Selain zat berkhasiat terdapat kadar lain yang seringkali dipersyaratkan pada monografi setiap simplisia yaitu kadar sari. Kadar sari ini dipersyaratkan untuk simplisia yang belum
diketahui secara pasti zat berkhasiat yang dikandungnya. Kadar yang lain adalah kadar abu untuk mengontrol jumlah pencemaran benda-benda anorganik seperti tanah dan pasir
yang seringkali terikut dalam simplisia. Untuk menghindari terjadinya reaksi enzimatik, cemaran mikroba dan produk toksiknya serta mencegah pertumbuhan jamur pada
umumnya simplisia nabati dikontrol pula dengan batas kadar airnya.
i. Cemaran mikroba dan aflatoksin
Beberapa penelitian di Indonesia terhadap obat tradisional menunjukkan adanya cemaran mikroba yang kemungkinan dapat terjadi pada proses pembuatannya atau memang telah
terdapat pada simplisia sebagai bahan bakunya. Tetapi jenis yang diketemukan harus dilihat apakah bersifat toksik pada tubuh atau metabolitnya yang toksik. Seperti
Aspergillus flavus merupakan mikroba jenis jamur yang tidak menimbulkan penyakit
toksik tapi metabolitnya aflatoksin dapat menyebabkan keracunan. Cara penetapan
aflatoksin dapat dilihat pada buku-buku standar AOAC
j. Cemaran logam berat
Menurut farmakope Indonesia percobaan batas logam berat dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kadar pengotor yang dengan hidrogen sulfida memebrikan warna
tidak melebihi batas logam berat yang tertera pada masing-masing monografi yang dinyatakan sebagai timbal.
BAB V
MINYAK ATSIRI DAN RESIN
Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana
TUGAS
Carilah data
tentang berapa
persyaratan kadar
air, angka
lempeng total,
angka kapang dan khamir, mikroba
pathogen, dan
aflatoksin pada sedian obat tradisional bentuk
rajangan, serbuk,
pil, dodoljenang,
pastiles, kapsul, tablet, cairan obat
dalam, sari jamu, parem,
pilis, tapel, koyok, cairan obat luar, dan salepkrim.
29
I. MINYAK ATSIRI
I.1 KARAKTERISTIK DAN SUMBER
Minyak yang terdapat di alam dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu minyak mineral mineral oil, minyak nabati dan hewani yang dapat dimakan edible fat dan minyak atsiri
essential oil. Minyak atsiri dikenal juga dengan nama minyak eteris atau minyak terbang essential oil, volatile oil dihasilkan oleh tanaman dan seringkali terdapat bersama-sama
dengan resin dan gum. Minyak atsiri tertentu seperti minyak almond diperoleh melalui prores hidrolisis suatu glikosida. Minyak tersebut pada suhu kamar mudah menguap tanpa
mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir, berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya, umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air.
Dalam tanaman, minyak atsiri mempunyai 3 fungsi, yaitu: 1.
Membantu proses penyerbukan dengan menarik beberapa jenis serangga atau hewan 2.
Mencegah kerusakan tanaman oleh serangga atau hewan 3.
