Hasil perhitungan
karbohidrat menggunakan
cara by
difference menunjukkan nilai kadar karbohidrat pada kerang darah sebesar 10,07. Hasil ini
lebih  besar  jika  dibandingkan  dengan  hasil  penelitian  Daluningrum  2009  yang menyebutkan  kadar  karbohidrat  kerang  darah  sebesar  3,75  bb.  Karbohidrat
yang  terdapat  dalam  hewan  ternak,  khususnya  daging,  tersimpan  dalam  bentuk glikogen yang banyak terdapat pada jaringan otot dan hati Winarno 2008.  Pada
kelompok  bivalvia,  cangkang  terhubung  oleh  jaringan  ikat  ligamen  yang berfungsi  seperti  engsel  untuk  membuka  dan  menutup  cangkang  dengan  cara
mengencangkan  dan  mengendurkan  otot  aduktor  yang  terdapat  pada  bagian anterior dan posterior tubuh Suwignyo et al. 2005.
4.2 Komposisi Mineral Kerang Darah A. granosa
Mineral  merupakan  bagian  dari  tubuh  dan  memegang  peranan  penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel,  jaringan, organ, maupun
fungsi tubuh secara keseluruhan. Disamping itu, mineral berperan dalam berbagai tahap  metabolisme,  terutama  sebagai  kofaktor  dalam  aktivitas  enzim.  Mineral
digolongkan  ke  dalam  mineral  makro  dan  mineral  mikro.  Mineral  makro  adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan
mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari Almatsier 2009. Informasi mengenai  kandungan  mineral  makro  dan  mikro  yang  terkandung  pada  kerang
darah yang berasal dari PPI Muara Angke disajikan pada Tabel 4. Tabel 4  Komposisi mineral kerang darah mg100 g bk
Komposisi mineral A. granosa hasil
penelitian A.granosa
Cerithidea obtusa
Chamelea gallina
Makro Natrium
857,69 ± 146,65 -
283,45 -
Kalium 654,39 ±   29,14
- 259,22
- Kalsium
142,39 ±   76,49 272,50
39,78 -
Magnesium  171,31 ±   37,52 -
82,05 -
Fosfor 558,90 ±   15,46
- 96,73
- Mikro
Besi 45,98 ±     3,40
36,53 5,81
- Seng
3,61 ±     0,08 5,43
3,87 -
Tembaga 1,08 ±     0,22
1,24 0,29
- Logam
berat Timbal
1,24 ±     0,33 -
- 0,13
Kadmium 0,10 ±     0,02
- -
0,04
Nurjanah et al. 2005 Purwaningsih 2012
Ozden et al. 2009
28
Kandungan  mineral  makro  pada  kerang  darah  meliputi  natrium,  kalium, kalsium,  magnesium,  dan  fosfor.  Sementara  kandungan  mineral  mikro  meliputi
besi,  seng,  dan  tembaga,  sedangkan  timbal  dan  kadmium  termasuk  kedalam golongan  logam  berat  yang  biasanya  menimbulkan  efek  toksik  pada  tubuh
makhluk  hidup.  Kandungan  mineral  makro  dengan  konsentrasi  tertinggi  pada kerang  darah  yang  berasal  dari  PPI  Muara  Angke  adalah  natrium  sebesar
857,69  mg100  g  bk,  diikuti  oleh  kalium,  fosfor,  magnesium,  dan  kalsium, masing-masing  sebesar  654,39;  558,90;  171,31  dan  142,39  mg100  g  bk.
Kandungan mineral mikro dengan konsentrasi tertinggi pada kerang darah adalah besi sebesar 45,98 mg100 g bk, diikuti oleh seng sebesar 3,61 mg100 g bk, dan
tembaga sebesar 1,08 mg100 g bk. Analisis kandungan mineral kerang darah juga menemukan  adanya  logam  berat  yaitu  timbal  dan  kadmium  dengan  konsentrasi
masing-masing sebesar 1,24 mg100 g bk dan 0,10 mg100 g bk. Kandungan  natrium  pada  kerang  darah  yang  diteliti  lebih  tinggi  jika
dibandingkan  dengan  kandungan  natrium  pada  kerang  menurut  USDA  2006 yaitu  sebesar  313,650  mg100  g.  Kandungan  natrium  kerang  darah  juga  lebih
tinggi  jika  dibandingkan  dengan  kandungan  natrium  pada  keong  matah  merah menurut Purwaningsih 2012 yaitu sebesar 283,45 mg100 g bk.
