1.50 Kejadian Malaria di Desa Doro.

Mar Apr Mei Jun Jul Agst A. f arauti 0.75 0.10 0.13 0.24 0.39 0.29 ICH 174.68 147.60 173.84 70.63 27.87 27.42 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200

0.00 0.10

0.20 0.30

0.40 0.50

0.60 0.70

0.80 In d e ks C u ra h H u ja n mm MB R A. fa ra u ti n y a mu k o ra n g ma la m MBR A. farauti Indeks Curah Hujan

A. farauti ICH

Mar Apr Mei Jun Jul Agst A. punctulatus 2.00 0.21 0.13 0.33 0.46 0.13 ICH 174.68 147.60 173.84 70.63 27.87 27.42 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200

0.00 0.50

1.00 1.50

2.00 2.50

Ind ek s C ur ah H uj an m m MB R A . punc tul at us n yam uk o rang m al am MBR A. punctulatus Indeks Curah Hujan

A. punctulatus ICH

4.3.3 Hubungan indeks curah hujan ICH dengan kepadatan A. punctulatus

dan A farauti Nyamuk A. punctulatus memiliki kepadatan bulanan MBR A.punctulatus berkisar antara 0.13 Mei Agustus sampai dengan 2.00 Maret Gambar 26, sedangkan A. farauti memiliki kepadatan bulanan antara 0.08-0.25 nyamuk per orang per malam. MBR tertinggi pada bulan Agustus MBR : 0.25 dan terendah pada bulan April dan Mei MBR : 0.08 Gambar 27. Keterangan : Hasil uji korelasi Pearson tidak ada hubungan p-value: 0.594 α:0.05. Gambar 26 Hubungan antara indeks curah hujan dengan MBR A. punctulatus di Desa Doro pada Bulan Maret-Agustus tahun 2009 Keterangan : Hasil uji korelasi Pearson tidak ada hubungan p-value: 0.346 α:0.05. Gambar 27 Hubungan antara indeks curah hujan dengan MBR bulanan A. farauti di Desa Doro pada bulan Maret-Agustus tahun 2009 P. falciparum P. vivax Infeksi campuran 1 2 1 1 2.27 1-4 22 1 1 1 3 6.82 5-9 59 6 10 4 20 45.45 10-14 31 1 4 3 8 18.18 15 69 4 7 1 12 27.27 Jumlah 183 12 23 9 44 100 Umur Jumlah diperiksa Positif Malaria Jumlah slide positif Persentase kasus Curah hujan tertinggi di lokasi penelitian terjadi pada bulan Maret sampai dengan Mei 2009, dengan indeks curah hujan ICH yang berkisar antara 147.60 - 174.68 mm, sedangkan pada bulan Juni sampai dengan Agustus ICH lebih rendah yang berkisar antara 27.42 – 70.63 mm. Setiap spesies Anopheles memberikan respon yang berbeda terhadap curah hujan di Desa Doro. Berdasarkan analisis hubungan variabel Pearson corelation dengan nilai α : 0.05 didapatkan bahwa curah hujan tidak berpengaruh terhadap kepadatan A. punctulatus dan A. farauti. Hal ini disebabkan karena kedua spesies tersebut memiliki tingkat adaptasi yang tinggi terhadap perubahan pada lingkungan. Larva nyamuk A. farauti khususnya di lokasi penelitian memiliki habitat perkembangbiakan yang sangat bervariasi ditemukan pada semua tipe habitat yang ada baik yang bersifat permanen maupun sementara, sehingga dampak keringnya habitat seperti kobakan dan kubangan tidak mempengaruhi kepadatan populasinya karena tipe habitat lain yang dapat menjadi alternatif untuk berkembangbiak.

4.4 Kejadian Malaria di Desa Doro.

Malaria terjadi sebagai hasil interaksi antara penderita, parasit Plasmodium, lingkungan dan adanya vektor nyamuk Anopheles spp.. Di Desa Doro keempat variabel tersebut ditemukan keberadaannya selama periode penelitian. Pada pemeriksaan darah penduduk dengan MBS mass blood survey ditemukan adanya parasit malaria. Jenis parasit yang diidentifikasi adalah P. falciparum, P. vivax dan infeksi campuran keduanya Tabel 13. Tabel 13 Jumlah kasus malaria positif Plasmodium berdasarkan hasil survai darah mass blood survay di Desa Doro pada Bulan Juli 2009 A. farauti A. punctulatus A.vagus Maret 0.75 2.00 0.08 2 April 0.10 0.21 0.00 4 Mei 0.13 0.13 0.17 12 Juni 0.24 0.33 0.21 2 Juli 0.39 0.46 0.67 2 Agustus 0.29 0.13 0.50 1 Bulan MBR nyamukorangmalam Malaria klinis orang Kejadian malaria di Desa Doro dicatat berdasarkan kasus klinis dan terjadi sepanjang tahun. Angka klinis malaria AMI tahun 2008 adalah sebesar 72.49‰, sedangkan pada periode Maret-Agustus 2009 jumlah kasus klinis tertinggi terjadi pada bulan Mei yaitu sebanyak 12 kasus Table 14. Penemuan kasus malaria pada kelompok umur 0-9 tahun dan infeksi Plasmodium falciparum mengindikasikan penularan malaria terjadi pada wilayah setempat indigenous transmission, hal ini terkait dengan mobilitas mereka yang terbatas. Demikian pula penemuan nyamuk Anopheles spp. yang aktif mengisap darah dan penemuan larvanya pada habitat perkembangbiakan merupakan indikator wilayah yang berpotensi malaria. Jenis nyamuk yang diduga sebagai vektor malaria di Desa Doro adalah A. punctulatus , dan A. farauti bila dilihat dari kepadatannya yang diukur dengan angka MBR man biting rate. Hasil analisis korelasi Pearson antara kepadatan MBR ketiga jenis Anopheles dengan kasus klinis malaria di Desa Doro pada periode Maret-Agustus 2009 menunjukkan tidak ada hubungan, p-value lebih besar dari nilai α=0.05, p-value A. farauti = 0.353, dan A. punctulatus = 0.572. Gambar 28 29. Oleh karenanya kejadian malaria di Desa Doro dapat diduga disebabkan oleh nyamuk Anopheles spp. yang memiliki kapasitas vektorial yang tinggi. Tabel 14 Angka MBR Anopheles spp. dan kasus klinis malaria di Desa Doro pada Bulan Maret-Agustus 2009 Mar Apr Mei Jun Jul Agst A. f arauti 0.75 0.10 0.13 0.24 0.39 0.29 Malaria klinis kasus 2 4 12 2 2 1 2 4 6 8 10 12 14

0.00 0.10

0.20 0.30

0.40 0.50

0.60 0.70

0.80 A ng ka ma la ria k lin is ka su s MB R A . f ar aut i n yam uk o rang m al am MBR A. farauti Malaria Klinis kasus

A. farauti Malaria klinis kasus

Mar Apr Mei Jun Jul Agst A. punctulatus 2.00 0.21 0.13 0.33 0.46 0.13 Malaria klinis kasus 2 4 12 2 2 1 2 4 6 8 10 12 14

0.00 0.50

1.00 1.50