Struktur Organisasi BPOM RI Sub Direktorat Penyuluhan Makanan Siap Saji dan Industri Rumah

4

C. Struktur Organisasi BPOM RI

BPOM RI ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden No. 166 tahun 2000 tentang kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan, susunan organisasi dan tata kerja LPND, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 173 tahun 2000. Pembentukan BPOM RI ini ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala BPOM No. 02001SKKBADAN POM RI, tanggal 26 Februari tahun 2001, tentang organisasi dan tata kerja BPOM setelah mendapatkan persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 34M.PAN22001 tanggal 1 Februari 2001. Struktur organisasi BPOM terdiri atas 1 Kepala BPOM; 2 Sekretariat Utama; 3 Inspektorat; 4 Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif NAPZA; 5 Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen; 6 Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya; 7 Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional; 8 Pusat Penyidikan Obat dan Makanan; 9 Pusat Riset Obat dan Makanan; 10 Pusat Informasi Obat dan Makanan; dan 11 Unit Pelaksana Teknis BPOM. Struktur organisasi BPOM dalam bentuk skema dapat dilihat pada Lampiran 1.

D. Sub Direktorat Penyuluhan Makanan Siap Saji dan Industri Rumah

Tangga BPOM dipimpin oleh seorang kepala badan yang membawahi sekretariat utama, inspektorat, dan tiga deputi. Deputi tersebut yaitu Deputi I Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan NAPZA, Deputi II Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen, Deputi III Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. Deputi III Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya bertugas untuk merumuskan kebijakan di bidang pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya secara menyeluruh total food safety and hazardous control. Pengawasan pangan atau bahan berbahaya dilakukan mulai dari bahan mentah hingga siap dikonsumsi from farm to table dengan pendekatan terhadap produsen, distributor, pengecer, jasa boga, eksportir, importir, dan instansi-instansi terkait di luar BPOM yang bertugas untuk mengawasi mata rantai produksi. Deputi ini dibantu oleh lima Direktorat yaitu, Direktorat Penilaian Keamanan Pangan, Direktorat Standarisasi Produk Pangan, Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan, Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya, dan Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan. Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan SPKP memiliki tugas dalam penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengendalian, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang surveilan dan penyuluhan keamanan pangan. Adapun fungsi dari Direktorat SPKP adalah 1 penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengendalian, pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang surveilan dan penanggulangan keamanan pangan; 2 penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengendalian, pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang promosi keamanan pangan; 3 penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan pengendalian, pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang penyuluhan makanan siap saji dan industri rumah tangga; 4 penyusunan rencana dan program surveilan dan penyuluhan keamanan pangan; 5 koordinasi kegiatan fungsional pelaksanaan kebijakan teknis di bidang surveilan dan penyuluhan keamanan pangan; 6 evaluasi dan penyusunan laporan surveilan dan penyuluhan keamanan pangan; 7 pelaksanaan tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. Direktorat SPKP terdiri dari Sub 5 Direktorat Surveilan dan Penanggulangan Keamanan Pangan, Sub Direktorat Promosi Keamanan Pangan, dan Sub Direktorat Penyuluhan Makanan Siap Saji dan Industri Rumah Tangga. Struktur organisasi Direktorat SPKP secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2. Sub Direktorat Penyuluhan Makanan Siap Saji dan Industri Rumah Tangga memiliki fungsi 1 penyusunan rencana dan program penyuluhan makanan siap saji dan industri rumah tangga; 2 pelaksanaan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan penyuluhan makanan siap saji; 3 pelaksanaan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, serta pelaksanaan penyuluhan industri rumah tangga; 4 evaluasi dan penyusunan laporan penyuluhan makanan siap saji dan industri rumah tangga. Sub Direktorat ini terdiri atas dua seksi yaitu 1 seksi penyuluhan makanan siap saji; dan 2 seksi penyuluhan industri rumah tangga. Seksi penyuluhan makanan siap saji mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan rencana dan program, penyusunan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, evaluasi dan penyusunan laporan, serta melakukan penyuluhan makanan siap saji. Sedangkan seksi penyuluhan industri rumah tangga mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan rencana dan program, penyusunan pedoman, standar, kriteria dan prosedur, evaluasi dan penyusunan laporan, serta melakukan penyuluhan industri rumah tangga.

III. TINJAUAN PUSTAKA