Kandungan  kalium  kerang  darah  lebih  tinggi  jika  dibandingkan  dengan kandungan  kalium  pada  kerang  menurut  USDA  2006  yaitu  sebesar
227,800  mg100  g.  Kandungan  kalium  kerang  darah  juga  lebih  tinggi  jika dibandingkan  dengan  kandungan  kalium  pada  keong  matah  merah  menurut
Purwaningsih 2012 yaitu sebesar 259,22 mg100 g bk. Kandungan  kalsium  pada  kerang  darah  lebih  tinggi  jika  dibandingkan
dengan  kandungan  kalsium  pada  kerang  menurut  USDA  2006  yaitu  sebesar 28,050  mg100  g.  Kandungan  kalsium  kerang  darah  juga  lebih  tinggi  jika
dibandingkan  dengan  kandungan  kalsium  pada  keong  matah  merah  menurut Purwaningsih  2012  yaitu  sebesar  39,78  mg100  g  bk,  namun  lebih  rendah  jika
dibandingkan  dengan  kandungan  kalsium  pada  kerang  darah  menurut Nurjanah et al. 2005 yaitu sebesar 272,50 mg100 g bk.
Kandungan magnesium kerang darah lebih tinggi jika dibandingkan dengan kandungan  magnesium  pada  kerang  menurut  USDA  2006  yaitu  sebesar
29
31,450  mg100  g.  Kandungan  magnesium  kerang  darah  juga  lebih  tinggi  jika dibandingkan  dengan  kandungan  magnesium  pada  keong  matah  merah  menurut
Purwaningsih 2012 yaitu sebesar 82,05 mg100 g bk. Kandungan  fosfor  kerang  darah  lebih  tinggi  jika  dibandingkan  dengan
kandungan  fosfor  pada  kerang  menurut  USDA  2006  yaitu  sebesar 242,250  mg100  g.  Kandungan  fosfor  kerang  darah  juga  lebih  tinggi  jika
dibandingkan  dengan  kandungan  fosfor  pada  keong  matah  merah  menurut Purwaningsih 2012 yaitu sebesar 96,73 mg100 g bk.
Kandungan  seng  kerang  darah  lebih  tinggi  jika  dibandingkan  dengan kandungan  seng  pada  kerang  menurut  USDA  2006  yaitu  sebesar
2,269  mg100  g.  Kandungan  seng  kerang  darah  tidak  berbeda  jauh  jika dibandingkan  dengan  kandungan  seng  pada  keong  matah  merah  menurut
Purwaningsih  2012  yaitu  sebesar  3,87  mg100  g  bk,  namun  lebih  kecil  jika dibandingkan
dengan kandungan
seng pada
kerang darah
menurut Nurjanah et al. 2005 yaitu sebesar 5,43 mg100 g bk.
Kandungan  besi  kerang  darah  lebih  tinggi  jika  dibandingkan  dengan kandungan  besi  pada  kerang  menurut  USDA  2006  yaitu  sebesar
5,712 mg100 g. Kandungan besi kerang darah juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan  kandungan  besi  pada  keong  matah  merah  menurut  Purwaningsih  2012
yaitu sebesar 5,81 mg100 g bk, dan kandungan besi pada kerang darah menurut Nurjanah et al. 2005 yaitu sebesar 36,53 mg100 g bk.
Kandungan  tembaga  kerang  darah  lebih  tinggi  jika  dibandingkan  dengan kandungan  tembaga  pada  kerang  menurut  USDA  2006  yaitu  sebesar
0,127  mg100  g.  Kandungan  tembaga  kerang  darah  juga  lebih  tinggi  jika dibandingkan  dengan  kandungan  tembaga  pada  keong  matah  merah  menurut
Purwaningsih  2012  yaitu  sebesar  0,29  mg100  g  bk,  namun  lebih  rendah  jika dibandingkan  dengan  kandungan  tembaga  pada  kerang  darah  menurut
Nurjanah et al. 2005 yaitu sebesar 1,24 mg100 g bk. Kandungan  logam  berat  timbal  pada  kerang  darah  didapat  sebesar
1,24  mg100  g  bk,  hasil  ini  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  hasil  yang didapatkan  oleh  Ozden  et  al.  2009  yang  menyebutkan  kandungan  timbal  pada
bivalvia  Chamelea  gallina  sebesar  0,13  mg100  g.  Begitu  pula  kandungan 30
kadmium  pada  kerang  darah  sebesar  0,10  mg100  g  bk,  lebih  tinggi  jika dibandingkan dengan kandungan kadmium pada  Chamelea gallina, yaitu sebesar
0,04 mg100 g. Wardiatno et al. 2012 menjelaskan bahwa komposisi mineral pada hewan
invertebrata  laut  dipengaruhi  oleh  kebiasaan  makan,  umur,  jenis  kelamin,  iklim, dan kondisi habitat. Pernyataan ini juga didukung oleh Amiard et al. 2008 yang
menyebutkan  bahwa  kebiasaan  makan  suatu  organisme  dapat  mempengaruhi kemampuan  menyerap  mineral  yang  terdapat  pada  lingkungan.  Umumnya
makanan  yang  berasal  dari  laut  merupakan  sumber  vitamin  dan  mineral  yang sempurna Ersoy dan Ozeren 2009.
4.3 Kelarutan Mineral