jenis tanaman sama tetapi berasal dari dua lingkungan dapat mengandung senyawa aktif dominan yang berbeda. Misalnya tanaman D. Myoporoides di daerah Australia
utara kandungan skopolamina yang dominan, sedangkan di Australia selatan kandungan hiosiamina yang dominan.
Jika simplisia diambil dari tanaman budidaya maka keseragaman umur, masa panen dan galur tanaman dapat dipantau. Namun tanaman budidaya juga ada kerugiannya. Pemeliharaan rutin
menyebabkan tanaman menjadi manja, mudah terserang hama sehingga pemeliharaan ekstra diperlukan untuk mencegah serangan parasit. Penggunaan pestisida untuk ini membawa
konsekuensi tercemarnya simplisia dengan residu pestisida. Sehingga perlu pemeriksaan residu pestisida.
3.3. Faktor Proses Pembuatan Simplisia
Tahapan pembuatan simplisia meliputi tahap pengumpulan panen, pencucian dan sortasi, perajangan dan pengepakan serta penyimpanan.
a. Pengumpulan Bahan Baku
Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia dapat bervariasi tidak hanya bergantung dari organ tanaman yang digunakan untuk simplisia, tetapi juga bergantung dari umur
tanaman serta waktu pengumpulan dalam setahun dan bahkan waktu pengumpulan dalam sehari. Pemilihan organ tanaman yang dikumpulkan dan penentuan waktu waktu tertentu
untuk panen bertujuan untuk memperoleh kadar senyawa bioaktif semaksimal mungkin dalam simplisia yang bersangkutan.
WAKTU PENGUMPULAN
Waktu panen suatu organ tanaman dari datu jenis tanaman obat sangat berhubungan erat dengan pembentukan senyawa bioaktif dalam organ tanaman tersebut. Waktu yang
tepat untuk panen adalah pada saat senyawa bioaktif berada dalan jumlah maksimal pada organ tanaman yang dikumpulkan. Organ Tanaman yang dipilih bergantung dari umur
tanaman tersebut. Adapun garis besar pedoaman panen adalah sebagai berikut :
1. Biji
Pengambilan biji dapat dilakukan pada saat mulai mengeringnya buah atau sebelum semuanya pecah. Contoh : Biji Jarak
Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana 16
Bahan Diskusi: Jelaskan pengaruh sumber bahan baku simplisia
terhadap kandungan senyawa aktifnya
2. Buah
Pemanenan buah tergantung tujuan dan pemanfaatan kandungan senyawa bioaktifnya
Saat menjelang masak Contoh : piper bila dipanen saat masak busuk timbul efek samping :
hipertensi
Setelah benar- benar masak Contoh : Adas
Dengan melihat perubahan warna, tingkat kekerasan, kadar air, bentuk dan lain-
lain. Contoh Belimbing wuluh ; timun
3. Daun atau Herba
Saat proses fotosintesis maksimal, yaitu saat mulai berbunga atau buah menjadi masak. Pada saat ini proses fotosintesis berhenti sementara
Contoh : Herba meniran, Daun jati belanda
4. Pucuk Daun
Pemanenan pucuk daun dilakukan pada saat warna pucuk daun belum berubah menjadi seperti warna daun tua
Contoh : ginseng
5. Bunga
Pemanenan bunga tergantung tujuan dan pemanfaatan kandungan senyawa bioaktifnya
Saat menjelang penyerbukan
Saat masih kuncup melati
Saat bunga mekar mawar
6. Kulit Batang Kortex
Hanya dilakukan pada tanaman yang sudah cukup umur, saat panen yang palin baik adalah awal musim kemarau. Contok : Kina
7. Umbi Lapis
Pemanenan dilakukan pada akhir pertumbuhan karena merupakan tanaman semusim. Contoh : Bawang merah
8. Rimpang
Dipanen pada awal musim kemarau.Diakhir musim kemarau kandungan senyawa bioaktif tidak ada. Contoh : Kunyit
Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana 17
9. Akar
Dipanen saat proses pertumbuhan berhenti. Untuk pohon akar besar tidak boleh diambil semua. Contoh : Akar Pule, Kelembak
TEKNIK PENGUMPULAN
Panen dapat dilakukan dengan tangan, tanpa atau dengan menggunakan mesin. Apabila pengumpulan dilakukan secara manual langsung pemetikan maka ketrampilan pemetik
dalam menentukan dan memetik organ yang sesuai dari tanaman sangat penting diperhatikan. Dalam hal ini pengalaman memegang peranan penting. Ketrampilan
diperlukan untuk memperoleh simplisia yang benar dan tepat misalnya kalau diperlukan daun muda, tidak terpetik daun tua dan ranting serta tidak merusak tanaman induk
terutama untuk tanaman yang dipanen organya beberapa kali. Alat yang digunakan untuk memetik misalnya pisau juga dipilih yang sesuai dan tepat. Alat dari logam tidak
digunakan jika merusak secara kimiawi senyawa aktif dalam simplisia misalnya : simplisia yang mengandung golongan fenol, glikosida.
Cara pemanenan mekanik dengan menggunakan mesin diperlukan apabila dari segi pertimbangan ekonomi keadaaan simplisia yang dikumpulkan dapat dilaksanakan.
