Luas Areal Panen Nusa Tenggara Barat Jumlah Penggunaan Pupuk Urea Nusa Tenggara Barat

ZBN t = Stok Beras NTB Tahun t Ton

4.2.11. Permintaan Beras Nusa Tenggara Barat

Permintaan beras merupakan fungsi dari harga beras eceran riil, selisih harga jagung tingkat konsumen NTB riil, produk domestik regional bruto NTB rill, tren waktu, dan permintaan beras tahun sebelumnya. Persamaan permintaan beras NTB adalah sebagai berikut : DBN t = i + i 1 PBENR t + i 2 PJTKNR t - LPJTKNR t + i 3 GDPNR t + i 4 TW t + i 5 LDBN t + U 9t ............................................... 12 dimana: DBN t = Permintaan Beras NTB Tahun t Ton PBENR t = Harga Beras Eceran NTB Riil Tahun t RpKg PJTKNR t = Harga Jagung Tingkat Konsumen NTB Riil Tahun t RpKg LPJTKNR t = Harga Jagung Tingkat Konsumen NTB Riil Tahun t-1 RpKg GDPNR t = Gross Domestic Product NTB Riil Tahun t Rp Tw t = Tren Waktu LDBN t = Permintaan Beras NTB Tahun t-1 Ton U 9t = Variabel Pengganggu Persamaan 9 Tanda parameter estimasi yang diharapkan: i 2 , i 3, i 4 0 ; i 1 0 dan 0 i 5 1 4.2.12. Harga Impor Beras Indonesia Harga impor beras dipengaruhi oleh harga beras dunia riil , impor beras NTB, tarif impor beras Indonesia, serta harga impor beras NTB tahun sebelumnya. Fungsi persamaannya adalah: PMBIRR t = j + j 1 PBDR t + j 2 LMBN t + j 3 TMBIR t + U 10t ............. 13 dimana: PMBIRR t = Harga Impor Beras Indonesia Riil Tahun dalam Rupiah Tahun t USKg PBDR t = Harga Beras Dunia Riil Tahun t USKg LMBN t = Jumlah Impor Beras NTB Tahun t-1 Ton TMBIR t = Tarif Impor Beras Indonesia Riil Tahun t RpKg U 10t = Variabel Pengganggu Persamaan 10 Tanda parameter estimasi yang diharapkan: j 1 , j 2 , j 3 0 dan 0 j 4 1 4.2.13. Harga Beras Eceran Nusa Tenggara Barat Riil Harga Eceran beras dibuat menjadi variabel endogen untuk mengetahui dampak kebijakan penghapusan subsidi beras terhadap kesejahteraan produsen maupun konsumen. Persamaan harga beras eceran NTB riil adalah sebagai berikut: PBENR t = k + k 1 PSGTNR t + k 2 PMBIRR t + k 3 TW t + U 11t .......... 14 dimana: PBENR t = Harga Beras Eceran NTB Riil Tahun t RpKg PSGTNR t = Harga Jual Gabah Tingkat Petani NTB Riil Tahun t RpKg PMBIRR t = Harga Impor Beras Indonesia Riil dalam Rupiah Tahun t-1 RpKg TW t = Tren Waktu U 11t = Variabel Pengganggu Persamaan 11 Tanda parameter estimasi yang diharapkan: k 2 0; k 1 , k 3

4.2.14. Harga Jual Gabah Tingkat Petani Nusa Tenggara Barat Riil

Harga jual tingkat petani dipengaruhi oleh jumlah produksi gabah NTB,harga impor beras harga pembelian pemerintah tahun ini dan harga dasar gabah tahun sebelumnya. Persamaan harga jual gabah tingkat petani NTB adalah sebagai berikut: PSGTNR t = l + l 1 OGN t + l 2 PMBIRR t + l 3 PPPNR t + l 4 LPSGTNR t + U 12t ......................................................................... 15 dimana: PSGTNR t = Harga Jual Gabah Tingkat Petani NTB Riil Tahun t RpKg OGN t = Produksi Gabah NTB Tahun t Ton PMBIRR t = Harga Impor Beras Indonesia Riil dalam Rupiah Tahun t RpKg PPPNR t = Harga Pembelian Pemerintah NTB Riil Tahun t RpKg LPSGTNR t = Harga Jual Gabah Tingkat Petani NTB Riil Tahun t-1 RpKg U 12t = Variabel Pengganggu Persamaan 12 Tanda parameter estimasi yang diharapkan: l 2 , l 3 0; l 1 0 dan 0 l 4 1 Daftar keterangan variabel endogen dan eksogen dalam Model Penawaran dan Permintaan Beras disajikan dalam Lampiran 1.

4.3. Identifikasi dan Estimasi Model

Identifikasi model adalah syarat yang diperlukan untuk mengestimasi parameter sistem persamaan simultan. Identifikasi model persamaan struktural menggunakan order condition Koutsoyiannis, 1977 sebagai berikut: K-M , =, G-1 dimana: K = total variabel di dalam model variabel endogen dan predetermined M = jumlah variabel endogen dan eksogen yang dimasukkan dalam suatu persamaan G = total persamaan di dalam model jumlah variabel endogen Jika K-M lebih kecil G-1 maka persamaan underidentified dan tidak dapat diestimasi. K-M sama dengan G-1 maka persamaan exactly identified, dapat diestimasi menggunakan metode Indirect Least Squares. K-M lebih besar dari G-1 maka persamaan dinyatakan teridentifikasi secara berlebih overidentified dan dapat diestimasi menggunakan berbagai metode. Model Penawaran dan Permintaan Beras di Propinsi NTB yang dibangun terdiri dari 15 persamaan 12 persamaan struktural dan tiga persamaan identitas. Model ini terdiri dari 15 variabel endogen G dan 22 variabel predetermined, sehingga terdapat 37 total variabel K. Jumlah variabel yang paling banyak dalam suatu persamaan adalah tujuh variabel M. Berdasarkan kriteria order condition K-M G-1 maka dapat disimpulkan bahwa semua persamaan struktural dalam model adalah overidentified, sehingga parameter dapat diestimasi menggunakan metode Two Stages Least Squares 2SLS. Program komputer dan Hasil estimasi