dengan  menggunakan  alat  AAS  merk  Shimadzu  7000  dengan  panjang gelombang yang sesuai dengan masing-masing jenis mineral.
3.3.6 Pengujian kelarutan protein Apriyantono et al. 1989
Pengujian  kelarutan  protein  dilakukan  menggunakan  supernatan  yang dihasilkan setelah proses sentrifugasi dengan metode Lowry. Metode ini memiliki
prinsip  adanya  reaksi  antara  Cu
2+
dengan  ikatan  peptida  dan  reduksi  asam fosfomolibdat dan asam fosfotungstat oleh tirosin dan triptofan merupakan residu
protein akan mengahsilkan warna biru. Warna yang terbentuk terutama dari hasil reduksi  fosfomolibdat  dan  fosfotungstat,  oleh  karena  itu  warna  yang  terbentuk
tegantung  pada  kadar  tirosin  dan  triptofan  dalam  protein.  Metode  Lowry mempunyai keuntungan karena 100 kali lebih sensitif dari metode Biuret.
Cara kerja uji kelarutan protein dilakukan dengan membuat larutan standar bovine serum albumin sebanyak 0,1; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1,0 ml di dalam tabung
reaksi.  Akuades  ditambahkan  ke  dalam  masing-masing  tabung  sampai  volume total  4  ml.  Untuk  mengetahui  nilai  kelarutan  protein  yang  dihasilkan  pada
penelitian,  supernatan  yang  dihasilkan  pada  proses  sebelumnya  disiapkan sebanyak 0,1 ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan
akuades  hingga  volumenya  4  ml.  Kedalam  masing-masing  tabung  reaksi ditambahkan pereaksi yang terdiri dari natrium karbonat 2 dalam larutan NaOH
0,1 N dan tembaga sulfat  0,5 dalam larutan NaK tartarat  1 sebanyak  5,5 ml. Larutan  dicampur  merata  dan  dibiarkan  selama  10-15  menit  pada  suhu  kamar.
Pereaksi  Folin  Ciocalteau  selanjutnya  ditambahkan  ke  dalam  masing-masing tabung  reaksi  sebanyak  0,5  ml,  dan  kocok  merata  dengan  cepat  menggunakan
vortex.  Larutan dibiarkan selama 30 menit  hingga warna biru terbentuk.  Larutan standar dan contoh lalu dialirkan ke dalam Spektrofotometer UV-VIS merek LW
UV-200-RS  dengan  panjang  gelombang  650  nm  kemudian  diukur  absorbansi yang dihasilkan.
3.4. Rancangan Percobaan dan Analisis Data
Rancangan percobaan yang digunakan untuk menguji pengaruh perendaman asam  terhadap  kelarutan  mineral  dan  protein  adalah  metode  rancangan  acak
lengkap RAL dengan satu faktor dan 4 taraf perendaman akuades, perendaman 22
asam  asetat,  perendaman  asam  sitrat,  dan  perendaman  asam  format.  Semua perlakuan  dilakukan  sebanyak  tiga  kali  ulangan.  Data  dianalisis  dengan  Analysis
Of Variance ANOVA  atau uji F. Model rancangan analisis ANOVA atau uji F adalah sebagai berikut:
Y
ij
= μ + τ
i
+ ε
ij
Keterangan :
Y
ij
= Nilai pengamatan pada taraf ke-i dan ulangan ke-j j=1,2
μ
= Nilai tengah atau rataan umum pengamatan
τ
i
= Pengaruh metode pengolahan pada taraf ke-i i=1,2,3
ε
ij
= Galat atau sisa pengamatan taraf ke-i dengan ulangan ke-j Hipotesis  terhadap  data  hasil  kelarutan  mineral  akibat  proses  perendaman
pada berbagai jenis asam organik adalah sebagai berikut: H
=  Metode perendaman asam organik tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kelarutan mineral.
H
1
=  Metode perendaman asam organik memberikan pengaruh nyata terhadap kelarutan mineral.
Hipotesis  terhadap  data  hasil  kelarutan  logam  berat  akibat  proses perendaman pada berbagai jenis asam organik adalah sebagai berikut:
H =  Metode perendaman asam organik tidak memberikan pengaruh nyata
terhadap kelarutan logam berat. H
1
=  Metode perendaman asam organik memberikan pengaruh nyata terhadap kelarutan logam berat
. Hipotesis  terhadap  data  hasil  kelarutan  protein  akibat  proses  perendaman
pada berbagai jenis asam organik adalah sebagai berikut: H
=  Metode  perendaman  asam  organik  tidak  memberikan  pengaruh  nyata terhadap kelarutan protein.
H
1
=  Metode  perendaman  asam  organik  memberikan  pengaruh  nyata  terhadap kelarutan protein.
23
Jika  uji  F  pada  ANOVA  memberikan  pengaruh  yang  berbeda  terhadap kelarutan mineral dan protein maka dilanjutkan dengan uji Duncan, dengan rumus
sebagai berikut: Duncan = t
α2; dbs Keterangan :
KTS = Kuadrat tengah sisa dbs  = Derajat bebas sisa
r = Banyaknya ulangan 24
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Rendemen dan Komposisi Kimia Kerang Darah A. granosa