Kebijakan Pemerintah Kota Medan Tentang Rencana Tata Ruang

Bangunan Kota Medan merupakan unsur pelaksana pemerintah Kota Medan dalam bidang tata ruang dan tata bangunan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. 32 Pihak Kecamatan Medan Johor penting dijadikan informan karena Kecamatan Medan Johor merupakan wilayah objek penelitian yang dipilih. Informan selanjutnya yaitu dari pihak LSM Walhi dan tokoh masyarakat Medan Johor. Dipilihnya LSM Walhi dan tokoh masyarakat karena dinilai mengetahui perkembangan tata ruang di Kecamatan Medan Johor dan mampu mewakili pandangan masyarakat, serta keterlibatan mereka sebagai bagian dari masyarakat terhadap peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah. Berikut akan dijelaskan mengenai data yang diperoleh di lapangan dan hasil analisis.

3.1 Kebijakan Pemerintah Kota Medan Tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kebijakan pemerintah Kota Medan tentang rencana tata ruang wilayah akan dibahas di dalam penelitian ini dengan tujuan agar mampu membantu proses analisis di dalam penelitian ini yaitu terkait kebijakan pemerintah Kota Medan dalam bentuk peraturan daerah Kota Medan no.13 tahun 2011 tentang rencana tata ruang wilayah. Di dalam Undang-Undang no. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan peraturan daerah 32 http:trtb.pemkomedan.go.idhal-profil.html . Diakses pada tanggal 17 Januari 2015. Pukul 16:03 WIB Universitas Sumatera Utara adalah peraturan daerah provinsi dan atau peraturan daerah kabupatenkota. Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah peraturan daerah Kota Medan tentang rencana tata ruang wilayah. Peraturan daerah Kota Medan no.13 tahun 2011 tentang rencana tata ruang wilayah dibentuk karena adanya tuntutan dari masyarakat terkait dengan perkembangan pembangunan kota. Tuntutan tersebut muncul karena perkembangan ekonomi masyarakat sehingga diperlukan peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah. Perkembangan ekonomi masyarakat misalnya seperti menjamurnya pembangunan ruko-ruko, supermarket-supermarket sehingga perlu untuk di atur agar posisinya sesuai. Begitu juga untuk pembangunan mall-mall ataupun rumah ibadah. Kemunculan dari tuntutan dibentuknya peraturan daerah ini secara diwakili dan tidak sampai menimbulkan demonstrasi dari masyarakat. Program yang akan diterapkan di masing-masing Kecamatan tergantung pengusulan di Kecamatan karena berasal dari aspirasi masyarakat selanjutnya ke Kecamatan, ke Dinas Tata Ruang Tata Bangunan, ke bagian hukum, selanjutnya ke bagian persidangan, risalah, dan hukum. Sebelum penetapan peraturan daerah, lembaga legislatif menambah wawasan dengan melakukan studi banding ke Surabaya dan DKI Jakarta, selanjutnya peraturan daerah ini ditetapkan atas persetujuan seluruh fraksi yang terdapat di DPRD Kota Medan. 33 Perda ini bersifat mengikat karena terdapat 33 Hasil wawancara dengan Ibu Alida pada tanggal 8 Desember 2014 pukul 12:19 WIB di kantor DPRD Kota Medan Universitas Sumatera Utara arahan sanksi yang tercantum di dalam pasal 69 ayat 1 yang menyebutkan bahwa pengenaan sanksi merupakan pengenaan sanksi terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang yang bertujuan untuk mewujudkan tertib tata ruang dan tegaknya peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang. 2 Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dapat berupa sanksi administratif dan sanksi pidana. 3 pengenaan sanksi administratif dilaksanakan oleh pemerintah kota. Adanya peraturan daerah tentang rencana tata ruang ini menurut informan dari LSM Walhi dan tokoh-tokoh masyarakat dinilai perlu. Pertama, karena perda sebagai suatu instrumen kebijakan itu memang diperlukan khususnya terkait dengan tata ruang karena itu merupakan bagian dari amanat Undang-Undang no.26 tahun 2007 tentang tata ruang dimana dalam Undang-Undang tersebut ada salah satu pasalnya juga bahwasannya pemerintah Kota atau Kabupaten segera menyesuaikan dengan Undang-Undang terbaru tersebut dalam jangka waktu tertentu yakni tiga tahun. 34 Kedua, perda itu harus ada dan dibutuhkan tidak hanya di Medan Johor jika berbicara tentang tata ruang karena permasalahan yang terjadi saat ini disebabkan karena tidak ada perencanaan yang baik bagi tata ruang dan bentuk sehingga terjadinya banjir dan lainnya. Ini karena tata ruang tidak terakomodir secara baik, dan itu harus direncanakan dari TRTB. 35 34 Hasil wawancara dengan Bapak Kusnadi pada tanggal 6 Januari 2015 pukul 08.45 WIB di Yayasan Ekosistem Lestari 35 Hasil wawancara dengan Bapak Ell Adrianshah pada tanggal 20 Januari 2015 pukul 18.15 WIB di Kantor DPD KNPI Kota Medan. Universitas Sumatera Utara Ketiga, perda ini diperlukan terkhusus untuk daerah yang ingin menata kehidupan masyarakatnya karena perda tersebut sebagai alat dalam penataan masyarakat. Perda itu menentukan bagaimana kelangsungan hidup masyarakat itu sendiri, itulah pentingnya. 36 Peraturan daerah ini terbentuk tidak hanya berdasarkan tuntutan masyarakat, adanya ketentuan dari Undang-Undang Republik Indonesia no.26 tahun 2007 tentang penataan ruang juga menjadi cikal bakal munculnya peraturan daerah tersebut. Dibentuknya peraturan daerah Kota Medan no.13 tahun 2011 tentu karena mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai. Tujuan pertama dibentuknya peraturan daerah Kota Medan no.13 tahun 2011 tentang rencana tata ruang wilayah yaitu sebagai penjabaran dari UU no.26 tahun 2007 bahwa setelah tiga tahun setiap daerah harus mempunyai perda rencana tata ruang wilayah sendiri. Kedua, sebagai tujuan utama nasional yang diperuntukkan untuk pembangunan tata ruang pada lingkungan yang diperuntukkan dan penjabaran dari rencana tata ruang wilayah nasional atau wilayah mebidangro Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo. 37 Peraturan daerah ini merupakan pengaturan wilayah yang memiliki penyusunan dan pengaturan sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman di dalam memberikan izin bangunan di Kota Medan. 38 Tujuan selanjutnya yaitu untuk mengatur kehidupan masyarakat 36 Hasil wawancara dengan Bapak Dedi Suhairi pada tanggal 21 Januari 2015 pukul 11.18 WIB di Kantor Al- Washliyah Jl. SM Raja. 37 Hasil wawancara dengan Bapak Benny Iskandar pada tanggal 12 Desember 2014 pukul 09:30 WIB di Kantor Dinas Tata Ruang Tata Bangunan 38 Hasil wawancara dengan Ibu Alida pada tanggal 8 Desember 2014 pukul 12:19 WIB di kantor DPRD Kota Medan Universitas Sumatera Utara agar menaati sebuah peraturan, tanpa adanya peraturan daerah tersebut tentu akan sulit untuk menata wilayah di Kota Medan. 39 Tujuan-tujuan tersebut merupakan sasaran yang ingin dicapai berdasarkan ketetapan yang terdapat di dalam peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah sebagai bentuk kebijakan pemerintah Kota Medan. Kebijakan tentang rencana tata ruang wilayah merupakan kebijakan yang di dalamnya menentukan wilayah, terkait dengan rencana. Rencana tersebut misalnya dimana akan dibangun ruangan terbuka hijau, ruangan mall, ruangan kelautan, ruangan mode sering banjir, harus tahu di dalam peraturan daerah tersebut. Kebijakan ini dibentuk agar pemerintah mengetahui bagaimana cara mengatasi terjadinya penyusunan bangunan, salah satu contohnya yaitu bencana alam. Di dalam peraturan daerah tersebut akan terlihat wilayah yang sering mengalami banjir, sehingga dapat diketahui. Kemudian pemerintah akan membangun got yang besar misalnya, karena daerah itu akan sering terjadi banjir contohnya daerah Belawan akan terjadi banjir. Itulah kuncinya, yaitu agar pemerintah tahu kebijakan tentang mengatasi jika terjadi hal-hal seperti bencana di wilayah itu. Kebijakan ini dinilai sudah cukup jelas dan konsisten untuk diteruskan kepada implementor karena disaat pembahasan peraturan daerah sudah dipanggil beberapa SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah, bagian hukum, duduk bersama 39 Hasil wawancara dengan Bapak Rustam Harahap pada tanggal 23 Desember 2014 pukul 13.37 WIB di Kantor Camat Medan Johor Universitas Sumatera Utara dengar pendapat, dengan TRTB Dinas Tata Ruang Tata Bangunan, dengan masyarakat, semua pihak sudah dikabari. Adapun pihak yang terlibat sebagai implementor dalam kebijakan ini yaitu Dinas Tata Ruang Tata Bangunan dan masing-masing Kecamatan, seperti Kecamatan Medan Johor. 40 Dalam memahami pembentukan peraturan daerah dan implementasinya, tentu dibutuhkan gambaran mengenai kondisi tata ruang dari wilayah yang dijadikan sebagai objek penelitian. Berikut akan dijelaskan mengenai kondisi tata ruang wilayah Kecamatan Medan Johor.