Sebagai cadangan makanan dalam tanaman Penggunaan minyak atsiri dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Bidang Pengobatan
Minyak atsiri yang mengandung fenol dalam jumlah yang cukup besar seperti minyak cengkeh dan timol digunakan sebagai antiseptik. Beberapa jenis minyak atsiri juga
digunakan sebagai karminativum minyak jahe, minyak adas, minyak eucalyptus, analgetik minyak cengkeh, counterirritant minyak eucalyptus, sedatif minyak biji
pala dan obat cacing minyak atsiri pada temu hitam. Minyak atsiri yang berasal dari spesies tanaman seperti Mellissa officinalis, Rosmarinus officinalis, Mentha piperitha,
Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana 30
Tujuan Instruksional Umum : Setelah selesai membahas mendiskusikan pokok bahasan ini selama 200 menit,
mahasiswa semester III Jurusan Farmasi FMIPA UNUD dapat menjelaskan manfaat, sumber-sumber minyak atsiri dan resin termasuk deskripsi, konstituen aktifnya dan
penggunaannya secara benar C2
Tujuan Instruksional Khusus :
Mahasiswa dapat menjelaskan Definisi Minyak atsiri, sumber-sumbernya, deskripsi
secara makroskopik dan mikroskopik, konstituen aktif dan penggunaannya dengan benar C2
Mahasiswa dapat menjelaskan Definisi Resin, Oleoresin, Balsam, Penggolongan
Resin, Pemerian, Contoh Tanaman dengan benar C2
Matricaria chammomilla, Foeniculum vulgare, Carum carvi, dan Citrus aurantium diketahui mempunyai efek farmakologis sebagai antispasmodik. Minyak lavender,
rosemary dan bergamot umumnya juga digunakan sebagai aromaterapi. Untuk memberikan aksi terapetiknya, minyak atsiri digunakan dengan cara dihirup minyak
eucalyptus, untuk berkumur timol, dan diminum minyak peppermint. 2.
Industri Makanan dan Minuman, Kosmetik, serta Rokok Minyak atsiri dalam industri digunakan dalam pembuatan kosmetik, parfum misalnya
minyak mawar, ”flavoring agent” dalam bahan pangan atau minuman misalnya minyak lemon dan sebagai pencampur rokok kretek. Karena dapat mengahambat respirasi dan
transport elektron pada beberapa varietas bakteri, minyak atsiri juga sering dimanfaatkan sebagai pengawet makanan.
Minyak atsiri merupakan salah satu hasil sisa dari proses metabolisme dalam tanaman yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air. Minyak
tersebut disintesa dalam sel glandular glandular cell pada jaringan tanaman dan ada juga yang terbentuk dalam pembuluh resin resin duct, misalnya minyak terpentin dari pohon
pinus. Secara umum tempat penyimpanan minyak atsiri dalam bagian tanaman adalah:
Pada rambut kelenjar, terutama pada suku Labiatae misalnya Mentha piperitha dan Lavandula intermedia.
Dalam saluran minyak vittae, terutama pada suku Umbelliferae misalnya
Foeniculum vulgare dan Carum carvi.
Pada mahkota bunga, terutama pada suku Rosaceae misalnya Rosa alba dan Rossa gallica.
Dalam rongga sisogenlisogen pada batang, terutama pada suku Pinaceae misalnya
Pinus palustris dan Pinus maritima. Tanaman yang menghasilkan minyak atsiri diperkirakan berjumlah 150-200 spesies.
Beberapa tanaman penghasil minyak atsiri dapat dilihat pada Tabel I.1, I.2, I.3, I.4, I.5 dan I.6 Tabel I.1. Minyak atsiri yang berasal dari daun tanaman.
Nama minyak Tanaman penghasil
Negara asal Citronella sereh
Cymbopogon nardus R. Ceylon
Patchouly nilam Pogostemon cablin Benth
Malaysia, Indonesia Cajuput kayu putih
Melaleuca leucadendron L. Indonesia
Bay leaf Pimenta ocris
Dominika Cassia
Cinnamomum cassia L Cina
Cedar leaf Thuya accidentalis
Vermont Eucalyptus
Eucalyptus sp. Australia, Uruguay
Lemon grass Cymbopogon citratus
Madagaskar, Guatemala Cherry laurel
Prunus laurocerasus Perancis
Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana 31
Tabel I.2. Minyak atsiri yang berasal dari bunga tanaman.
Nama minyak Tanaman penghasil
Negara asal Cananga kenanga
Cananga odorata Hook Indonesia
Champaka cempaka Michelia champaca L.
Madagaskar, Filipina Clove cengkeh
Caryophyllus aromaticus L. Indonesia,
Madagaskar, Zanzibar
Basil Ocimum basilicum L.
Madagaskar Chamomile
Matricaria chamomilla L Jerman, Hongaria
Lavandin Lavandula vera D.C
Perancis Lavender
Lavandula officinalis Chaix Perancis, Rusia
Marjoran Origanum majorana L.
