15
4.2. Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Gliserol terhadap Kekuatan Sealing
Plastik
Gliserol yang dicampurkan ke larutan bervariasi yaitu 0,5, 0,8 dan 1 vv. Perbandingan karakteristik dari ketiga jenis film tersebut secara kualitatif disajikan pada Tabel 2. Perbedaan dari
ketiga jenis film tersebut dapat dilihat pada Gambar 3 sementara penampakan dari hasil seal dari film tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.
a
b
c
Gambar 3. Film dengan konsentrasi gliserol : a 0,5; b 0,8; dan c 1
Gambar 4. Hasil s a
b
c seal film dengan konsentrasi gliserol : a 0,5; b 0,
16 0,8; dan c 1
Hasil seal
Hasil seal Hasil seal
17 Tabel 2. Pengaruh konsentrasi gliserol terhadap karakteristik film
Konsentrasi gliserol vv Tekstur kemasan
Kelenturan kemasan Kekuatan seal
0,5 0,8
1,0 kasar
agak kasar halus
kaku agak kaku
lentur agak kuat
lemah lemah
Gambar 3 menunjukkan film yang dibuat dengan konsentrasi gliserol yang berbeda. Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa film yang dihasilkan dengan konsentrasi gliserol 0,5 lebih kasar dan
kaku. Film yang dihasilkan dari larutan dengan konsentrasi gliserol 0,8 lebih plastis dan lentur tetapi teksturnya masih agak kasar sementara film yng dihasilkan dari larutan yang menggunakan
konsentrasi gliserol 1 teksturnya lebih halus dan lentur. Film yang telah diperoleh lalu dikelim untuk melihat pengaruh gliserol terhadap kekuatan sealing film tersebut.
Pada Gambar 4 terlihat bahwa kekuatan seal setiap film berbeda. Pada film dengan konsentrasi gliserol 0,5 terlihat bahwa jika kedua ujung film tersebut ditarik untuk membuka hasil
seal-nya maka film tersebut menjadi robek di bagian seal-nya. Sementara pada film dengan gliserol 0,8 dan 1 terlihat bahwa apabila kedua ujung film ditarik maka hasil seal-nya akan terlepas.
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil seal dari film dengan gliserol 0,5 lebih kuat dibandingkan dengan hasil seal dari film dengan gliserol 0,8 dan 1. Hal ini
terbukti dari hasil seal film yang tidak terlepas walaupun ditarik. Apabila ditarik lebih kuat maka film tersebut akan robek pada bagian seal-nya yang berarti bahwa nilai kekuatan seal-nya lebih besar dari
nilai ketahanan sobeknya. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi gliserol berpengaruh positif
terhadap sifat plastis dari film yang dihasilkan tetapi tidak berpengaruh positif terhadap kekuatan seal dari film tersebut. Semakin besar konsentrasi gliserol yang digunakan maka film yang diperoleh
semakin plastis sementara kekuatan seal yang diperoleh semakin lemah. Atas kesimpulan ini maka diputuskan untuk menggunakan film dengan konsentrasi gliserol 0,5 dalam penelitian selanjutnya.
4.3. Karakteristik Fisis dan Mekanis Kemasan