Tahap pelaksanaan yang merupakan tahap terpenting dalam

Definisi Operasional Tingkat Penguatan Prinsip Kemitraan Tingkat Penguatan Prinsip Kemitraan adalah suatu pandangan responden mengenai sejauh mana prinsip kemitraan yang diterapkan dalam hubungan kemitraan diantara stakeholder. Pengukuran penguatan prinsip kemitraan menggunakan skala ordinal dan diukur melalui pernyataan berbentuk skala likert dengan kategori sebagai berikut: Sangat Setuju 5, Setuju 4, Tidak Tahu 3, Kurang Setuju 2, dan Sangat Tidak Setuju 1.

1. Kesetaraan atau keseimbangan

equity adalah pandangan responden mengenai adanya kesamaan kesempatan, saling menghormati, saling menghargai dan saling percaya dalam hubungan kemitraan.

2. Transparansi adalah pandangan responden mengenai keterbukaan tiap

– tiap stakeholder dalam memberikan informasi terkait pelaksanaan program. 3. Saling menguntungkan adalah pandangan responden mengenai manfaat dalam kemitraan yang terjalin diantara stakeholder. Keseluruhan skor akan dijumlahkan, kemudian dibagi menjadi tiga kategori: a Kuat: skor 28 - 45 b Lemah: skor 9 - 27 Tingkat Partisipasi Stakeholder Tingkat Partisipasi Stakeholder adalah pandangan responden mengenai sejauh mana partisipasi stakeholder yang diukur berdasarkan indikator dibawah ini. Indikator tersebut membutuhkan jenis skala data ordinal dengan skala likert sebagai alat pengukuran. Indikator untuk mengukur collaboratif patnership dari masing – masing stakeholder adalah sebagai berikut: 1. Pertukaran informasi adalah kondisi dimana masing-masing stakehoder berbagi informasi tentang perannya yang berkaitan dengan program.

2. Resources sharing

adalah kondisi dimana masing-masing stakeholder berbagi sumberdaya baik material maupun non material.

3. Meningkatkan kapasitas adalah kondisi dimana masing-masing stakeholder

mengalami perubahan dalam hal pengetahuan, sikap dan keterampilan.

4. Membangun kepercayaan

adalah kondisi dimana masing-masing stakeholder sudah saling mengenal dengan baik satu sama lain sehingga sampai kepada kondisi yang paling tinggi, yaitu saling percaya dan penghormatan satu sama lain mutual trust and respect. Keseluruhan skor akan dijumlahkan, kemudian dibagi menjadi tiga kategori: a Tinggi: skor 49 - 80 b Rendah: skor 16-48 Tingkat Efektivitas Program GCI Tingkat Efektivitas Program GCI merupakan tingkatan tujuan yang telah dicapai dalam pengimplementasian tujuan program GCI. Sesuai dengan tujuan program program GCI maka untuk mengukur tingkat efektivitas program GCI melalui partisipasi masyarakat. Tingkat efektivitas program GCI menggunakan skala ordinal, diukur dengan menggunakan skala Guttman.

1. Tahap Perencanaan merupakan tingkat partisipasi masyarakat dalam

merumuskan, merancang penyelenggaraan program GCI baik bersifat teknis maupun nonteknis, menyangkut aspek, kehadiran, keikutsertaan dalam pengambilan keputusan dan keaktifan anggota selama proses perencanaan kegiatan, dengan skor paling tinggi 10 dan skor terendah 5.

2. Tahap Pelaksanaan merupakan tingkat partisipasi masyarakat dalam

tahapan pelaksanaan kegiatan rangkaian program GCI yang menyangkut aspek kehadiran, keikutsertaan dalam pengambilan keputusan, serta keaktifan anggota selama proses kegiatan. Skor tertinggi 10 dan skor paling rendah 5

3. Tahap Evaluasi melalui tingkat partisipasi masyarakat dalam

mengevaluasi kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan rangkaian kegiatan program GCI, meliputi keikutsertaan anggota dalam memberikan saran dan kritik, skor tertinggi 10 dan skor terendah yaitu 5

4. Tahap Pelaporan merupakan tingkat partisipasi masyarakat dalam

menyusun laporan kegiatan program GCI untuk membangun sistem informasi, baik untuk keperluan proses pengambilan keputusan maupun keperluan keterbukaan informasi material dan relevan mengenai perusahaan, skor tertinggi 10 dan skor terendah 5 Sehingga skor keseluruhan bernilai 20 - 26 untuk kategori tingkat efektivitas rendah, skor bernilai 27 - 33 untuk kategori tingkat efektivitas sedang dan skor bernilai 34 - 40 untuk kategori tingkat efektivitas tinggi. Sikap Masyarakat Peserta Program terhadap Perusahaan Sikap masyarakat terhadap perusahaan adalah respon evaluatif yang berakar pada nilai yang dianut dan berkaitan dengan perusahaan. Untuk mengukur sikap menggunakan komponen sikap itu sendiri sebagai indikator: 1. Komponen Kognitif : berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.

2. Komponen Afektif: menunjuk pada dimensi emosional dari sikap, yaitu

emosi yang berhubungan dengan objek. Objek disini dirasakan sebagai menyenangkan atau tidak menyenangkan.

3. Komponen Behavior konatif : komponen perilaku atau konatif dalam

struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.