Perancis, Afrika Rose mawar
Rose alba L. Bulgaria, Turki
Rosemary Rosmarinus officinalis L.
Tunisia Sage
Salvia scalera L. Rusia, Perancis
Tabel I.3. Minyak atsiri yang berasal dari biji tanaman.
Nama minyak Tanaman penghasil
Negara asal Caraway
Carum carvi L. Belanda, Rusia
Cardamon Elettaria cardamomum L.
India Carrot seed
Daucus carota L. Amerika, Eropa
Celery seed seledri Apium graveolens L.
Inggris, India Croton
Croton triglium L. India, Ceylon
Cumin Cuminum cyminum L.
Maroko, India Dill
Antherium graveolens L. Eropa Tengah
Tabel I.4. Minyak atsiri yang berasal dari kulit buah atau buah tanaman.
Nama minyak Tanaman penghasil
Negara asal Juniper
Juniperus communis L. Hongaria, California
Lemon sitrum Citrus medica L.
California Pepper Lada
Piper nigrum L. Ceylon, Cina, Madgaskar
Pimenta Pimenta officinalis Lindley
Jamaika, Inggris Vanilla
Vanilla planifolia Coriander ketumbar
Carandum sativum L. Eropa Tengah
Anise adas Pimpinella anisum L.
Rusia, Eropa Grape fruit
Citrus decumana L. Florida, Texas
Fennel Foeniculum vulgare Mill.
Eropa Tengah, Rusia
Tabel I.5. Minyak atsiri yang berasal dari akar atau rhizoma tanaman.
Nama minyak Tanaman penghasil
Negara asal Vetiver akar wangi
Vetiveria zizanoides Indonesia, Lousiana
Turmeric kunyit Curcuma longa
Amerika Selatan Sarsaparila
Smilax officinalis Afrika Barat
Ginger Zingiber officinalis
Jamaika Sassafras
Sassafras albidum Ohio
Valerian Valeriana officinalis
Kanada Angelica
Archangelica officinalis Belgia, Jerman, Perancis
Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana 32
Costus root Saussurea lappa
Pegunungan Himalaya Orris root
Iris florentina Italia, Maroko
Tabel I.6. Minyak atsiri yang berasal dari batang atau kulit batang tanaman.
Nama minyak Tanaman penghasil
Negara asal Bois de rose
Anima rosaedora Amazone
Champor Cinnamomum champora L.
Foemosa, Jepang Birh tar
Betula alba L. Rusia
Cade Juniperus oxycedrus L.
Spanyol Cedar wood
Juniperus virginiana L. Amerika Tenggara
Cinnamon Cinnamomum zeylanicum
Perancis, Indocina Sandal wood
Santalum album Mysore, Inggris
Guaiac wood Bulnesia sarmmienti
Argentina, Paraguay
Ada beberapa metode yang digunakan untuk memperoleh minyak atsiri dari tanaman. Untuk bahan yang keras seperti biji, batang, kulit batang dan akar, perlu diserbuk
terlebih dahulu untuk mempermudah penyarian. Setelah diserbuk, dilakukan penyarian dengan menggunakan salah satu dari metode dibawah ini.
1. Destilasi air. Prinsip teknik destilasi adalah: serbuk bahan dipanaskan, kemudian uap
dari serbuk bahan tersebut dilewatkan pada pendingin atau kondensor sehingga akan mengahasilkan tetesan atau destilat. Pada destilasi air semua serbuk bahan harus terendam
dalam air, karena air akan masuk kedalam sel-sel minyak dan membawa keluar minyak atsirinya. Teknik ini tidak baik digunakan untuk bahan-bahan yang mudah tersabunkan,
mempunyai titik didih tinggi minyak akar wangi dan mudah terhidrolisa.
2. Destilasi uap dan air. Pada teknik ini, air tidak langsung bercampur dengan serbuk
bahan. 3.
Metode Ekstraksi. Metode ini menggunakan pelarut mudah menguap, misalnya
benzen dan PE. Dalam metode ini, suhu 50ºC harus dipertahankan selama proses ekstraksi. Beberapa persyaratan untuk pelarut yang digunakan adalah: melarutkan
sempurna komponen minyak atsiri dalam tanaman, titik didih rendah, tidak bercampur dengan air, inert, bila diuapkan tidak meninggalkan residu, dan tidak mudah terbakar.