3.2 Kondisi Tata Ruang Wilayah Di Kecamatan Medan Johor

Dokumen yang terkait

Fungsi Ruang Terbuka Dalam Tata Ruang Kota Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Pemerintah Kota Medan)

3 73 96

Model Sistem Dinamis Ruang Terbuka Hijau Kota Medan Berdasarkan Faktor - Faktor Lingkungan (Studi Kasus Di Kecamatan Medan Polonia Dan Medan Area)

11 86 135

Kajian Spasial Pedagang Kaki Lima Dalam Pemanfaatan Ruang Publik Kota Studi Kasus: Koridor Jalan Arif Rahman Hakim Jalan Aksara Pasar Sukaramai Kelurahan Sukaramai I Kecamatan Medan Area Medan

2 89 128

Peranan Dinas Tata Ruang Dan Tata Bangunan Kota Medan (Studi Tentang Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Di Kecamatan Medan Johor)

0 3 95

Peranan Dinas Tata Ruang Dan Tata Bangunan Kota Medan (Studi Tentang Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Di Kecamatan Medan Johor)

0 0 9

Peranan Dinas Tata Ruang Dan Tata Bangunan Kota Medan (Studi Tentang Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Di Kecamatan Medan Johor)

0 0 1

Peranan Dinas Tata Ruang Dan Tata Bangunan Kota Medan (Studi Tentang Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Di Kecamatan Medan Johor)

0 2 8

BAB II PROFIL KECAMATAN MEDAN JOHOR DAN PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NO.13 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA - Politik Kebijakan Pemerintah Kota Medan Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (Studi Kasus: Implementasi di Kecamatan Medan Johor)

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Politik Kebijakan Pemerintah Kota Medan Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (Studi Kasus: Implementasi di Kecamatan Medan Johor)

0 0 24

POLITIK KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA MEDAN TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (Studi Kasus: Implementasi di Kecamatan Medan Johor) Alamanda Cathartica 110906007

0 0 15