Faktor Biologi dan Geografi Faktor Bahan Baku Simplisia

Secara faktual, kebanyakan senyawa aktif dari tumbuhan dikelompokkan kedalam golongan metabolit sekunder, Yaitu senyawa yang disintesis oleh tumbuhan bukan untuk kebutuhan dasarnya yakni tumbuh dan berkembang, melainkan untuk mempertahankan eksistensi dan keberlanjutan spesiesnya dalam berinteraksi dengan ekosistem. Sebagai senyawa aktif untuk berinteraksi dengan ekosistem, biosintesis metabolit sekunder memiliki karakteristik yang bersifat adaptif bereaksi terhadap rangsang, spesifik ekspresi respon terhadap rangsang bersifat khas dan variatif rangsang yang sama terhadap organ yang berbeda pada satu spesies tumbuhan yang berbeda dapat menghasilkan respon yang berbeda. Secara alamaih, kualitas senyawa bioaktif dalam tumbuhan hidup ditentukan oleh faktor internal yaitu genetik dan umur tanaman, serta dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti klimatik, geografi, hama dan penyakit, dan lain – lain. Selain kedua faktor tersebut, waktu panen dan penanganan pasca panen juga dapat berpengaruh terhadap kualitas simplisia.

3.1 Faktor Biologi dan Geografi

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi adalah : a. temperatur Temperatur merupakan faktor utama yang mengatur pertumbuhan dan proses metabolisme dalam tumbuhan. Perubahan temperatur secara berkala dan pergantian musim berpengaruh terhadap senyawa bioaktif yang dihasilkan oleh tumbuhan Misalnya pada tanaman Matricaria chamomilla, kandungan minyak atsirinya kamazulen paling tinggi adalah pada tanaman yang ditanam pada temperatur siang hari 25 C, atau malam hari pada temperatur 15 C. b. cahaya intensitas, radiasi, lama pencahayaan Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana 13 c. curah hujan, ketersediaaan air d. ketinggian di atas permukaan laut e. iklim f. angin g. keadaan tanah fisik, kimia, mikrobiologi termasuk cemaran pestisida h. kandungan nutrisi termasuk kandungan mineral Produksi minyak atsiri pada tanaman Cymbopogum winterianus diinduksi oleh Mn, Mo, Mg dan B i. jamur, bakteri dan virus Berkurangnya kadar vinvaleukoblastin dari tanaman Vinca rosea karena terinfeksi virus. Berkurangnya kadar morfin dari tanaman Papaver somniverum kerena pertumbuhan jamur. j. keberadaan serangga Hama k. Adanya hewan herbivora l. Banyaknya tanaman per area penanaman planting density m. Adanya kompetisi dengan tanaman lain

3.2 Faktor Bahan Baku Simplisia

Berdasarkan bahan bakunya, simplisia diperoleh dari tanaman liar atau dari tanaman yang dibudidayakan dikultur. Tanaman liar disini diartikan sebagai tanaman yang tumbuh dengan sendirinya dihutan – hutan atau di temapt lain di luar hutan atau tanaman yang sengaja ditanam tetapi bukan untuk tujuan memperoleh simplisia untuk obat misalnya tanaman hias, tanaman pagar. Sedangkan tanaman kultur diartikan sebagai tanaman budidaya , yang ditanam secara sengaja untuk tujuan mendapatkan simplisia.Tanaman budidaya dapat berupa perkebunan luas, usaha pertaniaan kecil-kecilan atau berupa tanaman halaman dengan jenis tanaman yang sengaja ditanam untuk tujuan memperoleh simplisia tetapi juga berfungsi sebagai tanmaan hias. Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana 14 Gambar 2. Sumber Simplisia Dibandingkan dengan tanaman budidaya, tanaman liar sebagai sumber simplisia mempunyai beberapa kelemahan untuk dapat menghasilkan simplisia dengan mutu yang memenuhi standar tetap yang dikehendaki. Hal ini disebabkan karena : a. unsur tanaman pada waktu pengumpulan tanaman atau organ tanaman sulit atau tidak dapat ditentukan oleh pengumpul. Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia sering dipengaruhi oleh umur tanaman pada waktu pengumpulan simplisia yang bersangkutan. Ini berarti aktivitas biologis yang dikehendaki dari suatu simplisia sering berubah apabila umur tanamn dari suatu pengumpulan ke waktu pengumpulan lain tidak sama. b. Jenis spesies tanaman yang dikehendaki sering tidak tetap dari satu waktu pengumpulan ke waktu pengumpulan berikutnya. Sering timbul kekeliruan akan jenis tanamn yang dikehendaki. Dua jenis tanaman dalam satu marga kadang mempunyai bentuk morfologi yang sama dari pengamatan seseorang pengumpul yang sering bukan seorang ahli seorang yang berpengalaman dalam mengenal jenis tanaman yang dikehendaki sebagai sumber simplisia. Perbedaan jenis suatu tanaman akan berarti perbedaan kandungan senyawa aktif . c. Perbedaan lingkungan tempat tumbuh jenis tanaman yang dikehendaki. Satu jenis tanaman liar sering tumbuh pada tempat tumbuh dan lingkungan yang berbeda ketinggian, keadaan tanah, cuaca yang berbeda. Simplisia yang diperoleh dari satu Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana Tanaman obat sumber simplisia Tumbuhan Liar Tumbuhan Budidaya Hutan Lahan Liar Tanaman Pagar Tanaman Hias Produksi Simplisia Tumpan g sari Tanaman Perkebunan 15 Hutan jenis tanaman sama tetapi berasal dari dua lingkungan dapat mengandung senyawa aktif dominan yang berbeda. Misalnya tanaman D. Myoporoides di daerah Australia utara kandungan skopolamina yang dominan, sedangkan di Australia selatan kandungan hiosiamina yang dominan. Jika simplisia diambil dari tanaman budidaya maka keseragaman umur, masa panen dan galur tanaman dapat dipantau. Namun tanaman budidaya juga ada kerugiannya. Pemeliharaan rutin menyebabkan tanaman menjadi manja, mudah terserang hama sehingga pemeliharaan ekstra diperlukan untuk mencegah serangan parasit. Penggunaan pestisida untuk ini membawa konsekuensi tercemarnya simplisia dengan residu pestisida. Sehingga perlu pemeriksaan residu pestisida.

3.3. Faktor Proses Pembuatan Simplisia