4. Metode Ecuelle. Metode ini khusus digunakan untuk pembuatan minyak atsiri citrus.
Buah citrus digelindingkan melalui suatu parit yang mempunyai duri-duri tajam yang cukup panjang untuk menembus epidermis dan merobek kelenjar minyak yang terdapat di
kulit bagian luar. Minyak atsiri yang menetes ke dalam parit kemudian dikumpulkan dan dipisahkan dengan pemusingan.
5. Metode Enflurage. Metode ini digunakan untuk mengambil minyak atsiri yang
terdapat pada mahkota bunga dengan kadar yang sangat kecil menggunakan lemak baik
Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana 33
lemak panas maupun lemak dingin. Lemak dingin Enflurage a’froid digunakan untuk mengambil minyak atsiri dari bunga yang masih meneruskan proses fisiologi setelah
dipetik, misalnya bunga melati dan sedap malam. Sedangkan metode lemak panas Enflurage a’chaud digunkan untuk mengambil minyak atsiri dari bunga yang tidak
meneruskan proses fisiologinya setelah dipetik, misalnya bunga mawar, akasia, lemon, mimosa. Bunga ditaburkan diatas lempengan lemak yang beralur sehingga minyak
atsirinya diserap oleh lemak. Selanjutnya lemak dipanaskan kemudian diekstraksi dengan etanol, lemak dipisahkan dengan cara pendinginan pada suhu 15ºC kemudian diikuti
dengan destilasi sehingga minyak atsiri terpisah.
Bahan diskusi : kendala apa saja yang menghambat perkembangan minyak atsiri di Indonesia.
I.2. KOMPOSISI KIMIA
Secara umum, konstituen utama dalam minyak atsiri berdasarkan asal usul biosintesisnya ada 2 yaitu:
1. Turunan Terpen Hidrokarbon yang terbentuk lewat jalur biosinteis asam asetat-
mevalonat 2.
Senyawa aromatik Oxygenated hydrocarbon terutama fenil propanoid yang terbentuk lewat jalur biosinteis asam sikhimat-fenil propanoid
Pada umumnya, kedua golongan senyawa tersebut mengandung terpen. Gambar I.1. Jalur metabolisme umum
Steroid Porfirin
Alkaloid Asam nukleat
Terpenoid
Asam yang larut Asam amino
Protein dalam air
Berbagai senyawa N dan S
Asam mevalonat Asetat
Flavonoid
Lipid tak tersabunkan Piruvat
Asam sikhimat Lipid tersabunkan
Karbohidrat
Senyawa aromatik
Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana 34
TERPEN
Komposisi minyak atsiri dapat berupa campuran kompleks dan senyawa tunggal misalnya pada minyak mustard hampir 93 alil isotiosianat dan minyak cengkeh hampir
80 eugenol. Senyawa terpenoid atau terpen adalah senyawa-senyawa yang tersusun dari satuan-satuan C
5
yang bercabang atau isopren C
5
H
8
. Berdasarkan banyaknya satuan isopren yang digabung, senyawa terpen dapat dibagi menjadi:
Secara garis besar, minyak atsiri dapat digolongkan menjadi: 1.
Senyawa hemiterpen Tersusun dari 1 satuan isopren.
2. Senyawa monoterpen
Merupakan produk kondensasi 2 satuan isopren, misalnya pada menthol 3.
Senyawa sesquiterpen Merupakan produk kondensasi 3 satuan isopren, misalnya kadinen Bisiklis sesquiterpen
4. Senyawa diterpen
Merupakan produk kondensasi 4 satuan isopren 5.
Senyawa sesterterpen Merupakan produk kondensasi 5 satuan isopren
6. Senyawa triterpen
Merupakan produk kondensasi 6 satuan isopren dan senyawa ini paling banyak terdapat dalam minyak atsiri.
