Horizontal Faktor Konsentrasi 1. Temporal

50 Semakin besar daya akumulasi suatu organisme maka semakin baik organisme tersebut digunakan sebagai bioindikator kualitas air yang disebabkan oleh pencemaran logam berat.

4.4.2. Horizontal

Indeks Faktor konsentrasi IFK logam berat merkuri Hg Gambar 13 kerang darah ukuran kecil 2.5 cm maupun ukuran besar 2.5 cm pada saat pengamatan memiliki nilai yang relatif sama pada setiap stasiun, kecuali pada stasiun 3 2000 m. Hal ini terjadi karena adanya perubahan konsentrasi logam berat baik pada air maupun pada kerang itu sendiri. Pada Gambar 13, dapat dilihat bahwa nilai IFK untuk kerang darah baik yang berukuran besar maupun kecil berkisar antara 66.7-80 dengan rata-rata 75.6. Berdasarkan nilai rataan IFK dapat diketahui bahwa kerang darah A. granosa memiliki sifat akumulutaif yang rendah terhadap logam berat Hg IFK 100. Nilai IFK suatu organisme tergantung pada jenis logam berat, organisme, kondisi lingkungan perairan. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1000 1500 2000 J a ra k da ri P a nta i m IF K K ec il B es ar Gambar 13. Faktor konsentrasi logam berat merkuri Hg secara horizontal pada kerang darah Anadara granosa di perairan Teluk Lada, Banten Nilai IFK logam berat kadmium Cd pada kerang darah A. granosa ukuran besar 2.5 cm dan kecil 2.5 cm ditunjukkan pada Gambar 14 di bawah. Terdapat perbedaan nilai IFK pada kerang berukuran kecil dan besar. Selama pengamatan yang dilakukan, nilai IFK kerang kecil berkisar antara 15.07-25 dengan rataan 27.14 sedangkan pada ukuran besar berkisar antara 19.79-31.88 dengan rataan 20.98. Dari nilai tersebut dapat diketahui bahwa kerang darah ukuran besar dapat mengakumulasi logam berat kadium lebih besar daripada kerang ukuran kecil. 51 Berdasarkan nilai rataan IFK, dapat diketahui bahwa kedua ukuran kerang yang diamati memiliki sifat akumulatif yang rendah terhadap logam berat IFK100. 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 1000 1500 2000 J a ra k dari P antai m IF K kec il B es ar Gambar 14. Faktor konsentrasi logam berat kadmium Cd secara horizontal pada kerang darah Anadara granosa di perairan Teluk Lada, Banten Indeks Faktor konsentrasi IFK logam berat timbal Pb Gambar 15 pada saat pengamatan memiliki nilai yang berfluktuatif. Hal ini terjadi karena adanya perubahan konsentrasi logam berat baik pada air maupun pada kerang itu sendiri. Nilai IFK untuk kerang darah berukuran besar berkisar antara 11.94-13.95 dengan rata-rata 13.59, sedangkan pada kerang darah ukuran kecil berkisar antara 10-13.66 dengan rata-rata 11.36. Dari nilai tersebut, dapat diketahui bahwa kerang darah ukuran besar dapat mengakumulasi logam berat Pb lebih besar daripada ukuran kecil di dalam tubuhnya. Berdasarkan nilai rataan IFK dapat diketahui bahwa kerang darah A. granosa ukuran kecil dan besar memiliki sifat akumulutaif yang rendah terhadap logam berat Pb IFK 100. 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 1000 1500 2000 J a ra k da ri P a nta i m IF K K ec il B es ar Gambar 15. Faktor konsentrasi logam berat timbal Pb secara horizontal pada kerang darah Anadara granosa di perairan Teluk Lada, Banten. 52 Hasil analisa secara horizontal terhadap logam berat merkuri Hg, kadmium Cd dan timbal Pb menunjukkan sifat akumulatif yang rendah terhadap logam berat baik pada ukuran besar maupun kecil. Sifat akumulasi pada kerang darah ukuran besar terhadap logam berat Hg, Pb, dan Cd memiliki nilai yang lebih tinggi daripada ukuran kecil. Berdasarkan hasil pengukuran dapat diketahui bahwa tingkat akumulasi pada kerang darah secara berurutan dari yang tertinggi sampai terendah adalah Hg, Cd, dan Pb. Nilai IFK suatu organisme tergantung pada jenis logam berat, organisme, kondisi lingkungan perairan Van Esch 1977 in Suprapti 2008. Menurut Nitisupardjo 1998 in Suprapto 2008, semakin mudah logam berat terserap dan terakumulasi dalam tubuh organisme air semakin besar indeks faktor konsentrasinya. Semakin besar daya akumulasi suatu organisme maka semakin baik organisme tersebut digunakan sebagai bioindikator kualitas air yang disebabkan oleh pencemaran logam berat di perairan. 4.5. Faktor Korelasi 4.5.1. Temporal

Dokumen yang terkait

Kandungan Logam Berat Pb pada Air, Sedimen, dan Kerang Darah (Anadara granosa) di Pantai Belawan, Provinsi Sumatera Utara

7 128 81

Penentuan Kandungan Logam (Hg.Pb.Dan Cd) Dengan Penambahan Bahan Pengawet Dan Waktu Perendaman Yang Berbeda Pada Kerang Hijau (Perna Viridis L.) Di Perairan Muara Kamal, Teluk Jakarta

0 16 104

Analisis ekobiologi sebagai dasar pengelolaan sumberdaya kerang darah (Anadara granosa) di Teluk Lada Perairan Selat Sunda

6 66 231

Kandungan Logam Berat Air Laut, Sedimen Dan Daging Kerang Darah (Anadara Granosa) Di Perairan Mentok Dan Tanjung Jabung Timur

0 5 6

Keterkaitan akumulasi logam berat (Hg, Cd dan Pb) dalam sedimen dan bioakumulasi pada beberapa kerang laut ( anadara granosa, Trachycardium sp. dan Meritrix meritrix) di perairan Ujungpangkah, Jawa Timur

0 9 68

Morfometrik Kerang Anadara Granosa Dan Anadara Antiquata Pada Wilayah Yang Tereksploitasi Di Teluk Lada Perairan Selat Sunda

0 3 6

Kandungan Logam Berat Pb, Cu, Cd, dan Hg pada Kerang Darah Anadara granosa (Linnaeus, 1758) di Perairan Pesisir Kabupaten Tangerang

8 44 32

Kandungan Logam Berat (Pb, Cd, dan Hg) pada Kerang Bulu (Anadara antiquata) di Perairan Kronjo dan Cituis, Kabupaten Tangerang

0 4 30

Kandungan Logam Berat Pb pada Air, Sedimen, dan Kerang Darah (Anadara granosa) di Pantai Belawan, Provinsi Sumatera Utara

0 0 13

KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA AIR, SEDIMEN, DAN KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PANTAI BELAWAN, PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI

0 0 14