Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Pelaksanaan

BAB III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampus IPB Darmaga, Bogor. Percobaan rumah kaca dilakukan di Kebun Percobaan Cikabayan, Institut Pertanian Bogor. Analisis tanah dan tanaman dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian berlangsung dari bulan Februari hingga Juli 2012.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi tanah gambut dalam yang berasal dari Kumpeh, Jambi. Trass berasal dari Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, dan dolomit yang berasal dari Gresik, Jawa Timur. Pupuk yang diberikan merupakan pupuk dasar meliputi urea, SP36, KCl, dan pupuk mikro FeSO 4 , CuSO 4 , MnSO 4 dan ZnSO 4 . Padi varietas Ciherang, serta serangkaian bahan kimia untuk analisis tanah dan tanaman. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ember digunakan sebagai pot, plastik, meteran, hand sprayer, timbangan, kertas label, pipa berdiameter 1 inchi dan beberapa alat untuk analisis tanah dan tanaman di laboratorium seperti Labu Kjeldhaldigestion, Destilator, Labu Ukur, Pipet, kertas saring, desikator, Erlenmeyer, Spectrophotometer, Oven, Atomic Absorption Spectrophotometer AAS.

3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Rancangan Perlakuan

Percobaan pot di rumah kaca merupakan percobaan faktorial dengan 2 faktor yaitu trass dan dolomit yang diberikan dalam 3 taraf. Dosis trass yang diberikan yaitu T0 tanpa trass, 2.5, 5, dan 7.5 dari bobot tanah, sedangkan dosis dolomit yaitu 0.8, 2.4 dan 4 dari bobot tanah atau 20, 60 dan 100 gpot. Terdapat 12 perlakuan yang merupakan kombinasi kedua faktor tersebut dengan 3 ulangan, sehingga diperoleh satuan percobaan sebanyak 36 pot. Selain itu, ditambahkan juga pupuk dasar urea 300 kgha, SP36 300 kgha, dan KCl 150 kgha, serta pupuk mikro FeSO 4 20kgha, CuSO 4 10 kgha, ZnSO 4 10 kgha, dan MnSO 4 20 kgha. Perlakuan yang diberikan dapat dilihat pada Tabel 4. 11 Tabel 4. Rancangan Perlakuan Dosis Trass dan Dolomit

3.3.2 Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan acak lengkap faktorial RAL dengan 2 faktor. Adapun model matematika rancangan percobaan ini adalah sebagai berikut : Y ij = µ + α i + β j +αβ ij + E ijk dimana : Y ij = pengamatan pada perlakuan α ke-i, β ke-j, ulangan ke-k µ = rata-rata umum α i = perlakuan α ke-i β j = perlakuan β ke-j αβ ij = interaksi perlakuan α dan β, pada α ke-i, β ke-j E ijk = galat pada α ke-i, β ke-j, dan ulangan ke-k Variabel yang diamati meliputi tinggi dan jumlah anakan padi, serapan unsur Si dan Mg oleh padi, kadar Si dan Mg dapat ditukar di gambut. Selanjutnya data tersebut disidik ragam dengan menggunakan program SAS 9.0 Pada perlakuan yang berpengaruh nyata selanjutnya dilakukan analisis lanjutan dengan menggunakan uji wilayah Duncan pada taraf α=5 Duncan‟s Multiple Range Test DMRT. Kode Perlakua n Perlakuan Pupuk Dasar Trass Dolomit Urea SP-36 KCl FeSO 4 CuSO 4 ZnSO 4 MnSO 4 ....................................... ………………….gpot……………………......... .................................. T0D1 20 3.75 3.75 1.88 0.68 0.32 0.31 0.25 T0D2 60 3.75 3.75 1.88 0.68 0.32 0.31 0.25 T0D3 100 3.75 3.75 1.88 0.68 0.32 0.31 0.25 T1D1 62.5 20 3.75 3.75 1.88 0.68 0.32 0.31 0.25 T1D2 62.5 60 3.75 3.75 1.88 0.68 0.32 0.31 0.25 T1D3 62.5 100 3.75 3.75 1.88 0.68 0.32 0.31 0.25 T2D1 125 20 3.75 3.75 1.88 0.68 0.32 0.31 0.25 T2D2 125 60 3.75 3.75 1.88 0.68 0.32 0.31 0.25 T2D3 125 100 3.75 3.75 1.88 0.68 0.32 0.31 0.25 T3D1 187.5 20 3.75 3.75 1.88 0.68 0.32 0.31 0.25 T3D2 187.5 60 3.75 3.75 1.88 0.68 0.32 0.31 0.25 T3D3 187.5 100 3.75 3.75 1.88 0.68 0.32 0.31 0.25 12