7. Senyawa politerpen, misalnya karet.
Rantai molekul terpen dalam minyak atsiri dapat berada dalam 2 bentuk yairu rantai terbuka alifatis dan rantai melingkar siklis.
Terpen alifatis hanya terdapat pada beberapa jenis komponen minyak atsiri yang mengandung gugus hidroksil dan karbonil, misalnya geraniol dan sitronelol.
Geraniol C
10
H
18
O
Merupakan senyawa monoterpen dan mengandung 1 gugus –OH. Bentuk aldehid dari geraniol adalah geranial, yang merupakan komponen utama dalam minyak jeruk dan minyak
lemon.
Sitronelol C
10
H
20
O
Merupakan senyawa monoterpen dan mengandung 1 gugus –OH dan 1 ikatan rangkap. Terpen siklis banyak sekali terdapat pada minyak atsiri, misalnya limonen, pinen,
menthol dan kamfor. Menthol merupakan senyawa terpen siklis yang mengandung gugus hidroksil dan terdapat dalam minyak peppermint. Kamfor merupakan senyawa terpen siklis
Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana 35
yang mengandung gugus keton dan terdapat dalam kamfer. Hidrokarbon atau terpen terdapat dalam semua minyak atsiri.
1. Monoterpen monosiklis
Limonen, terdapat dalam:
a. Minyak citrus Oleum citrum, berasal dari kulit buah Citrus
aurantium Rutaceae b.
Minyak mentha Oleum mentha, berasal dari herba Mentha spicata L., Mentha piperitha L., Mentha aquatica L. Labiatae
c. Minyak myristica Oleum myristicae, berasal dari biji Myristica
fragrans Myristicaceae d.
Minyak carvi Oleum carvi, berasal dari buah Carum carvi Umbelliferae
e. Minyak Thymi Oleum Thymi, berasal dari herba Thymus vulgaris
L. Labiatae f.
Cardamom, berasal dari buah Elettara cardamomum Lingiberaceae g.
Corriander, berasal dari buah Coriandrum sativum L. Umbelliferae
Paralimen, terdapat dalam: a.
Corriander, berasal dari buah Coriandrum sativum L. Umbelliferae b.
Minyak Thymi Oleum Thymi, berasal dari herba Thymus vulgaris L. Labiatae
c. Minyak myristica Oleum myristicae, berasal dari biji Myristica
fragrans Myristicaceae d.
Minyak cinnamommi, berasal dari Cinnamomum Loureirii dan Cinnamomum ceylanicum L. Lauraceae.
2. Monoterpen bisiklis
Pinen, terdapat dalam:
a. Minyak conifer, berasal dari Pinus palustris Miller
PinaceaeConiferae b.
Minyak lemon, berasal dari Citrus lemon L. Rutaceae c.
Minyak anisi Oleum anisi minyak adas, berasal dari buah Pimpinella anisum Umbelliferae
d. Minyak eucalyptus, berasal dari Eucalyptus globulus
Myrtaceae
Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana 36
e. Minyak orange minyak jeruk, berasal dari bunga
Citrus aurantium L. Rutaceae f.
Corriander, berasal dari buah Coriandrum sativum L. Umbelliferae
g. Minyak Thymi Oleum Thymi, berasal dari herba
Thymus vulgaris L. Labiatae h.
Minyak myristica Oleum myristicae, berasal dari biji Myristica fragrans Myristicaceae
Sabinen, terdapat dalam:
a. Cardamom, berasal dari buah Elettara cardamomum Lingiberaceae b. Minyak lemon, berasal dari kulit buah Citrus lemon L. Rutaceae
3. Monoterpen asiklis
Myrcenmirsen, terdapat dalam:
a. Minyak lemon, berasal dari Citrus lemon L.
Rutaceae b.
