lembaga kliring penagihan warkat seperti cek atau bilyet giro yang berasal dari dalam kota
3. Inkaso Collection merupakan jasa bank untuk menagihkan warkat-
warkat yang berasal dari luar kota atau luar negeri 4.
Safe Deposit Box SDB merupakan kotak dengan ukuran tertentu dan disewakan kepada nasabah yang berkepentingan untuk menyimpan
dokumen-dokumen atau benda-benda berharga
5. Bank Card, dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran di tempat-
tempat tertentu seperti supermarket, hotel dan lain sebagainya 6.
Bank Notes merupakan uang kartal asing yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh bank di luar negeri
7. Travelers Cheque
2.2 Service atau Layanan dan Kepuasan Pelanggan
Menurut Tjiptono 2008, definisi konsep service atau layanan adalah : 1.
Service menggambarkan berbagai subsektor dalam kategorisasi aktivitas ekonomi
2. Service dipandang sebagai produk intangible yang hasilnya lebih berupa
aktivitas ketimbang obyek fisik, meskipun dalam kenyataannya dapat berupa produk fisik
3. Service merefleksikan proses dan mencakup penyampaian produk utama,
interaksi personal, kinerja dalam arti luas serta pengalaman layanan 4.
Service dapat juga dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas komponen utama, yakni service operation yang kerap kali tidak tampak
atau tidak diketahui keberadaannya oleh pelanggan dan service delivery yang biasanya tampak visible atau diketahui pelanggan.
Menurut  Kasmir  2005
b
,  Pelayanan  yang  baik  adalah  kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan
kepada  pelanggan  dengan  standar  yang  telah  ditetapkan.  Kemampuan tersebut ditunjukkan oleh sumber daya manusia SDM dan sarana prasarana
yang  dimiliki.  Pelayanan  yang  baik  akan  mampu  meningkatkan  citra perusahaan  di  mata  pelanggannya.  Citra  harus  selalu  dibangun  agar  citra
perusahaan dapat terus meningkat.
Perusahaan  dapat  meningkatkan  kepuasan  pelanggan,  di  mana perusahaan  memaksimumkan  pengalaman  pelanggan  yang  menyenangkan
dan  meminimumkan  atau  meniadakan  pengalaman  pelanggan  yang  kurang menyenangkan.  Selanjutnya  kepuasan  pelanggan  berdampak  pada
terciptanya  rintangan  beralih  switching  barriers,  biaya  beralih  switching costs dan loyalitas pelanggan Tjiptono, 2008.
Harapanekspektasi  pelanggan  dalam  literatur  mutu  layanan  dan kepuasan pelanggan Santos dan Boote dalam Tjiptono, 2008 adalah :
1. Ideal expectation, yaitu tingkat kinerja optimum atau terbaik yang
diharapkan dapat diterima konsumen. 2.
Normative should expectation persuasion-based, yaitu tingkat kinerja yang dianggap konsumen seharusnya didapatkan dari produk yang
dikonsumsi
3. Desired expectation, yaitu tingkat kinerja yang diinginkan pelanggan
dapat diberikan produk atau jasa tertentu. Tipe ini adalah perpaduan antara apa yang diyakini pelanggan dapat dan seharusnya diterima.
4. Predicted will ekspectation experience-based norms, yaitu tingkat
kinerja yang diantisipasi atau diperkirakan konsumen akan diterimanya, berdasarkan semua informasi yang diketahuinya.
5. Deserve want expectation equitable expectation, yaitu evaluasi
subyektif konsumen terhadap investasi produknya. 6.
Adequate expectation atau minimum tolerable expectation, yakni tingkat kinerja terendah yang dapat diterima atau ditolerir konsumen.
7. Intolerable expectation, yakni serangkaian ekspektasi menyangkut tingkat
kinerja yang tidak bakal ditolerir atau diterima pelanggan. 8.
Worst imaginable expectation, yakni skenario terburuk mengenai kinerja produk yang diketahui danatau terbentuk melalui kontak dengan media.
Beberapa  ciri  pelayanan  yang  baik  yang  harus  diikuti  oleh  karyawan yang  bertugas  melayani  pelanggan  atau  nasabah  menurut  Kasmir  2005
b
adalah : 1.