Penggunaan mesin-mesin biasanya digunakan untuik memanen simplisia dari tanaman sekali panen.
b. Sortasi Basah
Sortasi basah bertujuan untuk membersihkan benda- benda asing yang berasal dari luar.
c. Pencusian
Pencucian terutama dilakukan terhadap simplisia organ tanman bawah tanah untuk mencuci sisa-sisa tanah yang melekat. Untuk simplisia jumlah besar umumnya digunakan
teknik dengan mengaliri air pada simplisia yang ditempatkan di atas alat seperti jaring-
Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana Sortasi Basah
Tanah Kerikil
Bagian tanaman lain
Bagian lain tanaman Rumput
Bahan yang rusak
18
jaring. Air yang digunakan dapat dari berbagai sumber namun tetap harus memperhatikan kemungkinan adanya pencemaran
Menurut Frazier 1978 pencucian sayuran sebanyak satu kali mengurangi jumlah mikroba sebesar 25, sebanyak tiga kali mikroba berkurang 58. Bakteri-bakteri
pencemar air contohnya : pseudomonas, proteus, escherichia, bacillus, dll.
d. Pengubahan Bentuk
Pengubahan bentuk bertujuan untuk memperluas permukaan.
e. Pengeringan
Tujuan pengeringan organ tanaman atau tanaman yang dipanen adalah untuk mendapatkan simplisia yang awet, tidak rusak dan dapat digunakan atau disimpam dalam
jangka waktu relatif lama dengan cara mengurangi kandungan air dan mengehntikan reaksi enzimatik yang mungkin dapat menguraikan senyawa bioaktif dan menurunkan
mutu atau merusak simplisia itu. Air dalam sel dan jaringan tumbuhan yang ada setelah sel atau jaringan itu mati akan merupakan media pertumbuhan jamur. Demikian pula
enzim-enzim tertentu dalam sel akan menguraikan senyawa bioaktif tertentu, sesaat
Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana Pencucian sumber Air
Mata Air Air Sumur
Air PAM
Cemaran: Mikroba
pestisida Cemaran:
Mikroba limbah
Cemaran: Kapur
Klor
Pengubahan Bentuk
Perajangan:
Rimpang, daun
Pengupasan:
buah
Pemiprilan:
jagung
Pemecahan:
biji, kayu
Penyerutan:
kayu
Pemotongan:
akar, batang
19
setelah sel mati dan selama sel atau organ tersebut masih mengandung jumlah air tertentu yang memungkinkan reaksi enzimatik berlansung.
Pada tanaman hidup sebelum pemetikan pertumbuhan jamur dan reaksi enzimatis yang merusak itu tidak terjadi karena adanya keseimbangan antara proses-proses
metabolisme pada sintesa, transformasi dan penggunaan isi sel. Keseimbangan ini hilang segera setelah sel mati. Dalam beberapa hal proses enzimatik ini justru dikehendaki
setelah pemetikan. Sebelum proses pengeringan organ tanaman dibiarkan dalam kondisi suhu dan kelembaban tertentu untuk berlangsungnya reaksi enzimatik. Atau pengeringan
dilakukan perlahan-lahan agar reaksi enzimatik masih berlangsung selam proses pengeringan. Proses enzimatik disini masih diperlukan untuk membebaskan kandungan
kimia yang dikehendaki dari ikatan kompleksnya di dalam tanaman. Pengeringan dapat dilakukan secara alamiah atau dengan buatan .
PENGERINGAN ALAMIAH
Bergantung dari zat aktif yang dikandung dalam organ tanaman yang dikeringkan, dapat dilakukan dengan dua cara pengeringan :
1. Panas sinar matahari langsung Cara ini dilakukan untuk mengeringkan organ tanamn yang relatif keras kayu,
kulit kayu, biji, dan lai-lain dan mengandung senyawa bioaktif yang relatif stabil.
2. Tidak dikenai sinar matahari langsung Dapat juga dengan diangin-anginkan ditempat teduh bunga atau ditutup
dengan kain hitam daun, rimpang. Digunakan kain hitam karena kain hitam dapat menyerap panas bukan sinarnya sehingga uv terhalang uv dapat
merusak zat aktif.
Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana
Pengeringan
Alamiah Buatan
Matahari Oven max 60
C
Langsung Tidak Langsung
FERME NTASI
CEP AT
LAM BAT
20
Pada kedua cara tersebut untuk tempat pengeringan digunakan dasar pengering berlubang-lubang anyaman bambu, kain kasa bukan terbuat dari logam, karena
logam akan beraksi dan menguraikan senyawa bioaktif tertentu yang dikehendaki. Letak tempat pengeringan diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya
sirkulasi udara dengan baik.
PENGERINGAN BUATAN
Pada cara pengeringan ini digunakan alat yang dapat diatur suhu, kelembaban, tekanan dan sirkulasi udaranya. Misalnya Oven.
Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan:
Waktu pengeringan.
Suhu
Kelembaban udara dan kelemban bahan
Ketebalan bahan yang dikeringkan
Sirkulasi udara
Luas permukaan bahan Baik cara pengeringan alamiah maupun buatan, derajat kekeringan simplisia yang dapat
dicapai setelah proses pengeringan tergantung pada jenis organ yang dikeringkan dan daei usaha untuk mencapai tingkat kekeringan setinggi mungkin tanpa merusak senyawa aktif ,
sehingga kadar air yang tersisa relatif rendah untuk tidak memungkinkan pertumbuhan jamur dan berlangsungnya reaksi enzimatik.
f. Sortasi kering