Jumlah Penggunaan Pupuk Urea Nusa Tenggara Barat

petani NTB riil, jumlah pengadaan beras Bulog NTB, inflasi, tren waktu, dan jumlah penyaluran beras tahun sebelumnya. Tabel 17. Hasil Estimasi Jumlah Penyaluran Beras Bulog Nusa Tenggara Barat Variabel Penjelas Koefisien Pr │t│ Elastisitas Nama Variabel SR LR Intersep 27549.14 0.2189 - - Intersep ZBN t - LZBN t 0.065057 0.9071 0.0036 0.0040 Selisih Stok Beras NTB dengan Stok Beras NTB Tahun Sebelumnya PSGTNR t - PSGTNR t 26.19316 0.6065 -0.0037 -0.0041 Selisih Harga Jual Gabah Tingkat Petani NTB Riil dengan Harga Jual Gabah Tingkat Petani NTB Riil Tahun Sebelumnya QPBBN t - LQPBBN t 0.277025 0.4965 0.0057 0.0063 Selisih Jumlah Pengadaan Beras Bulog NTB dengan Jumlah Pengadaan Beras Bulog NTB Tahun Sebelumnya INFN t 592.1783 0.1761 0.1123 0.1241 Inflasi TW t 2669.389 0.0561 0.41921 0.4629 Tren Waktu LQLBBN t 0.094409 0.7754 - - Jumlah Penyaluran Beras Bulog NTB Tahun Sebelumnya R 2 : 0.4152 Pr F : 0.2415 Dw : 1.4133 Dh : - Persamaan jumlah penyaluran beras Bulog NTB dipengaruhi secara nyata oleh inflasi dan tren waktu dengan arah positif. Jumlah penyaluran beras Bulog NTB responsif terhadap inflasi dan tren waktu pada jangka pendek sebesar 0.11 dan 0.41 dan pada jangka pajang sebesar 0.12 dan 0.46. Artinya apabila terjadi peningkatan inflasi dan tren waktu sebesar satu persen maka akan meningkatkan jumlah penyaluran beras Bulog NTB sebesar 0.11 dan 0.41 persen pada jangka pendek dan sebesar 0.12 dan 0.46 persen pada jangka panjang. Variabel-variabel lain seperti stok beras NTB, harga jual gabah tingkat petani NTB riil, jumlah pengadaan beras Bulog NTB, dan jumlah penyaluran beras Bulog NTB tahun sebelumnya tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penyaluran beras Bulog NTB. Dengan demikian, peningkatan stok beras NTB, harga jual gabah tingkat petani NTB riil, jumlah pengadaan beras Bulog NTB, dan jumlah penyaluran beras Bulog NTB tahun sebelumnya tidak akan meningkatkan maupun menurunkan jumlah penyaluran beras Bulog NTB.