Minyak myristica Oleum myristicae, berasal dari biji Myristica fragrans Myristicaceae
4. Sesquiterpen
Cadinen, terdapat dalam: tanaman
Juniperus oxycedrus Pinaceae
β-caryophyllen, terdapat dalam: a. Minyak Cinae, berasal dari tanaman Artemisia cina Compositae
b. Minyak cengkeh, berasal dari tanaman Eugenia caryophyllata Myrtaceae c. Minyak cinnamommi, berasal dari Cinnamomum Loureirii dan Cinnamomum
ceylanicum L. Lauraceae d. Minyak mentha Oleum mentha, berasal dari herba Mentha spicata L., Mentha
piperitha L., Mentha aquatica L. Labiatae Minyak terpentin Turpentine Oil adalah minyak atsiri hasil hidrolisa oleoresin yang berasal
dari Pinus palustris Miller dan spesies lain dari Pinus L. suku Pinaceae yang mengandung terpen. Minyak terpentin merupakan cairan tak berwarna, mempunyai bau dan rasa yang
karakteristik.
FENIL PROPANOID
Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana 37
Fenil propanoid merupakan senyawa yang mengandung cincin fenil C
6
yang melekat pada rantai samping C
3
, C
2
, dan C
1
. Struktur C
6
– C
3
: Sinamaldehid, anetol dan eugenol Struktur C
6
– C
2
: Fenil etil alkohol Struktur C
6
– C
1
: Metil salisilat
GOLONGAN Oxygenated hydrocarbon
Minyak atsiri yang termasuk golongan ini adalah: 1.
Minyak atsiri alkohol Yang termasuk minyak atsiri alkohol, antara lain: minyak mentha, minyak cardamom,
minyak coriander, minyak mawar, minyak juniper, minyak buah jeruk. Berdasarkan strukturnya, minyak atsiri alkohol dibagi menjadi:
Alkohol asiklis, antara lain: geraniol, linalool, citronellol
Alkohol monosiklis, antara lain: menthol, α-terpineol
Alkohol disiklis, antara lain: borneol
Alkohol sesquiterpen, antara lain: zingiberol
2. Minyak atsiri aldehid
Aldehida terpen berasal dari metabolisme asetat sedangkan aldehid aromatis terjadi dari prekursor fenil propanoid. Beberapa jenis minyak atsiri golongan ini yang banyak
dipakai dalam pengobatan adalah Oleum cinnamommi, oleum citronella, minyak jeruk dan minyak lemon. Berdasarkan strukturnya, minyak atsiri aldehid dibagi menjadi:
Aldehid asiklis, antara lain: citral, geranial, neral, citronelal
Aldehid siklis atau aromatis, antara lain: sinamaldehid, anisaldehid dan vanilin
3. Minyak atsiri keton
Minyak atsiri keton terdapat dalam kamfor, Mentha spicata spearmint, Carvi fructus. Berdasarkan strukturnya, minyak atsiri keton dibagi menjadi:
Keton terpen monosiklis, antara lain: menthon, carvon, piperiton, pulegon,
diosfenol
Keton disiklis bisiklis, antara lain: kamfor, fenchone, thujone. 4.
Minyak atsiri fenol Minyak atsiri yang mengandung fenol, bisa secara alamiah terdapat dalam tanaman
tetapi bisa juga dihasilkan sebagai akibat destilasi destruktif dari produk tanaman tertentu. Minyak atsiri fenol yang penting dalam bidang farmasi, antara lain:
Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana 38
Eugenol, yang terdapat dalam minyak cengkeh dan minyak mircyia
Thymol dan carvacrol, yang terdapat dalam minyak thymi
Creosol dan guaiacol, yang terdapat dalam kreosol, pine tar dan juniper tar
5. Minyak atsiri eter fenol
Beberpa minyak eter fenol yang penting adalah:
Anethol, yang terdapat dalam Anisi fructus dan Foeniculi fructus
Safrole, yang terdapat dalam Sassafras lignum dan pala
Myristician, yang terdapat dalam pala 6.
Minyak atsiri oksida, misalnya Sineol yang terdapat dalam Eucalyptus oil dan Cajuput oil
7. Minyak atsiri ester
Beberapa minyak atsiri ester yang penting adalah:
Alil isotiosianat, yang terdapat dalam minyak mustard
Metil salisilat, yang terdapat dalam minyak lavender, minyak rosemarry, minyak bergamot, minyak mustard dan minyak gondopuro.
