Industri Rumah Tangga Pangan IRTP

8 tahun 2012 disebutkan bahwa setiap IRTP dalam seluruh aspek dan rangkaian kegiatannya wajib menerapkan CPPB-IRT.

B. Industri Rumah Tangga Pangan IRTP

Badan Pusat Statistik 2005 menggolongkan industri pengolahan di Indonesia ke dalam empat kategori berdasarkan jumlah pekerja yang dimiliki. Kategori industri tersebut adalah : 1 Industri kerajinan rumah tangga yaitu usaha industri pengolahan yang mempunyai pekerja 1-4 orang. 2 Industri kecil yaitu perusahan usaha industri pengolahan yang mempunyai pekerja 5-19 orang. 3 Industri sedang yaitu perusahaan usaha industri pengolahan yang mempunyai pekerja 20-99 orang. 4 Industri besar yaitu perusahaan usaha industri pengolahan yang mempunyai pekerja 100 orang atau lebih. Berdasarkan Undang-Undang UU RI No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM, yang dimaksud usaha mikro adalah usaha produktif milik perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro yaitu a memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,- lima puluh juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,- tiga ratus juta. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil. Kriteria usaha kecil tersebut yaitu a memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,- lima puluh juta sampai Rp 500.000.000,- lima ratus juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,- tiga ratus juta sampai Rp 2.500.000.000,- dua milyar lima ratus juta. Sedangkan usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan. Adapun kriteria usaha menengah yaitu a memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,- lima ratus juta sampai Rp 10.000.000.000,- sepuluh milyar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,- dua milyar lima ratus juta sampai Rp 50.000.000.000,00 lima puluh milyar. Jika dilihat dalam definisi UMKM seperti pada UU RI No. 20 tahun 2008 tersebut maka IRTP masuk dalam UMKM yang bergerak di bidang pangan. Berdasarkan Peraturan Kepala BPOM RI No.HK.03.1.23.04.12.2206 tahun 2012 tentang CPPB-IRT, industri rumah tangga IRT adalah perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan manual hingga semi otomatis. Untuk keperluan operasional disebut Industri Rumah Tangga Pangan IRTP. Menurut Rahayu dan Nababan 2011, terdapat beberapa alasan yang mendasari pentingnya keberadaan industri kecil dan rumah tangga dalam perekonomian Indonesia. Alasan-alasan itu antara lain 1 IRTP dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan sifatnya lentur terhadap krisis; 2 usaha IRTP cukup mudah untuk dilakukan karena pada umumnya hanya membutuhkan investasi kecil yaitu kurang dari Rp 5.000.000.00, tenaga kerja yang terbatas 3-4 orang, dan teknologi proses yang sederhana; 3 IRTP dapat menyerap hasil pertanian dan masing-masing daerahnya memiliki komoditi spesifik. 9

C. Produk IRTP Berbasis Tepung