5.2.10. Penawaran Beras Nusa Tenggara Barat

Penawaran beras NTB merupakan persamaan identitas dari penjumlahan produksi beras NTB, ditambah stok beras NTB, dan impor beras NTB. Persamaan identitas dari penawaran beras adalah sebagai berikut: SBN t = OBN t + MBN t + ZBN t Persamaan di atas menunjukkan bahwa setiap perubahan kebijakan atau gangguan pada produksi beras NTB, impor beras NTB, dan stok beras NTB akan sangat mempengaruhi jumlah penawaran beras NTB. Selanjutnya perubahan penawaran beras Beras akan memberikan pengaruh kepada variabel endogen baik secara langsung maupun tidak langsung. 5.2.11. Permintaan Beras Nusa Tengga Barat Hasil estimasi pada Tabel 18 menunjukan bahwa permintaan beras NTB dapat dijelaskan dengan sangat baik oleh variabel eksogennya yang ditunjukan dengan nilai R 2 yang tinggi yaitu 0.9878 , artinya bahwa sebesar 98 persen permintaan beras NTB dapat dijelaskan oleh harga beras eceran NTB riil, harga eceran jagung NTB riil, produk domestik regional bruto NTB rill, tren waktu, dan permintaan beras NTB tahun sebelumnya. Tabel 18. Hasil Estimasi Permintaan Beras Nusa Tenggara Barat Variabel Penjelas Koefisien Pr │t│ Elastisitas Nama Variabel SR LR Intersep 4078624 0.6717 - - Intersep PBENR t -1869.97 0.6913 -7.6519 -12.9124 Harga Beras Eceran NTB Riil PJTKNR t - LPJTKNR t 4.617986 0.3542 0.0002 0.0003 Selisih Harga Jagung Tingkat Konsumen NTB Riil dengan Harga Jagung Tingkat Konsumen NTB Riil Tahun Sebelumnya GDPNR t 0.000190 0.0412 0.0215 0.0363 Gross Domestic Product NTB Riil TW t 770.2634 0.2215 0.0178 0.0300 Tren Waktu LDBN t 0.407398 0.1081 - - Permintaan Beras NTB Tahun Sebelumnya R 2 : 0.9878 Pr F : .0001 Dw : 1.4010 Dh : - Pada persamaan permintaan beras NTB, variabel produk domestik regional bruto NTB riil dan permintaan beras NTB tahun sebelumnya berpengaruh nyata secara positif. Permintaan beras NTB responsif terhadap produk domestik regional bruto NTB riil baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Artinya apabila terjadi peningkatan produk domestik regional bruto NTB riil sebesar satu persen maka akan meningkatkan permintaan beras NTB sebesar 0.02 persen pada jangka pendek dan sebesar 0.03 persen pada jangka panjang. Dengan demikian, peningkatan produk domestik regional bruto NTB riil memiliki dampak yang relatif kecil terhadap permintaan beras NTB. Permintaan beras NTB tahun sebelumnya berpengaruh nyata terhadap permintaan beras NTB secara positif mengindikasikan bahwa permintaan beras NTB memerlukan tenggang waktu yang relatif lambat untuk menyesuaikan diri kembali pada tingkat keseimbangan. Harga beras eceran NTB riil tidak berpengaruh secara nyata terhadap permintaan beras NTB dengan arah negatif. Artinya apabila terjadi peningkatan harga beras eceran NTB riil sebesar satu persen maka tidak akan menurunkan permintaan beras NTB baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Harga jagung tingkat konsumen NTB riil dan tren waktu tidak berpengaruh secara nyata terhadap permintaan beras NTB dengan arah positif. Dengan demikian, peningkatan harga jagung tingkat konsumen NTB riil dan tren waktu tidak akan meningkatkan permintaan beras NTB. 5.2.12. Harga Impor Beras Indonesia Riil Hasil estimasi pada Tabel 19 menunjukan bahwa harga impor beras Indonesia riil dapat dijelaskan dengan sangat baik oleh variabel eksogennya yang ditunjukan dengan nilai R 2 yang tinggi yaitu 0.4015 , artinya bahwa sebesar 40 persen harga impor beras Indonesia riil dapat dijelaskan oleh harga beras dunia riil, impor beras NTB tahun sebelumnya, dan tarif impor beras Indonesia riil. Tabel 19. Hasil Estimasi Harga Impor Beras Indonesia Riil Variabel Penjelas Koefisien Pr │t│ Elastisitas Nama Variabel SR LR Intersep 605.3429 0.1703 - - Intersep PBDR t 1712.048 0.0054 0.3885 - Harga Beras Dunia Riil LMBN t 0.000461 0.5934 0.0279 - Impor Beras NTB Tahun Sebelumnya TMBIR t 2.673428 0.0182 0.2701 - Tarif Impor Beras Indonesia Riil R 2 : 0.4015 Pr F : 0.0375 Dw : 1.0592 Pada persamaan harga impor beras Indonesia riil, harga beras dunia riil dan tarif impor beras Indonesia riil berpengaruh nyata secara positif. Harga impor beras Indonesia riil juga responsif terhadap harga beras dunia riil dan tarif impor beras Indonesia riil karena memiliki nilai elastisitas yang elastis. Keadaan ini mengindikasikan bahwa apabila terjadi peningkatan harga beras dunia riil dan tarif impor beras Indonesia riil maka akan meningkatkan harga impor beras Indonesia riil. Peningkatan harga impor beras Indonesia riil yang terjadi memiliki nilai lebih besar dari peningkatan harga beras dunia riil dan tarif impor beras Indonesia riil. Variabel-variabel lain seperti impor beras NTB tahun sebelumnya tidak berpengaruh secara nyata terhadap harga impor beras Indonesia riil yang menunjukan bahwa peningkatan impor beras NTB tahun sebelumnya tidak akan meningkatkan harga impor beras Indonesia riil.

5.2.13. Harga Beras Eceran Nusa Tenggara Barat Riil

Hasil estimasi parameter pada Tabel 20 menunjukan hasil estimasi parameter harga beras eceran NTB mempunyai nilai R 2 sebesar 0.262 yang menunjukan bahwa sebesar 26 persen harga beras eceran NTB riil dapat dijelaskan oleh variabel-variabel harga jual gabah tingkat petani NTB riil, harga impor beras Indonesia riil, dan rasio permintaan dan penawaran. Tabel 20. Hasil Estimasi Harga Beras Eceran Nusa Tenggara Barat Riil Variabel Penjelas Koefisien Pr │t│ Elastisitas Nama Variabel SR LR Intersep 2033.581 .0001 - - Intersep PSGTNR t -0.00058 0.0269 -0.0003 - Harga Jual Gabah Tingkat Petani NTB Riil PMBIRR t 0.000063 0.4875 0.00005 - Harga Impor Beras Indonesia dalam Rupiah Riil TW t 0.781476 0.2026 -0.00005 - Tren Waktu R 2 : 0.28069 Pr F : 0.1430 Dw : 2.211107 Harga jual gabah tingkat petani NTB riil berpengaruh nyata terhadap harga beras eceran NTB riil secara negatif. Artinya apabila terjadi peningkatan harga jual gabah tingkat petani NTB riil maka akan menurunkan harga beras eceran NTB riil. Variabel harga impor beras Indonesia riil dan tren waktu dan tidak berpengaruh nyata terhadap harga eceran beras NTB riil secara positif. Artinya