4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Rendemen dan Komposisi Kimia Kerang Darah A. granosa
Kerang  darah  termasuk  dalam  kelas  pelecypoda  atau  sering  disebut  juga bivalvia  memiliki  karakteristik  yang  khas  yaitu  tubuh  yang  terdiri  dari  dua
cangkang  pipih  lateral.  Rendemen  adalah  presentase  suatu  bahan  baku  yang dimanfaatkan.  Rendemen  merupakan  suatu  parameter  yang  paling  penting  untuk
mengetahui  nilai  ekonomis  dan  efektifitas  suatu  produk  atau  bahan.  Semakin besar  nilai  rendemen,  semakin  besar  pula  bagian  bahan  baku  yang  dapat
dimanfaatkan. Dokumentasi sampel kerang darah disajikan pada Gambar 3.
Gambar 3  Sampel kerang darah. Rendemen  yang  dapat  diperoleh  dari  sampel  kerang  darah  berupa  daging
dan  cangkang.  Rendemen  kerang  darah  merupakan  bagian  tubuh  kerang  darah yang  masih  bisa  dipergunakan  yang  diperoleh  dengan  cara  membedah  kerang,
kemudian  memisahkan  bagian  daging  dengan  cangkang.  Rendemen  daging kerang  darah  dihitung  berdasarkan  presentase  perbandingan  bobot  daging
terhadap bobot utuh sampel. Rendemen kerang darah disajikan pada Gambar 4. Gambar  4  menunjukkan  bahwa  rendemen  yang  paling  besar  adalah
cangkang sebesar 70,71, sedangkan rendemen daging sebesar  29,28. Kerang darah  memiliki  rendemen  cangkang  yang  lebih  tinggi  dibandingkan  rendemen
daging, hal ini dapat dikarenakan kerang darah memiliki 2 keping cangkang yang tebal dan mengandung kalsium karbonat Nurjanah  et al. 2005. Kadar zat kapur
CaCO
3
dan  zat  tanduk  pada  cangkang  membuat  rendemen  cangkang  menjadi paling tinggi diantara rendemen daging.
Gambar 4  Rendemen kerang darah segar:         = cangkang;          = daging. Analisis proksimat yang dilakukan menghasilkan data mengenai kandungan
gizi  yang  terdapat  dalam  suatu  bahan  pangan.  Pada  umumnya  zat  gizi  dibagi dalam lima kelompok utama, yaitu karbohidrat, lemak, protein, abu atau mineral,
serta air Budiyanto 2002. Hasil analisis proksimat daging kerang darah disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3  Hasil analisis proksimat kerang darah Parameter
Kandungan Kadar Air
81,61 Kadar Abu
1,09 Kadar Protein
6,65 Kadar Lemak
0,58 Kadar Karbohidrat by difference
10,07 Air merupakan komponen yang mempunyai peranan yang sangat besar bagi
bahan  pangan.  Keberadaan  air  dalam  bahan  pangan  sering  dihubungkan  dengan mutu bahan pangan, sebagai pengukur bagian bahan kering atau padatan, penentu
indeks kestabilan selama penyimpanan serta penentu mutu organoleptik terutama rasa  dan  keempukan  Andarwulan  et  al.  2011.  Tabel  3  menunjukkan  kadar  air
kerang darah yang berasal dari PPI Muara Angke adalah sebesar 81,61. Hal ini tidak berbeda jauh dengan hasil penelitian Daluningrum 2009 yang menyatakan
bahwa kadar air kerang darah sebesar 81,81 bb. Lehninger 1988 menjelaskan bahwa  air  merupakan  senyawa  paling  berlimpah  dalam  sistem  hidup  dan
mencakup  70  atau  lebih  dari  bobot  hampir  semua  bentuk  kehidupan.  Hal  ini 26
diperkuat oleh pernyataan Winarno 2008 yang menyebutkan bahwa produk hasil perikanan memiliki kandungan air yang cukup tinggi.
