca. Kelompok sumberdaya yang dominan bila dilihat dari hasil produksi yang didaratkan di PPN Pemangkat adalah jenis Pelagis Kecil. Hal ini terindikasi dari besarnya produksi rata-rata tahunan kelompok sumberdayanya yang mencapai sekitar 4.394.880 kilogram pada periode tahun 1998-2006.

4.1.2.2 Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan