17 pengadukan yang menghasilkan respon berupa tingkat hidrolisis terbaik akan menjadi nilai titik
pusat pada desain penelitian utama, yaitu ketika hidrolisis berjalan pada 200 rpm. Nilai ini akan direntangkan ke batas bawah dan batas atas, dimana setiap level akan memiliki selisih 50
rpm.
4.3. ANALISA KOMBINASI FAKTOR TERHADAP RESPON
Penelitian ini mengamati empat faktor yang memiliki pengaruh pada tingkat hidrolisis minyak ikan. Data yang dihasilkan dari percobaan diolah menggunakan software Design
Expert 7.0.0, dimana pada pilihan analisa dapat diketahui interaksi antar faktor dengan melihat tingkat hidrolisis yang dihasilkan. Analisa tersebut akan menghasilkan persamaan-persamaan
matematis yang kemudian ditampilkan dalam grafik. Tampilan persamaan-persamaan ini dalam bentuk grafik disebut sebagai permukaan respon. Menurut Mason et al. 1989,
permukaan respon merupakan bentuk geometri yang didapatkan jika suatu peubah respon diproyeksikan sebagai fungsi dari satu atau beberapa peubah kuantitatif. Design Expert
memberi beberapa pilihan tampilan grafik, antara lain ialah grafik kontur dan 3D-Surface. Berdasarkan perhitungan ANOVA yang dilakukan, terdapat informasi nilai F-hitung
pada setiap kombinasi faktor. Nilai F-hitung tersebut memperlihatkan pengaruh kombinasi faktor terhadap respon, diketahui bahwa semakin besar nilai F-hitung maka pengaruhnya
semakin nyata. Terdapat 4 kombinasi faktor yang memiliki nilai F-hitung lebih dari atau sama dengan 0,50 yaitu kombinasi suhu-pH AB, suhu-penambahan air AC, suhu-kecepatan
pengadukan AD, dan suhu-penambahan air AC. Kombinasi faktor lainnya memiliki nilai F- hitung jauh dibawah 0,50 yaitu sebesar 0,25 untuk kombinasi faktor pH-kecepatan pengadukan
BD dan 0,11 untuk kombinasi faktor penambahan air-kecepatan pengadukan CD.
4.3.1. Faktor Suhu dan pH AB
Kedua faktor ini mempengaruhi hidrolisis enzimatik minyak ikan yang dilakukan, dimana jika hidrolisis berlangsung pada suhu dan pH yang tepat akan
menghasilkan produk yang optimum. Grafik kontur ini menunjukkan hubungan antara faktor A dan B, dimana A merupakan simbol dari suhu dan B adalah pH. Sementara
itu, faktor C dan D menyimbolkan penambahan air dan kecepatan pengadukan. Grafik digambarkan dengan rentang dari 40 hingga 50
o
C untuk faktor A dan rentang nilai 4 hingga 5 untuk faktor B, sedangkan faktor C dan D pada kondisi nilai titik pusat, yaitu
5 ⁄ dan 200 rpm. Grafik kontur menampilkan kondisi kedua faktor dimana nilai
respon maksimal, wilayah tersebut ditandai dengan warna merah. Ditampilkan pada Gambar 6a berupa grafik tiga dimensi yang menampilkan
permukaan model dari faktor suhu, pH, dan tingkat hidrolisis. Pada gambar ini dapat terlihat lebih jelas bentuk model yang menyerupai parabola, hal ini dianggap baik
karena grafik ini menunjukkan adanya nilai maksimal sebelum pada akhirnya menurun. Posisi nilai respon tersebut ditunjukkan pada permukaan yang paling tinggi
dibandingkan lainnya. Perhitungan ANOVA pada Design Expert menunjukkan nilai F-hitung
kombinasi kedua faktor ini yang cukup tinggi, yaitu 0,50. Hal ini mengindikasikan bahwa kombinasi faktor suhu dan pH memberikan pengaruh nyata terhadap tingkat
hidrolisis sebagai respon pada penelitian ini.
18 a
b Gambar 6. a Grafik 3D-surface respon permukaan proses hidrolisis pada
perlakuan suhu dan pH b Grafik kontur respon permukaan proses hidrolisis pada
perlakuan suhu dan pH Pada gambar 6b, terlihat garis-garis kontur melingkar dengan titik merah di
tengah lingkaran terdalam. Hal ini menunjukkan bahwa nilai respon terbaik akan diperoleh pada kondisi yang mendekati titik pusat dari desain percobaan. Sebanyak
T in
g k
at Hid
ro lis
is