Tersedianya karyawan yang baik. Kenyamanan
nasabah sangat
tergantung dari
karyawan yang
melayaninya, karyawan harus ramah, sopan dan menarik. Disamping itu,
karyawan harus cepat  tanggap, pandai  bicara, menyenangkan dan pintar. Karyawan  juga  harus  mampu  memikat  dan  mengambil  hati  nasabah,
sehingga  semakin  tertarik.  Demikian  juga  dengan  cara  kerja  karyawan harus rapi, cepat dan cekatan.
2. Tersedianya sarana dan prasarana yang baik.
Peralatan  dan  fasilitas  yang  dimiliki  harus  membuat  pelanggan  nyaman atau  betah  dalam  ruangan.  Suasana  ruangan  yang  nyaman  harus  pula
didukung oleh meja dan kursi untuk diduduki. Udara dalam ruangan juga harus sejuk, tenang dan tidak  berisik.
3. Bertanggungjawab kepada nasabah sejak awal hingga selesai.
Dalam  menjalankan  kegiatan  pelayanan,  karyawan  harus  mampu melayani dari awal sampai tuntas atau selesai. Nasabah akan merasa puas
jika nasabah bertanggungjawab terhadap pelayanan yang diinginkannya. 4.
Mampu melayani secara cepat dan tepat. Dalam  melayani  nasabah  diharapkan  karyawan  harus  melakukannya
sesuai prosedur. 5.
Mampu berkomunikasi. Karyawan  harus  mampu  berbicara  kepada  setiap  nasabah  dan  mampu
dengan cepat memahami keinginan nasabah. 6.
Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi. Karyawan  harus  menjaga  kerahasiaan  nasabah,  terutama  yang  berkaitan
dengan  uang  dan  pribadi  nasabah.  Menjaga  rahasia  nasabah  merupakan ukuran kepercayaan nasabah kepada perusahaan.
7. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik.
Kemampuan  dalam  bekerja  akan  mampu  mempercepat  proses  pekerjaan sesuai dengan waktu yang diinginkan
8. Berusaha memahami kebutuhan nasabah.
Karyawan  harus  cepat  tanggap  terhadap  apa  yang  diinginkan  oleh nasabah. Dalam hal ini petugas harus lebih dulu berusaha untuk mengerti
kemauan  nasabah  dengan  cara  mendengar  penjelasan,  keluhan  atau
kebutuhan  nasabah  secara  baik,  agar  pelayanan  terhadap  keluhan  atau keinginan yang diharapkan nasabah tidak salah.
9. Mampu memberikan kepercayaan kepada nasabah
Kepercayaan  calon  nasabah  kepada  perusahaan  mutlak  diperlukan, sehingga  calon  nasabah  mau  menjadi  nasabah  perusahaan  yang
bersangkutan.  Kepercayaan  merupakan  ujung  tombak  perusahaan  untuk menjalankan aktivitasnya.
Menurut  Kotler,  et.  al  dalam  Tjiptono  2008,  kepuasan  pelanggan adalah  tingkat  perasaan  seseorang  setelah  membandingkan  kinerja  atau
hasil  yang  dipersepsikan  dibandingkan  dengan  harapannya.  Sedangkan menurut  Tse  and  Wilton  dalam  Tjiptono  2008,  kepuasan  pelanggan
merupakan  respon  pelanggan  terhadap  evaluasi  persepsi  atas  perbedaan antara  harapan  awal  sebelum  pembelian  atau  standar  kinerja  lainnya  dan
kinerja  aktual  produk  sebagaimana  dipersepsikan  setelah  memakai  atau mengkonsumsi produk bersangkutan.
Menurut Kasmir 2005
b
dasar-dasar pelayanan yang harus dimengerti dan dipahami seorang customer service, pramuniaga, public relation, satpam
dan tellerkasir adalah : 1.
Berpakaian dan berpenampilan rapi dan bersih. Berpakaian  dan  berpenampilan  yang  rapi  dan  bersih,  artinya  karyawan
harus  mengenakan  baju  dan  celana  yang  sepadan  dengan  kombinasi menarik.  Karyawan  juga  harus  berpakaian  rapi,  bersih  dan  tidak  kumal,
misalnya  baju  lengan  panjang  dan  tidak  boleh  digulung.  Pakaian  yang dikenakan  harus  memberikan  kesan  yang  benar-benar  memikat
konsumen. 2.
