20 mempunyai kemampuan mengikat komponen air dan minyak mengandung gugus OH dan atau gugus
NH₂ yang terdapat di dalam ekstrak bawang putih Brzeski, 1987. Benning 1983 menyatakan bahwa kekuatan tarik PP sebesar 172,368 Nmm
2
. Hal ini sangat besar apabila dibandingkan dengan kekuatan tarik film kitosan dan film kitosan yang ditambah
ekstrak bawang putih yaitu sebesar 4,569 Nmm
2
dan 3,409 Nmm
2
. Akibat dari nilai kekuatan tarik yang rendah ini yaitu film kitosan yang diproduksi tidak dapat digunakan untuk mengemas produk
yang berbobot besar.
4.3.3. Laju Transmisi Uap Air Water Vapor Transmission Rate
Laju transmisi uap air merepresentasikan kemampuan suatu kemasan untuk menahan uap air untuk masuk ke dalam kemasan. Nilai laju transmisi uap air WVTR disajikan pada Gambar 8.
Gambar 8. Nilai WVTR kemasan yang digunakan
●
Sumber : Benning 1983 Laju transmisi uap air dipengaruhi oleh a
w
, RH, suhu, ketebalan, jenis dan konsentrasi plasticizer, dan sifat bahan pembentuk film. Semakin rendah nilai laju transmisi uap air maka film
tersebut semakin baik. Film yang terbuat dari bahan polisakarida merupakan polimer polar dan mempunyai tingkat ikatan hidrogen tinggi karena mengandung gugus hidroksil, sehingga memiliki
laju transmisi uap air yang tinggi Krochta et al., 1994. Gambar 8 menunjukkan bahwa nilai laju transmisi uap air pada film kitosan tanpa ekstrak
bawang putih lebih besar. Hal ini terjadi diduga karena ketebalan film yang lebih kecil dan kerapatan molekul pada film yang ditambah ekstrak bawang putih lebih besar. Film kitosan yang ditambah
ekstrak bawang putih memiliki ketebalan yang lebih besar sehingga menyebabkan uap air lebih lama untuk melewati kemasan karena jarak yang ditempuh menjadi lebih jauh. Selain itu menurut
Ahvenainen 2003 ekstrak bawang putih yang ditambahkan ke dalam film kitosan akan mengisi ruang antar molekul daerah yang tidak berbentuk pada struktur polimer dan akan meningkatkan
kerapatan ruang antar molekul. Hal ini menyebabkan uap air menjadi lebih susah untuk melewati kemasan. Menurut Krochta et al., 1994 ekstrak bawang putih mengandung minyak dan air.
Komponen minyak dan lemak mempunyai sifat perlindungan yang tinggi terhadap uap air sehingga akan mengurangi sifat hidrofilik film kitosan. Karena itu uap air akan lebih susah untuk melewati
kemasan tersebut. 132.29
126.55
12
20 40
60 80
100 120
140 160
Film kitosan Film kitosan + EBP
PP
N il
ai W
V T
R g
r m
2
h ar
i
Jenis Kemasan
●
21 Uap air di dalam kemasan tidak disukai karena akan meningkatkan a
w
di dalam produk dan memicu tumbuhnya mikroba yang pada akhirnya akan menurunkan umur simpan produk. Karena itu
kemasan yang baik adalah kemasan yang mempunyai nilai laju transmisi uap air rendah. Katz dan Labuza 1981 menyatakan bahwa laju penyerapan air dipengaruhi oleh kemampuan air menembus
kemasan kemasan. Makin besar pori-pori kemasan maka laju penyerapan air akan makin cepat. Perpindahan uap air dari lingkungan ke dalam kemasan dapat terjadi apabila nilai a
w
di dalam kemasan lebih rendah daripada nilai a
w
lingkungan. Akan tetapi nilai perpindahan ini akan semakin kecil apabila nilai a
w
produk sudah hampir sama dengan nilai a
w
lingkungan sehingga nilai transmisi ini akan semakin kecil setiap hari.
Nilai laju transmisi uap air dari PP menurut Benning 1983 berkisar antara 10-12 gm
2
24 jam. Nilai ini jauh lebih kecil daripada nilai transmisi uap air dari kedua film yang diproduksi. Perbedaan
ini terjadi karena permeabilitas film kitosan yang diproduksi tersebut yang sangat tinggi sehingga mudah dilewati oleh uap air.
4.3.4. Transparansi