2.3.5 Luas perairan
Nyamuk Anopheles spp. memilih perairan untuk peletakan telurnya tidak berbeda-beda menurut luasan. Faktor-faktor yang mendukung perkembangbiakan
menjadi lebih penting misalnya ketersediaan makanan. Oleh karenanya luasan habitat perkembangbiakan Anopheles spp. umumnya tidak terbatas, seperti
cekungan batu, bekas tapak kaki, bekas injakan ban mobil, bekas galian tanah yang sempit kubangan yang hanya terisi air pada saat terjadi hujan maupun
habitat yang luas seperti rawa-rawa, lagun, sungai, tambak, sawah, saluran irigasi, dll. Depkes 2007b. Penghitungan luas habitat perkembangbiakan Anopheles spp.
ditujukan untuk merencanakan kebutuhan pengendalian larva Depkes 2007c.
2.3.6 Kekeruhan air
Kekeruhan air membatasi kemampuan cahaya matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis tanaman air. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan biota
air. Menurut Kordi Tancung 2007, kekeruhan air disebabkan oleh banyaknya
partikel tanah yang tersuspensi dapat menghambat pertumbuhan organisme karena partikel tanah cenderung menyerap mineral, plankton dan bahan organik.
Setiap jenis nyamuk memilih habitat yang berbeda berdasarkan kekeruhan air. Nyamuk Aedes umumnya memilih berkembangbiak pada air jernih, Culex
lebih menyenangi air yang kotor dan terpolusi sedangkan beberapa spesies Anopheles
dapat hidup pada air jernih maupun keruh misalnya A. maculatus dan A. balabacensis
ditemukan pada air keruh Santoso 2002, A. barbirostris ditemukan pada air keruh maupun jernih Garjito et al. 2004, sedangkan Chadijah
2005 mendapatkan A. barbirostris pada air yang jernih.
2.3.7 Dasar habitat
Nyamuk betina membutuhkan air sebagai media untuk meletakkan telurnya dan berkembangbiak. Setiap jenis nyamuk memiliki perilaku yang berbeda untuk
memilih habitat perkembangbiakannya berdasarkan dasar habitat. Nyamuk Aedes aegypti
banyak ditemukan pada tempat penampungan air buatan, nyamuk Culex spp. pada genangan air terkontaminasi, sedangkan nyamuk Anopheles spp. lebih
menyukai genangan air yang berhubungan langsung dengan tanah, batu atau lumpur Depkes 2007c.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa nyamuk Anopheles spp. memiliki dasar habitat yang berbeda-beda. Habitat dengan dasar batu dan tanah
lebih di-sukai oleh A. maculatus, A. balabacensis menyukai dasar pasir dan tanah Santoso 2002. A. subpictus dan A. maculatus ditemukan pada habitat dengan
dasar lumpur Safitri 2009. Larva A. punctulatus dan A. farauti ditemukan pada habitat permanen yaitu aliran sungai dan rawa-rawa, serta habitat sementara antara
lain kolam, kobakan disekitar sungai, dan tapak ban Beebe 2000.
2.3.8 Kecepatan aliran air