Bahan  pangan  mengandung  senyawa  anorganik  yang  disebut  mineral  atau abu  selain  mengandung  bahan  organik  dan  air.  Keberadaan  mineral  pada  bahan
pangan sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia meskipun jumlahnya sangat sedikit Andarwulan  et  al.  2011.  Hasil  analisis  kadar  abu  menunjukkan  nilai  kadar  abu
pada  kerang  darah  sebesar  1,09.  Hasil  ini  lebih  rendah  namun  tidak  berbeda jauh jika dibandingkan dengan hasil penelitian Daluningrum 2009 dimana kadar
abu yang diperoleh sebesar 2,00 bb. Tinggi  rendahnya  kadar  abu  dapat  disebabkan  oleh  perbedaan  habitat  dan
lingkungan hidup. Setiap lingkungan perairan dapat menyediakan asupan mineral yang  berbeda-beda  bagi  organisme  akuatik  yang  hidup  di  dalamnya.  Selain  itu,
masing-masing individu organisme juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam  meregulasi  dan  mengabsorbsi  mineral  yang  masuk  ke  dalam  tubuh,
sehingga  hal  ini  nantinya  akan  memberikan  pengaruh  pada  nilai  kadar  abu masing-masing bahan Susanto 2010.
Protein  adalah  salah  satu  zat  gizi  makro  yang  dibutuhkan  tubuh  karena fungsinya  yang  khusus  dalam  pertumbuhan.  Protein  merupakan  sumber  asam
amino  yang  mengandung  unsur-unsur  C,  H,  O,  dan  N.  Hasil  analisis  protein menunjukkan  bahwa  nilai  protein  yang  didapat  yaitu  sebesar  6,65.  Hasil  ini
lebih rendah jika dibandingkan dengan hasil penelitian Yusefi 2011 yaitu kadar protein  kerang  bulu  sebesar  9,72  bb.  Perbedaan  kadar  protein  dapat
dikarenakan  oleh  faktor  spesies,  umur,  makanan  yang  tersedia,  laju  metaboisme, tingkat kematangan gonad, dan laju pergerakan Andarwulan et al. 2011.
Lemak  merupakan  zat  makanan  yang  penting  untuk  menjaga  kesehatan tubuh  manusia  Winarno  2008.  Hasil  analisis  kadar  lemak  pada  kerang  darah
yang  dihasilkan  yaitu  sebesar  0,58.  Nilai  tersebut  tidak  berbeda  jauh dibandingkan  penelitian  Daluningrum  2009  yang  menghasilkan  kadar  lemak
kerang  darah  sebesar  0,60  bb.  Menurut  pendapat  Yunizal  et  al.  1998  diacu dalam  Susanto  2010,  menyatakan  bahwa  kadar  air  umumnya  berhubungan
terbalik  dengan  kadar  lemak.  Apabila  kadar  air  yang  terkandung  dalam  bahan pangan cukup tinggi, akan mengakibatkan semakin rendahnya kadar lemak.
27
Hasil perhitungan
karbohidrat menggunakan
cara by
difference menunjukkan nilai kadar karbohidrat pada kerang darah sebesar 10,07. Hasil ini
lebih  besar  jika  dibandingkan  dengan  hasil  penelitian  Daluningrum  2009  yang menyebutkan  kadar  karbohidrat  kerang  darah  sebesar  3,75  bb.  Karbohidrat
yang  terdapat  dalam  hewan  ternak,  khususnya  daging,  tersimpan  dalam  bentuk glikogen yang banyak terdapat pada jaringan otot dan hati Winarno 2008.  Pada
kelompok  bivalvia,  cangkang  terhubung  oleh  jaringan  ikat  ligamen  yang berfungsi  seperti  engsel  untuk  membuka  dan  menutup  cangkang  dengan  cara
mengencangkan  dan  mengendurkan  otot  aduktor  yang  terdapat  pada  bagian anterior dan posterior tubuh Suwignyo et al. 2005.
4.2 Komposisi Mineral Kerang Darah A. granosa