Tahap evaluasi , dianggap penting sebab partisipasi masyarakat pada

Tingkat Efektivitas Program GCI Tingkat Efektivitas Program GCI merupakan tingkatan tujuan yang telah dicapai dalam pengimplementasian tujuan program GCI. Sesuai dengan tujuan program program GCI maka untuk mengukur tingkat efektivitas program GCI melalui partisipasi masyarakat. Tingkat efektivitas program GCI menggunakan skala ordinal, diukur dengan menggunakan skala Guttman.

1. Tahap Perencanaan merupakan tingkat partisipasi masyarakat dalam

merumuskan, merancang penyelenggaraan program GCI baik bersifat teknis maupun nonteknis, menyangkut aspek, kehadiran, keikutsertaan dalam pengambilan keputusan dan keaktifan anggota selama proses perencanaan kegiatan, dengan skor paling tinggi 10 dan skor terendah 5.

2. Tahap Pelaksanaan merupakan tingkat partisipasi masyarakat dalam

tahapan pelaksanaan kegiatan rangkaian program GCI yang menyangkut aspek kehadiran, keikutsertaan dalam pengambilan keputusan, serta keaktifan anggota selama proses kegiatan. Skor tertinggi 10 dan skor paling rendah 5

3. Tahap Evaluasi melalui tingkat partisipasi masyarakat dalam

mengevaluasi kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan rangkaian kegiatan program GCI, meliputi keikutsertaan anggota dalam memberikan saran dan kritik, skor tertinggi 10 dan skor terendah yaitu 5

4. Tahap Pelaporan merupakan tingkat partisipasi masyarakat dalam

menyusun laporan kegiatan program GCI untuk membangun sistem informasi, baik untuk keperluan proses pengambilan keputusan maupun keperluan keterbukaan informasi material dan relevan mengenai perusahaan, skor tertinggi 10 dan skor terendah 5 Sehingga skor keseluruhan bernilai 20 - 26 untuk kategori tingkat efektivitas rendah, skor bernilai 27 - 33 untuk kategori tingkat efektivitas sedang dan skor bernilai 34 - 40 untuk kategori tingkat efektivitas tinggi. Sikap Masyarakat Peserta Program terhadap Perusahaan Sikap masyarakat terhadap perusahaan adalah respon evaluatif yang berakar pada nilai yang dianut dan berkaitan dengan perusahaan. Untuk mengukur sikap menggunakan komponen sikap itu sendiri sebagai indikator: 1. Komponen Kognitif : berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.

2. Komponen Afektif: menunjuk pada dimensi emosional dari sikap, yaitu

emosi yang berhubungan dengan objek. Objek disini dirasakan sebagai menyenangkan atau tidak menyenangkan.

3. Komponen Behavior konatif : komponen perilaku atau konatif dalam

struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.