3.4 Pelaksanaan

1. Persiapan Inkubasi

Bahan trass dimasukkan dalam oven 200 C selama 24 jam, lalu dihaluskan dan diloloskan dengan saringan 150 mesh. Tanah gambut yang akan digunakan sebagai media, disaring pada saringan 2 mm dan ditetapkan kadar air serta bobot kering mutlak BKM. Tanah gambut tersebut ditetapkan kadar air kapasitas lapang KAKL dan diperoleh nilai KAKL sebesar 176.08. Bahan tanah ditimbang sebanyak 2.5 kgpot BKM Bobot Kering Mutlak, yang setara dengan 5.25 kgpot pada kadar air 110.93. Bahan trass dan dolomit sesuai dengan perlakuan diaduk rata dengan tanah, dan ditambahkan air sampai kapasitas lapang hingga bobot tanah per pot menjadi 7,25 kgpot dan diinkubasi di rumah kaca selama 2 hari. Selama masa inkubasi, pot-pot tersebut ditempatkan secara acak.

2. Penanaman dan Pemeliharaan

Penanaman dilakukan secara langsung tanpa persemaian terlebih dahulu. Setiap pot dibuat dua lubang tanam dan masing-masing lubang ditanami 5 benih padi. Pupuk SP-36 diberikan seluruhnya pada saat tanam, urea dan KCl diberikan dua kali, setengah bagian pada saat tanam dan setengah bagian pada saat tanaman berumur 35 hari setelah tanam. Pupuk mikro diberikan 2 kali, pada saat tanaman berumur 21 hari dan 58 hari setelah masa tanam. Pemberian pupuk mikro dilakukan melalui penyiraman dan disemprotkan melalui daun. Penyiraman disesuaikan hingga kadar air selalu dalam kapasitas lapang. Setiap minggu pot-pot tersebut ditempatkan secara acak.

3. Pengamatan

Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah pertumbuhan vegetatif padi yang terdiri atas tinggi tanaman, dan jumlah anakan. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan mengukur tinggi tanaman mulai dari atas permukaan tanah sampai dengan ujung daun yang tertinggi setelah diluruskan dan dilakukan pada 1 MST sampai 8 MST. Pengamatan jumlah anakan dilakukan dengan menghitung jumlah batang yang tumbuh selain batang utama. Analisis tanaman dilakukan pada seluruh bagian tanaman setelah dipanen pada umur 9 MST Minggu Setelah Tanam.

4. Panen

Panen padi dilakukan dengan memotong bagian tanaman di atas permukaan tanah tepat pada permukaan tanah. Seluruh bagian tanaman diambil kecuali akar, dan dimasukkan ke kantong kertas yang selanjutnya dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 60 C. Setelah panen, contoh tanah diambil dari setiap pot untuk 13 analisis tanah setelah percobaan. Pengambilan contoh tanah dari bagian permukaan sampai ke dasar pot dengan menggunakan pipa paralon kecil yang berdiameter 1 inchi, diambil 10 titik dari masing-masing pot. Contoh tanah tersebut dikeringudarakan untuk ditetapkan kadar airnya. Analisis tanah yang dilakukan meliputi pengukuran pH H 2 O 1:1, Mg-dd dengan pengekstrak NH 4 OAc 1N pH 7, Si total metode gravimetri, Si tersedia pengekstrak NH 4 OAc 1 N pH 4.8, spectrophotometer. Analisis yang dilakukan pada biomassa tanaman meliputi kadar Mg pengekstrak HNO 3 dan HClO 4 pekat, pengabuan basah, dan Si metode gravimetri. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis Tanah Awal