Minyak atsiri dalam penyimpanan juga dapat mengalami reaksi esterifikasi sehingga baunya menjadi lebih wangi.
Tanggapan bau yang dihasilkan oleh minyak atsiri ditentukan oleh: 1.
Struktur molekul konstituen penyusunnya 2.
Stereokimia dari konstituen tersebut, yaitu isomer geometri dan adanya enantiomer.
Tabel I.7. Komposisi kimia beberapa minyak atsiri No
Nama minyak atsiri Nama tananam
Komposisi kimia yang penting 1
Terpensequiterpen
Terpentin Juniper
Cade Juniper tar oil Pinus spp
Juniperus communis
Juniperus oxycedrus Terpen pinen, champenen
Terpen pinen, champenen Sesquiterpen cadinen
Alkohol Sesquiterpen cadinen
Fenol guaiacol, cresol 2
Alkohol
Coriander Coriandrum sativum
Linalool 60-80 alkohol,
Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana 39
Otto of rose
Geranium Geranium IndiaPakistan
Palmarosa Sandalwood
Rosa spp
Pelargonium spp Cymbopogon spp
Santalum album terpen
Geraniol, sitronelol 70-75 alkohol, ester
Geraniol, sitronelol, ester Geraniol 85-90 alkohol
Santalol sesquiterpen alkohol, ester aldehid
3 Ester dan alkohol
Lavender
Rosemarry
Pumilio pine
Peppermint Lavandula officinalis
Rossmarinus oficinalis
Pinus mugo var pumilio
Mentha piperitha Linalol, linalil asetat, etil pentil
keton Borneol, linalool10-18,
bornil asetat, tepen, sineol Bornil asetat 10, terpen,
sesquiterpen Menthol 45, mentil asetat
4 Aldehida
Cinnamomum
Casia Lemon
Lemon grass Cinnamomum verum
Cinnamomum cassia Citrus lemon
Cymbopogon spp Sinamaldehid
60-75, eugenol, terpen
Sinamaldehid 80 Citral, limonene 90
Citral dan citronelal 75-85, terpen
5 Keton
Spearmint
Caraway Dill
Sage
Wormwood Mentha
spicata, Mentha cardiaca
Carum carvi Anethum graveolens
Salvia officinalis
Artemisia absinthium Carvon 55-70, limonen,ester
Carvon 60, limonen Carvon 50, limonen
Thujone 50, kamfor, sineol Thujon 35, azulen
6 Fenol
Daun cinnamomum Cengkeh
Cinnamomum verum Syzygium aromaticum
Eugenol 80 Eugenol 85-90, vanillin,
asetil eugenol, metil pentil
Buku Ajar Farmakognosi Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana 40
Thyme Horsemint
Ajowan Thymus vulgaris
Monarda punctata Trachyspremum ammi
keton Timol 20-30
Timol 60 Timol 4-55
7 Eter
Anisi
Fennel
Eucalyptus Cajuput
Camphor
Parsley Indian dill
Nutmeg Pimpinella anisum
Foeniculum vulgare
Eucalytus globulus Melaleuca spp
Cinnamomum camphora
Petroselinum sativum Peucedanum soja
Myristica fragrans Anetol 80-90, cavicol metal
eter Antol 60, fenchone, α-keton
Sineol 70, terpen Sineol 50-60, terpen,
alcohol, ester Setelah keton dipisahkan,
mengandung safrol, terpen Apiol dimetoksi safrol
Dill-apiol dimetoksi safrol Myristicin metoksi safrol,
terpen, alkohol, fenol
8 Peroksida
Chenopodium Chenopodium
ambroisioides Askaridol 60-77
9 Berasal dari glikosida,
bukan terpenoid
Mustard Wintergreen
Bitter almond Brassica spp
Gaultheria procumbens Prunus communis var
amara Glukosinolat
Metil salisilat Benzaldehid dan HCN dari
amygdalin
Bahan diskusi : Bagaimana peranan senyawa terpen dalam minyak atsiri
I.3. SIFAT FISIKA DAN KIMIA