c. Importance Performance Analysis
Metode  IPA  merupakan  suatu  teknik  penerapan  untuk  mengukur atribut dari tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Tingkat kepentingan
diukur  dari  harapan  nasabah,  sedangkan  tingkat  kinerja  diukur  dari pelaksanaannya.
Analisis  tingkat  kepentingan  dan  tingkat  kinerja  ini  diukur  dengan menggunakan  skala  Likert  1-5.  Data  skala  Likert  diberi  skor  kuantitatif
untuk  dipakai  dalam  perhitungan.  Tingkat  kepentingan  dikategorikan menjadi  sangat  penting,  penting,  normal,  tidak  penting  dan  sangat  tidak
penting. Sedangkan tingkat kepuasan dikategorikan menjadi sangat puas, puas, normal, tidak puas dan sangat tidak puas.
Tingkat  kesesuaian  merupakan  perbandingan  antara  tingkat kepentingan  dan  tingkat  kinerja.  Perbandingan  tersebut  dapat  diketahui
dengan melakukan perbandingan antara total skor tingkat kinerja Xi dan total skor tingkat kepentingan Yi, dengan rumus berikut :
x 100 ..........................................................4
Keterangan : Tki
= tingkat kesesuaian Xi
= skor penilaian kinerja atribut  pelayanan Yi
=  skor  penilaian  tingkat  kepentingan  atribut pelayanan
Kinerja  mutu  pelayanan  BMI  Cabang  Fatmawati  dianggap  telah memenuhi kepuasan nasabah jika TKi  100 dan sebaliknya, jika besar
TKi  100, maka kinerja BMI Cabang Fatmawati dianggap belum dapat memenuhi  kepuasan  nasabah.  Dari  perhitungan  ini  pula  dapat  diperoleh
atribut yang dianggap penting dan tidak penting oleh nasabah, serta dapat pula  mengetahui  kinerja  atribut  nasabah  yang  memiliki  kinerja  baik  dan
tidak baik. Hasil analisis ini ditampilkan dalam bentuk diagram Kartesius seperti dimuat pada Gambar 2.
Prioritas Utama
A
Pertahankan Prestasi
B
Prioritas Rendah
C
Berlebihan
D
Gambar 2. Diagram Kartesius Supranto, 2001
Diagram  Kartesius  merupakan  diagram  yang  terbentuk  dari  dua sumbu.  Kedua  sumbu  tersebut  disebut  sumbu  mendatar  X  akan  diisi
oleh  skor  rataan  tingkat  kinerja  atribut  dan  sumbu  tegak  Y  akan  diisi oleh skor rataan tingkat kepentingan atribut. Dengan rumus :
..................... 5 dan ..............................
5
Dimana : = Skor rataan tingkat kinerja atribut
= Skor rataan tingkat kepentingan atribut n  = Total responden
Selain  itu,  diagram  Kartesius  merupakan  bangun  yang  dibagi  atas empat bagian  yang dibatasi oleh dua garis  yang berpotongan tegak lurus
pada  titik-titik   , ,  dimana
merupakan  rataan  dari  total  rataan tingkat kinerja berdasarkan seluruh atribut dan   adalah rataan dari total
rataan  tingkat  kepentingan  seluruh  atribut.  Skor  ini  dihitung  dengan rumus :
X = K
Xi
n i
1
…………..……7 dan Y =
K Yi
n i
1
……….……… 6
Penting
Kurang penting
Kepentingan
Baik Kurang baik
Kinerja
= X = Y
Dimana  :  K  =  banyaknya  atribut    pelayanan  yang  dapat  mempengaruhi kepuasan nasabah
Masing-masing kuadran menggambarkan keadaan berbeda, yaitu : 1.
Kuadran A Prioritas Utama Kuadran  ini  menunjukkan  faktor  atau  atribut  yang  dianggap
mempengaruhi  kepuasan  nasabah,  termasuk  unsur-unsur  yang dianggap  sangat  penting,  namun  BMI  Cabang  Fatmawati  belum
melaksanakannya  sesuai  dengan  keinginan  nasabah,  sehingga  tidak puas.
2. Kuadran B Pertahankan Prestasi
Kuadran  ini  menunjukkan  faktor  atau  atribut  yang  telah  berhasil dilaksanakan BMI Cabang Fatmawati, maka wajib dipertahankan. Hal
ini dianggap sangat penting dan sangat memuaskan. 3.
Kuadran C Prioritas Rendah Kuadran  ini  menunjukkan  beberapa  faktor  yang  kurang  penting
pengaruhnya  bagi  nasabah  dan  dalam  pelaksanaannya  oleh  BMI Cabang  Fatmawati dinilai  biasa. Hal  ini dianggap kurang penting  dan
kurang memuaskan. 4.
Kuadran D Berlebihan Kuadran  ini  menunjukkan  faktor  yang  mempengaruhi  pelanggan
kurang  penting,  akan  tetapi  pelaksanaannya  berlebihan.  Hal  ini dianggap kurang penting, tetapi sangat memuaskan.
d. Customer Satisfaction Index