Simpulan SIMPULAN DAN SARAN

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Di Indonesia industri rumah tangga pangan IRTP sangat banyak jumlahnya dan jumlah yang paling banyak terdapat di Jawa Barat yaitu sebesar 2537 industri rumah tangga. Data dari dinas kesehatan menunjukkan bahwa produk IRTP di Jawa Barat pada tahun 2010 cukup beragam dan mencakup 14 kategori pangan. Produk yang paling banyak diproduksi oleh IRTP di Jawa Barat berasal dari tepung dan hasil olahnya sebanyak 58 produk dengan persentase sebesar 39,46. Ada 4 jenis tepung yang digunakan oleh IRTP untuk menghasilkan produknya yaitu tepung terigu, tepung beras, tepung kanji tepung tapioka, dan tepung ketan. Jenis tepung yang paling banyak digunakan adalah tepung terigu sebesar 57. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan beberapa produk IRTP yang menyimpang di Jawa Barat. Terdapat dua kategori penyimpangan pada produk IRTP yaitu kategori produk yang didaftarkan sebagai P-IRT seperti bakso, naget daging, batagor, otak-otak yang sebenarnya tidak bisa dikategorikan sebagai P-IRT, dan produk IRTP yang tidak sesuai dengan definisi produk yang tertera pada SNI dan atau kategori pangan yaitu bakso, naget tepung, dan abon oncom. Selain itu, potensi bahaya yang ditemukan pada produk IRTP berbasis tepung adalah penggunaan tepung yang rusak, penggunaan bahan berbahaya, BTP berlebih, dan cemaran mikroba selama proses pengolahan produk berbasis tepung, proses pengolahan yang salah, pengemasan dan pelabelan yang salah, dan penyimpanan produk pangan yang salah. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk masalah ini yaitu: 1 pemerintah daerah harus lebih proaktif dalam mengembangkan produk yang potensial di wilayah kerjanya seperti mengadakan pembinaan untuk produk-produk berbasis tepung mengingat IRTP dengan jenis pangan ini sangat banyak dan potensial untuk dikembangkan di Jawa Barat; 2 membantu pengadaan tepung yang baik dan berkualitas; 3 pemerintah sebaiknya tidak mencampurkan IRTP untuk satu produk dengan produk lainnya ketika melakukan pembinaan; 4 pemerintah harus lebih tegas kepada produsen yang melakukan pelanggaran; 5 pengadaan BTP harus mudah diperoleh dipasaran dengan harga yang relatif murah, agar tidak memberatkan produsen dalam biaya produksi; 6 memberikan info penyuluhan mengenai cara memilih bahan kemasan yang aman; 7 pemerintah daerah lebih memperketat dan memperhatikan IRTP ketika mendaftarkan produknya ke Dinas Kesehatan setempat untuk mendapat nomor registrasi P-IRT; 8 untuk IRTP penghasil bakso, naget, otak-otak, dan batagor perlu dibina sebagai produsen pangan siap saji; 9 untuk IRTP penghasil bakso, naget, dan abon oncom yang tidak sesuai dengan definisi produk tersebut dalam SNI dan atau kategori pangan sesuai dengan SK Kepala BPOM No. HK.00.05.52.40.40 tahun 2006 sebaiknya dibuatkan nama baru, seperti abon oncom menjadi oncom suir atau produk bakso dengan kandungan daging kurang dari 50 mungkin dinamakan dengan bakso aci bakso tepung bola tepung dan kemudian nama-nama ini disosialisasikan oleh pemerintah agar pelaku usaha tidak rancu terhadap definisi yang terdapat dalam SNI dan atau kategori pangan.

B. Saran