Luas wilayah Analisis Strategi Bisnis Usaha Tiram Mutiara pada PT. Dafin Mutiara di Kabupaten Kepulauan Aru
Manajemen Pengelolaan Budidaya Tiram Mutiara Teknik budidaya tiram mutiara
Tingkat keberhasilan pemeliharaan tiram mutiara untuk menghasilkan mutiara bulat baik kualitas maupun kuantitas sangat ditentukan oleh proses
penanganan tiram sebelum operasi pemasangan inti, saat pelaksanaan operasi, pasca operasi dan ketrampilan dari teknisi serta sarana pembenihan tiram yang
memadai C. Tisdell and B. Poirine, 2007. Pada umumnya tiram mutiara yang akan dioperasi inti mutiara bundar berasal dari hasil penangkapan di alam yang
dikumpulkan dari kolektor dan nelayan. Namun ukuran cangkang mutiara terdiri dari macam-macam ukuran yang nantinya disortir menurut ukuran besarnya
mutiara, hal inilah yang menjadi penyebab sehingga tidak dapat melaksanakan operasi dalam jumlah yang banyak. Sedangkan hasil pembenihan dari
hatchery
dapat diperoleh ukuran yang relatif seragam ukurannya sehingga dapat dilakukan operasi pemasangan inti mutiara dalam jumlah yang banyak. Namun
produksi benih belum dapat dikembangkan secara masal. Pemeliharaan spat tiram disesuaikan dengan kondisi perairan disekitarnya. Pemeliharaan benih spat yang
masih kecil berukuran dibawah 5 cm dipelihara pada kedalaman 2-3 cm sedangkan spat dengan ukuran di atas 5 cm dipelihara pada kedalaman lebih dari 4
cm. Dalam budidaya tiram mutiara handaknya memperhatikan beberapa tahapan
Effendi I, 2004 sebagai berikut : a.
Penanganan tiram sebelum operasi pemasangan inti mutiara
Dari proses terbentuknya mutiara dapat dibagi menjadi dua yaitu:
-
Mutiara asli yang terdiri dari mutiara alam natural pearl dan mutiara pemeliharaan cultured pearl
-
Mutiara tiruanimitasi imitation pearl Lebih jauh akan dijelaskan proses terbentuknya mutiara pemeliharaan,
sebelum proses penanganan tiram mutiara Pinctada maxima untuk pemasangan inti mutiara, harus dilakukan beberapa proses yaitu:
-
Seleksi bibit Benih tiram mutiara dari hasil penyelaman natural maupun dari hasil
pembenihan breeding diseleksi untuk mencari tiram yang telah siap untuk dioperasi dan dilakukan pemasangan inti. Dimana benih siap operasi
adalah tiram yang kondisinya sehat, tidak cacat, telah berumur 2-3 tahun jika benih itu didapat dari usaha budidaya dan berukuran diatas 15 cm jika
benih tersebut didapat dari hasil penangkapan. Benih tiram mutiara yang telah terkumpul dari hasil seleksi untuk dioperasi harus dipelihara dalam
rakit pemeliharaan khusus supaya memudahkan dalam penanganan saat operasi akan berlangsung.
-
Ovulasi buatan Ovulasi buatan bertujuan agar pada saat operasi tiram mutiara tidak sedang
dalam keadaan matang telur, karena tiram yang matang telur jaringan tubuhnya sangat peka terhadap rangsangan dari luar, sehingga inti yang di
pasang akan dimuntahkan kembali. Ovulasi buatan ini merupakan kegiatan yang sengaja dilakukan untuk memaksa tiram mutiara agar mengeluarkan
telur atau spermanya. Cara ovulasi buatan yaitu dengan menaik turunkan keranjang pemeiharaan kedalam air dengan cepat sampai telur atau sperma
keluar dari tiram.