Validasi Model METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Sumber Data

Harga jual gabah tingkat petani NTB riil tahun sebelumnya, luas areal panen NTB, dan jumlah penggunaan pestisida NTB tahun sebelumnya tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penggunaan pestisida NTB dengan arah positif. Dengan demikian, peningkatan harga jual gabah tingkat petani NTB riil tahun sebelumnya, luas areal panen NTB, dan jumlah penggunaan pestisida NTB tahun sebelumnya tidak akan meningkatkan jumlah penggunaan pestisida NTB. 5.2.4. Produktivitas Padi Nusa Tenggara Barat Hasil estimasi pada Tabel 13 menunjukan bahwa persamaan produktivitas padi NTB mempunyai nilai R 2 sebesar 0.3211 . Nilai R 2 yang rendah memiliki arti bahwa sebesar 32 persen produktivitas padi di Propinsi NTB dapat dijelaskan oleh variabel-variabel harga jual gabah tingkat petani NTB riil, jumlah penggunaan pupuk urea NTB tahun sebelumnya, dan luas areal panen NTB. Tabel 13. Hasil Estimasi Produktivitas Padi Nusa Tenggara Barat Variabel Penjelas Koefisien Pr │t│ Elastisitas Nama Variabel SR LR Intersep 2.153613 0.1606 - - Intersep PSGTNR t 0.000017 0.9558 0.0042 - Harga Jual Gabah Tingkat Petani NTB Riil LQPUN t 0.012083 0.0716 0.5142 - Jumlah Penggunaan Pupuk Urea NTB Tahun Sebelumnya LAPN t - LLAPN t L APN t 0.321062 0.6676 0.0014 - Pertumbuhan dari LAPN R 2 : 0.3211 Pr F : 0.0945 Dw : 0.4307 Pada persamaan produktivitas padi NTB, jumlah penggunaan pupuk urea NTB tahun sebelumnya berpengaruh nyata secara positif. Produktivitas padi responsif terhadap jumlah penggunaan pupuk tahun sebelumnya dengan elastisitas jangka pendek sebesar 0.514. Artinya apabila terjadi peningkatan jumlah penggunaan pupuk sebesar satu persen, maka akan meningkatkan produktivitas padi NTB sebesar 0.514 persen pada jangka pendek. Harga jual gabah tingkat petani NTB riil dan luas areal panen NTB tidak berpengaruh nyata secara positif menunjukan bahwa peningkatan harga jual gabah tingkat petani NTB riil maupun peningkatan luas areal panen NTB tidak akan mendorong terjadinya peningkatan produktivitas padi di NTB.

5.2.5. Produksi Gabah dan Produksi Beras Nusa Tenggara Barat

Produksi gabah di NTB merupakan persamaan identitas dari luas areal panen NTB dikalikan dengan produktivitas padi NTB, setiap perubahan yang mempengaruhi luas areal panen NTB dan produktivitas padi NTB akan mempengaruhi produksi gabah NTB. Persamaan produksi gabah NTB adalah : OGN t = LAPN t YPPN t Persamaan produksi beras NTB merupakan hasil perkalian produksi gabah NTB dengan angka konversi menurut Badan Pusat Statistik yaitu 0.64. Tren data angka konversi ini tetap sama hingga data terakhir diambil yaitu pada tahun 2009, menunjukkan bahwa kualitas penggilingan padi secara nasional tertinggal oleh negeri penghasil padi lainnya seperti Thailand. Persamaan produksi beras adalah: OBN t = OGN t K

5.2.6. Impor Beras Nusa Tenggara Barat

Hasil estimasi parameter pada Tabel 14 menunjukan hasil estimasi parameter impor beras NTB mempunyai nilai R 2 sebesar 0.2286 yang menunjukan bahwa sebesar 23 persen impor beras NTB dapat dijelaskan oleh variabel-variabel harga impor beras NTB riil, produksi beras NTB tahun sebelumnya, dan impor beras NTB tahun sebelumnya. Tabel 14. Hasil Estimasi Impor Beras Nusa Tenggara Barat Variabel Penjelas Koefisien Pr │t│ Elastisitas Nama Variabel SR LR Intersep 117577.2 0.5399 - - Intersep PMBIRR t - LPMBIRR t -97.6952 0.0732 0.0065 0.0096 Selisih Harga Impor Beras Indonesia dalam Rupiah Riil dengan Harga Impor Beras Indonesia Riil Tahun Sebelumnya dalam Rupiah LOBN t -0.04600 0.8405 -0.3347 -0.4897 Produksi Beras NTB Tahun Sebelumnya LMBN t 0.316425 0.1933 - - Impor Beras NTB Tahun Sebelumnya R 2 : 0.2286 Pr F : 0.2330 Dw : 2.08223 Dh : - Harga impor beras Indonesia riil dan impor beras NTB tahun sebelumnya berpengaruh nyata secara positif terhadap impor beras NTB. Keadaan ini mengindikasikan bahwa apabila terjadi peningkatan harga impor beras Indonesia riil dan impor beras NTB tahun sebelumnya akan meningkatkan impor beras