Analisis data Distribusi Spasial dan Karakteristik Habitat Perkembangbiakan Anopheles spp. serta Peranannya dalam Penularan Malaria di Desa Doro, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara

Kelimpahan Nisbi = Jumlah individu spesies tertentu yang tertangkap Jumlah total individu Anopheles tertangkap x 100 Frekwensi Spesies = Jumlah bulan tertangkapnya Anopheles spesies tertentu Jumlah bulan penangkapan

3.4 Analisis data

Data distribusi spasial habitat perkembangbiakan nyamuk Anopheles spp. dianalisis dengan program komputer ArcView GIS versi 3,3. Peta dasar yang digunakan adalah peta lokasi penelitian yang didapatkan dari kantor BAPPEDA Halmahera Selatan dan peta Google earth. Tahapan analisis dimulai dengan registrasi peta, digitasi peta sesuai batas studi, dan transformasi koordinat habitat. Tahapan akhir adalah membuat buffer area 800 meter sesuai dengan jarak terbang nyamuk Anopheles spp. Belkin 1945 Perry 1946, dalam Depkes 2007c untuk menggambarkan distribusi dan luasan area potensial sebaran nyamuk Anopheles spp. selama periode penelitian. Parameter spasial yang dideskripsikan terdiri atas elevasi, jarak habitat dari pemukiman dan pemanfaatan lahan. Data karakteristik habitat perkembangbiakan Anopheles spp. dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi dan grafik. Sedangkan data populasi nyamuk dewasa Anopheles spp. dianalisis dengan menggunakan beberapa parameter : a Kelimpahan nisbi Anopheles spp. Dihitung berdasarkan proporsi nyamuk Anopheles spesies tertentu terhadap jumlah total nyamuk Anopheles tertangkap dikali 100 b Frekwensi nyamuk Anopheles spp. Dihitung berdasarkan jumlah bulan Anopheles spesies tertentu tertangkap dibagi dengan jumlah bulan penangkapan. c Dominansi spesies Angka dominansi spesies dihitung berdasarkan perkalian antara Kelimpahan Nisbi dengan Frekwensi Anopheles tertangkap setiap spesies Dominansi spesies = Kelimpahan nisbi x Frekwensi Anopheles Sigit 1968. MHD = Jumlah spesies Anopheles tertangkap dengan umpan orang Jumlah jam penangkapan x jumlah umpan orang MBR = Jumlah Anopheles tertangkap dengan umpan orang Jumlah malam x jumlah umpan orang ICH = Jumlah curah hujan dalam sebulan x Jumlah hari hujan pada bulan itu Jumlah hari pada bulan tersebut d Kepadatan populasi kepadatan nyamuk tertangkap per orang persatuan waktu. Kepadatan populasi nyamuk dihitung berdasarkan angka : MBR Man Biting Rate, yaitu rata-rata nyamuk spesies Anopheles tertangkap dengan umpan orang per malam MHD Man Hour Density, yaitu rata-rata nyamuk spesies Anopheles tertangkap dengan umpan orang per jam penangkapan. e Analisis hubungan variabel korelasi Hubungan variabel korelasi antara indeks curah hujan ICH dengan kepadatan populasi nyamuk MBR, dan hubungan antara MBR Anopheles spp. dengan kasus klinis malaria dianalisis dengan Pearson correlation menggunakan program komputer SPSS versi 13,0. Indeks curah hujan ICH dihitung berdasarkan rumus matematik : 1. Penangkapan nyamuk dewasa 2. Pengumpulan larva Anopheles 3. Pengukuran karakteristik habitat 4. Penandaan koordinat habitat dengan GPS 5. Pemeliharaan larva 6. Identifikasi nyamuk Anopheles Gambar 2 Kegiatan penelitian di Desa Doro pada bulan Maret- Agustus tahun 2009 1 Parit A. farauti, A. vagus, A. punctulatus 20 pemukiman 4 2 Parit A. farauti 15 pemukiman 6 3 Kobakan A. punctulatus 30 perkebunan 18 4 Kobakan A. farauti, A. vagus 15 pemukiman 15 5 Kobakan A. farauti, A. vagus, A. punctulatus, A. kochi 5 pemukiman 3 6 Kobakan A. farauti 15 pemukiman 4 7 Kubangan A. farauti 20 pemukiman 3 8 Sumur A. farauti 5 pemukiman 3 9 Kali A. farauti, A. punctulatus 45 perkebunan 12 Jenis habitat Jenis larva Anopheles Ketinggian tempat m Jarak rumah terdekat m Pemanfaatan lahan No 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Doro ditemukan adanya faktor-faktor yang mendukung terjadinya penularan malaria, yaitu adanya penderita malaria, adanya nyamuk Anopheles spp. yang tertangkap dengan umpan orang dan penemuan pradewasa Anopheles spp. pada habitat perkembangbiakan. Berikut ini dibahas tentang distribusi spasial habitat perkembangbiakan nyamuk Anopheles spp., karakteristik habitat perkembangbiakan larva, dan jenis- jenis nyamuk Anopheles yang berpotensi sebagai vektor malaria.

4.1 Distribusi spasial habitat