Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Analisis Data

6 2003 6.405,00 15.436,02 17,79 7 2004 9.205,00 35.168,02 25,57 8 2005 9.278,77 45.038,12 25,77 9 2006 10.474,53 73.476,77 29,10 Sumber: PPN Pemangkat 2006 Jenis ikan yang dominan tertangkap di perairan Pemangkat diantaranya adalah kelompok ikan Pelagis Besar, Pelagis Kecil, Demersal, Udang dan Molusca. Kelompok sumberdaya yang dominan bila dilihat dari hasil produksi yang didaratkan di PPN Pemangkat adalah jenis Pelagis Kecil. Hal ini terindikasi dari besarnya produksi rata-rata tahunan kelompok sumberdayanya yang mencapai sekitar 4.394.880 kilogram pada periode tahun 1998-2006.

4.1.2.2 Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Pengelolaan perikanan umumnya dilakukan untuk menjaga pemanfaatan sumberdaya ikan secara berkelanjutan. Dengan demikian, maka pemanfaatan dilakukan secara optimal pada masa sekarang agar generasi di masa datang dapat memperoleh manfaat yang paling tidak sama dari sumberdaya perikanan di suatu wilayah perairan. Pengelolaan perikanan secara optimal dan berkelanjutan diharapkan dapat didekati melalui hasil penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui analisis tingkat produksi lestari sumberdaya ikan yang didaratkan di PPN Pemangkat menunjukkan kondisi telah terjadi over fishing terhadap sumberdaya Pelagis Kecil, Udang dan Molusca. Alokasi optimum untuk sumberdaya ikan Demersal dan Pelagis Besar masih mampu memberikan manfaat yang lebih besar daripada kondisi aktual yang terjadi. Perbandingan pengelolaan aktual dan pengelolaan optimal dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Alokasi Optimal Sumberdaya Ikan Demersal, Pelagis Besar,Pelagis Kecil, Udang dan Molusca di PPN Pemangkat. Demersal Pelagis Besar Pelagis Kecil Udang Molusca Alokasi Optimal Satuan Aktual Optimal Aktual Optimal Aktual Optimal Aktual Optimal Aktual Optimal Yield Ton per tahun 424.251,83 725.477,08 1.390.817,03 1.478.324,11 4.008.022,12 82.591,29 49.258,82 1.559.137,64 4.008.022,12 3.479.266,20 Effort Trip per tahun 124.724,46 46.216,47 18.736,03 26.970,36 1.643.108,16 12.357,35 3.570,36 36.283,99 7.277,45 2.424,58 Tangkapan Kg per trip 30,22 15,70 74,23 54,81 0,80 6,68 16,71 42,97 0,80 1.435,00 Rente Total Rp per tahun juta 1.939.880,32 2.865.860,0 7 3.988.843,60 3.591.250,79 7.273.367,25 30.696,86 31.717,60 3.591.250,79 7.273.367,25 6.675.727,85 Alat tangkap Unit 95 10 36 65 78 6 36 Nelayan Orang 15 51 1.080 1.963 156 187 1.080 13 Sumber : Supriani 2007 3 7 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Tahun N il a i K o e fi si e n Demersal Pelagis Besar Pelagis kecil Udang Molusca Treshold Koefisien Laju Degradasi Dari tabel 7 kita lihat bahwa ikan demersal dan Pelagis besar yang masih belum terdegradasi, sumberdaya ikan Demersal dan Pelagis Besar masih dapat memperbaharui diri. Kondisi ini dimungkinkan karena sumberdaya ikan Pelagis Besar memiliki daerah ruaya yang jauh sehingga daerah tangkapannya tidak berada di sekitar Perairan Pemangkat. Sementara ikan Demersal umumnya adalah jenis ikan dasar yang daearah tangkapannya memang masih berada di sekitar Perairan Pemangkat akan tetapi kondisi stoknya masih terjaga dari kondisi degradasi. Hal ini diduga karena ikan jenis Demersal berada di zona kawasan konservasi sehingga kondisi biomassnya masih belum terdegradasi. Namun demikian kondisi kedua jenis sumberdaya ikan ini sudah hampir mendekati titik degradasi sehingga perlu diwaspadai dalam pemanfaatannya. Laju degradasi sumberdaya Pelagis Kecil, Udang, dan Molusca terlihat telah mengalami degradasi, khususnya untuk sumberdaya Pelagis Kecil dan Molusca terdegradasi secara konstan. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa sumberdaya Pelagis Kecil, Udang, dan Molusca telah mengalami over fishing dan kemampuan memperbaharuinya sudah sangat terganggu, sehingga introduksi ke dalam stok menjadi terganggu, akibatnya keberadaan di alam akan berkurang, sehingga tingkat produksinya juga akan berkurang. Gambar 6 Laju Degradasi Sumberdaya Ikan Supriani 2007 Standarisasi alat tangkap dilakukan terhadap alat tangkap Purse seine, Gill net dan Lampara Dasar untuk menangkap ikan demersal yang distandarkan ke alat tangkap Gill netBottom Gillnet .Untuk ikan pelagis besar yang ditangkap dengan purse seine dan gill net, alat tangkap distandarkan ke alat tangkap purse seine. Sementara untuk pelagis kecil ditangkap dengan menggunakan tiga jenis alat tangkap yaitu purse seine, gill net dan lampara dasar distandarisasi ke alat tangkap purse seine Untuk udang tidak dilakukan standarisasi karena hanya ditangkap dengan satu jenis alat tangkap yaitu lampara dasar. Sementara untuk molusca tertangkap dengan dua jenis alat tangkap yaitu lampara dasar dan purse seine dan distandarisasikan ke alat tangkap lampara dasar.Supriani 2007.

4.2 EVALUASI KINERJA PROGRAM PEMP DI KECAMATAN PEMANGKAT KABUPATEN SAMBAS