Hasil Analisis Tanah Awal

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis Tanah Awal

Menurut klasifikasi United State Departement of Agriculture USDA tanah gambut termasuk orde Histosol. Tabel 5 menunjukkan sifat kimia tanah gambut Kumpeh, Jambi dan interpretasinya berdasarkan Lampiran 1. Tabel 5. Sifat Kimia Gambut Sifat Tanah Nilai Metode Kelas pH H 2 O 1:1 3.00 H 2 O Rendah pH KCl 1:1 2.10 KCl C-organik 56.19 Pembakaran N-total 3.04 Kjeldahl Tinggi P 2 O 5 Bray I mgkg 58.1 Bray I Sedang P total HCl 25 mgkg 545.6 HCl Kadar abu 3.12 Gravimetri Rendah SiO 2 2.57 Gravimetri Kation dapat diperukarkan Ca cmol + kg 8.01 N NH 4 OAc pH 7.0 Rendah Mg cmol + kg 3.33 N NH 4 OAc pH 7.0 Rendah K cmol + kg 0.67 N NH 4 OAc pH 7.0 Rendah Na cmol + kg 1.02 N NH 4 OAc pH 7.0 Rendah H cmol + kg 4.41 N KCl KB 10.12 Rendah KTK cmol + kg 128.81 N NH 4 OAc pH 7.0 Sedang Al-dd cmol + kg tr N KCl Unsur mikro Fe mgkg 3.82 0.05 N HCl Rendah Cu mgkg tr 0.05 N HCl Rendah Zn mgkg 6.77 0.05 N HCl Rendah Mn mgkg 20.40 0.05 N HCl Rendah Keterangan : tr: tidak terukur Gambut di Indonesia merupakan area paling luas ketiga setelah tanah Inceptisol dan Ultisol yakni dengan luasan sekitar 14.9 juta hektar Puslittan 2011 yang sebagian besar tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Hasil analisis awal menunjukkan sifat-sifat kimia tanah gambut kumpeh Jambi. Jumlah unsur utama seperti N total tergolong tinggi, sedangkan unsur P tersedia tergolong sedang. Kation-kation basa dapat ditukar tergolong rendah sehingga nilai KB gambut menjadi rendah. Akan tetapi, nilai KTK gambut tergolong sedang dengan nilai 128.82 me100g, hal ini dikarenakan gambut mempunyai banyak gugus fungsional. Selain itu, unsur hara mikro pada tanah tergolong rendah. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat dikatakan bahwa kesuburan gambut tergolong rendah, sehingga untuk penggunaannya sebagai media pertanaman padi perlu 15 dilakukan pengelolaan seperti pemberian pupuk makro dan mikro serta penambahan kapur. Gambut banyak mengandung bahan organik, hal ini ditunjukkan dengan nilai C-organik yang tinggi, akan tetapi tanah ini bersifat masam. Kemasaman gambut sangat tinggi ditunjukkan dengan nilai pH 3. Sumber H + tersebut berasal dari gugus karboksil dan fenol yang bersifat reaktif Soepardi 1983. Pada konsentrasi tinggi asam-asam organik bersifat racun bagi tumbuhan. Gambut juga memiliki sifat kekurangan unsur hara baik makro maupun mikro Noor 2001. Asam-asam organik hasil dekomposisi selanjutnya membentuk koloid organik dengan tapak muatan. Muatan pada koloid tersebut tergantung pada pH, jika pH tinggi maka muatan negatif tanah tinggi dan sebaliknya Anwar dan Sudadi 2007. Reaksi tanah gambut dikendalikan oleh kompleks jerapan, persentase kejenuhan basa, perbandingan kation logam dan sifat larutan tanah. Kemasaman gambut tergolong kemasaman potensial yang berasal dari ion H + dalam kompleks jerapan tanah.

4.2 Pertumbuhan Tanaman