Standarisasi Alat Tangkap Standarisasi Biaya Estimasi Harga dan Biaya

masing-masing jenis alat sebanyak 5 sehingga jumlah seluruhnya 15 orang, sementara lokasi sampling dibagi menjadi 2 lokasi utama yaitu Pulau Sagara dan Pulau Saugi, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

4.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif menjelaskan kondisi aktual pengelolaan sumberdaya rajungan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sesuai dengan ruang lingkup penelitian. Analisis kuantitatif menjelaskan melalui penggunaan metode analisis, yaitu untuk menilai status dan kondisi potensi lestari dan optimal sumberdaya rajungan, digunakan analisis bioekonomi.

4.4.1 Standarisasi Alat Tangkap

Mengingat beragamnya alat tangkap yang digunakan untuk menangkap sumberdaya rajungan jaring insang tetap, jaring klitik dan dogol di wilayah penelitian, dan alat yang dominan untuk menangkap rajungan adalah jaring insang tetap. Untuk mengukur dengan satuan yang setara dengan jaring insang tetap, maka dilakukan standarisasi effort antar alat tangkap dengan teknik standarisasi mengikuti yang dikembangkan oleh King 1995 diacu dalam Anna S 2003, yaitu : it it it D E ϕ = ................................................................ 4.1 Dengan std it it U U = ϕ .................................................................... 4.2 dimana : it E = effort dari alat tangkap yang distandarisasi it D = jumlah hari laut fishing days dari alat tangkap i pada waktu t it ϕ = nilai kekuatan menangkap fishing power dari alat tangkap i pada periode t it U = catht per unit effort CPUE dari alat tangkap i pada periode t std U = catht per unit effort CPUE dari alat tangkap yang dijadikan basis standarisasi.

4.4.2 Standarisasi Biaya

Standarisasi biaya per unit effort unit standardized effort mengikuti pola standarisasi yang digunakan Anna S 2003 yang secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:                   + = ∑ ∑ = = = n i t t j t it n t t et CPI h h h E TC n C 1 1 1 1 100 1 π ............................... 4.3 Dimana: C et = biaya per unit standarisasi effort pada periode t TC t = biaya total untuk alat tangkap i untuk i = 1,2 E t = Total standarisasi effort untuk alat tangkap i H a = produksi alat tangkap i pada waktu t ∑ + j i h h = total produksi rajungan untuk seluruh alat tangkap N = jumlah alat tangkap CPI t = indeks harga konsumen pada periode t

4.4.3 Estimasi Harga dan Biaya

Parameter ekonomi yang mempengaruhi model bioekonomi dalam perikanan tangkap adalah biaya penangkapan dalam c dan harga hasil tangkapan p. Biaya penangkapan dalam kajian bioekonomi model Gordon-Schaefer didasarkanpada asumsi bahwa hanya faktor penangkapanyang diperhitungkan. Biaya rata-rata diperoleh dari: c = n ci ∑ ................................................................................4.4 Keterangan : c = biaya penangkapan nominal rata-rata Rp per hari paer tahun ci = biaya penangkapan nominal responden ke-i c = jumlah responden Harga ikan yang digunakan merupakan harga rajungan rata-rata pada tahun 2007, yang diperoleh melalui wawancara dengan nelayan. Harga rajungan rata-rata diperoleh dari: p = n pi ∑ ................................................................................4.5 p = harga rajungan nominal rata-rata Rp per kg pi = harga rajungan nominal responden ke-i n = jumlah responden Biaya penangkapan dan harga rajungan yang digunakan dalam perhitungan adalah biaya penangkapan dan harga rajungan riil, yang diperoleh melalui estimasi biaya penangkapan dan harga rajungan nominal dengan Indek Harga Konsumen yang berlaku untuk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yaitu Indek Harga Konsumen Provinsi Sulawesi Selatan. Dari hasil estimasi tersebut akan diperoleh biaya penangkapan dan harga rajungan riil rata-rata selama tahun 1995-2006.

4.4.4. Estimasi Discount Rate