Percaya diri, bersikap akrab dan penuh dengan senyum. Dalam  melayani  nasabah,  karyawan  tidak  boleh  ragu-ragu,  akan  tetapi
harus  memiliki  keyakinan  dan  percaya  diri  yang  tinggi.  Karyawan  juga harus  dapat  bersikap  akrab  dengan  pelanggan,  seolah-olah  sudah  kenal
lama.  Dalam  melayani  nasabah  karyawan  juga  harus  murah  senyum dengan raut muka yang menarik hati dan tidak dibuat-buat.
3. Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama, jika sudah
kenal. Pada saat nasabah datang karyawan harus segera menyapa lebih dulu dan
kalau  sudah  bertemu  sebelumnya,  usahakan  menyapa  dengan  menyebut namanya.  Menyapa  dengan  sebutan  Bapak  atau  Ibu,  dan  menanyakan
apakah  ada  yang  bisa  dibantu,  dilakukan  apabila  belum  pernah  bertemu sebelumnya.
4. Tenang, sopan, hormat serta tekun mendengarkan setiap pembicaraan.
Pada  saat  melayani  nasabah,  usahakan  karyawan  dalam  keadaan  tenang, tidak  terburu-buru,  sopan  santun  dalam  bersikap.  Kemudian  tunjukkan
sikap  menghormati  tamu,  tekun  mendengarkan  sekaligus  berusaha memahami  keinginan  pelanggannya.  Usahakan  jangan  menyuruh
pelanggan atau
nasabah mengulang
kembali pertanyaan
atau keinginannya.
5. Berbicara dengan bahasa yang baik dan benar.
Berbicara  dengan  bahasa  yang  baik  dan  benar  adalah  berkomunikasi dengan  menggunakan  Bahasa  Indonesia  yang  baik  dan  benar  atau  jika
menggunakan  bahasa  lain  seperti  bahasa  daerah  atau  bahasa  asing digunakan  secara  benar  kepada  nasabah.  Suara  yang  digunakan  harus
jelas dalam arti mudah dipahami dan jangan menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami oleh pelanggan atau nasabah.
6. Bergairah dalam melayani nasabah dan tunjukkan kemampuan.
Dalam melayani  pelanggan atau nasabah, karyawan jangan terlihat loyo, lesu  atau  kurang  bersemangat.  Tunjukkan  pelayanan  yang  prima  seolah-
olah  memang  Anda  sangat  tertarik  dengan  keinginan  dan  kemauan nasabah. Kemampuan karyawan tentang pengetahuan akan produk dalam
memberikan informasi kepada nasabah benar-benar meyakinkan. 7.
Jangan menyela atau memotong pembicaraan. Pada  saat  nasabah  sedang  berbicara,  usahakan  jangan  memotong  atau
menyela  pembicaraan  dan  hindari  kalimat  bersifat  teguran  atau  sindiran
yang  dapat  menyinggung  perasaan  pelanggan  atau  nasabah.  Jika  terjadi sesuatu dengan pelanggan atau nasabah usahakan jangan berdebat.
8. Mampu meyakinkan nasabah dan memberikan kepuasan.
Mampu  meyakinkan  nasabah  dan  memberikan  kepuasan,  artinya  setiap pelayanan  yang  diberikan  harus  mampu  meyakinkan  nasabah  dengan
argumen-argumen yang masuk akal. Karyawan perusahaan harus mampu memberikan kepuasan atas pelayanan yang diberikannya.
9. Jika tidak sanggup menangani permasalahan yang ada, maka minta
bantuan. Jika ada pertanyaan atau permasalahan yang tidak sanggup dijawab atau diselesaikan oleh karyawan yang bertugas, maka karyawan
harus meminta bantuan kepada karyawan lain yang mampu menanganinya.
10. Bila belum dapat melayani, beritahukan kapan akan dilayani.
Jika  pada  saat  tertentu  karyawan  sibuk  dan  tidak  dapat  melayani  salah satu  pelanggan  atau  nasabah,  beritahukan  kepada  nasabah  kapan  akan
dilayani dengan simpatik. Menurut  Hill,  et  al  dalam  Tjiptono  2008,  kepuasan  pelanggan
merupakan  ukuran  kinerja  produk  total  sebuah  organisasi  dibandingkan serangkaian keperluan pelanggan costumer requirements.
2.3 Petugas Pelayanan Perbankan