I. PENINGKATAN PRODUKSI KOMERSIAL
Mikrobia penghasil produk komersial harus memiliki persyaratan : 1 mikrobia dalam menghasilkan antibiotikpada biakan cair dan dalam bukan biakan
permukaan 2 mikrobia mengeluarkan antibiotik ke medium antibiotik polyena tetap disimpan
dalam sel sehinnga perlu prosedur khusus untuk mengisolasinya Hal-hal yang perlu mempertimbangkan dalam produksi komersial antibiotika antara
lain :
biaya produksi
kestabilan
konsentrasi hambatan minimum KHM pada mikroba pathogen
manifestasi keracunan pada mamalia
aktivitas invivo Faktor-faktor yang berpengaruh pada produksi antibiotik kualitatifkuantitatif
antara lain :
sumber carbon dan nitrogen
rasio carbon dan nitrogen dalam utrien
komposisi mineral
temperatur inkubasi
pH permulaan dan pengendalian pH selama proses
pemberian dan waktu yang tepat untuk penambahan substansi yang khas Pemilihan kondisi fermentasi yang optimal didasarkan atas pengamatan empiris
contoh galur Baccilus subtillis penghasil antibiotic bacitracin optimal pada rasio CN = 15, bila rasio CN =6 terbentuk licheniform, struktur mirip, tetapi secara komersial kurang
dikehendaki. Penambahan bahan kimia khas, mungkin hanya mempunyai keuntungan satu segi
dari semua potensi yang ada, contoh penambahan fenil asetamida pada medium, berpengaruh utama pada komposisi dan campuran penisilin. Adanya turunan asam fenil
asetat memudahkan terbentukanya penisilin G. Contoh lain adalah penambahan merkaptotreksat dalam biakan Streptomyces
aerofasciens menghambat klorinasi menunjang terbentuknya tetrasiklin. Bakteri ini menghasilkan tetrasiklin dan klortetrasiklin yang perbandingannya tergantung jumlah
Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana 151
klorida dalam medium. Merkaptotiazat sangat berguna tanpa masuk kedalam molekul antibiotic untuk menghambat terbentuknya klortetrasiklin.
Beberapa zat tambahan menaikkan produksi antibiotik melalui efek induksi enzim contoh penambahan metionin pada fermentasi sefalosporin C selama tropofase fase
pertumbuhan mikrobia merangsang produksi antibiotik, metionin bukan prekusor antibiotic sefalosporin sebagaimana fenil asetat bagi biosintesis penisilin G, tapi metionin
merangsang enzim biosintesis sefalosforin C untuk meningkatkan produksi antibiotic ini. Tetapi dalam produksi penisilin penambahan lisin dalam medium fermentasi menghambat
produksi penisilin. Pendekatan lain dalam peningkatan produksi antibiotik adalah dengan mutasi dan
seleksi galur. Mutasi dapat dilakukan dengan sinar UV, sinar X, bahan kimia mutagenic misalnya nitrogen mustard purin atau pirimidin analog.
II. ISOLASI dan PENGUNDUHAN