Kadmium Cd Timbal Pb

9

2.2.2. Kadmium Cd

Kadmium Cd merupakan logam dan termasuk ke dalam elemen transisi dengan dua elektron pada kulit terluar dan pada kulit kedua dari terluar diisi dengan delapan elektron. Pada sistem periodik Cd termasuk dalam golongan II B. Adapun sifat dan kegunaan dari kadmium Darmono 1995 ialah : 1. Tahan terhadap panas, sehingga sangat baik jika digunakan dalam campuran bahan-bahan keramik, enamel dan pastik. 2. Tahan terhadap korosi, sehingga baik dalam pelapisan pelat besi dan baja. Kadmium banyak digunakan dalam industri metalurgi, industri cat, pelapisan logam, pigmen, baterai, keramik, tekstil, dan plastik Darmono 1995. Kadar kadmium pada perairan alami berkisar antara 0.29-0.55 ppb dengan rata-rata 0.42 ppb Sanusi 2006. Kadmium tergolong logam berat dan memiliki afinitas yang tinggi terhadap grup sulfhidrid daripada enzim dan meningkat kelarutannya dalam lemak. Perairan alami yang bersifat basa, kadmium mengalami hidrolisis, teradsorpsi oleh padatan tersuspensi dan membentuk ikatan kompleks dengan bahan organik. Kadmium pada perairan alami membentuk ikatan kompleks dengan ligan baik organik maupun inorganik, yaitu: Cd 2+ , CdOH + , CdCl + , CdSO 4 , CdCO 3 dan Cd-organik. Ikatan kompleks tersebut memiliki tingkat kelarutan yang berbeda: Cd 2+ CdSO 4 CdCl + CdCO 3 CdOH + Sanusi 2006. Pada pH yang tinggi kadmium mengalami presipitasi atau pengendapan. pH dan kesadahan merupakan faktor yang mempengaruhi toksisitas kadmium. Selain itu, keberadaan seng dan timbal dapat meningkatkan toksisitas kadmium. menyatakan bahwa sifat racun Cd terhadap ikan yang hidup dalam air laut berkisar antara 10-100 kali lebih rendah dari pada dalam air tawar yang memiliki tingkat kesadahan lebih rendah. Toksisitas kadmium meningkat dengan menurunnya kadar oksigen dan kesadahan, serta meningkatnya pH dan suhu. Sedangkan toksisitas kadmium turun pada salinitas dengan kondisi isotonis dengan cairan tubuh hewan bersangkutan Laws 1993. 10

2.2.3. Timbal Pb

Timbal Pb adalah satu-satunya logam yang terdapat pada kelompok IVA dalam tabel periodik Sorensen 1948. Pb merupakan sejenis logam lunak berwarna cokelat kehitaman dan mudah dimurnikan dari pertambangan. Adapun sifat dan kegunaan dari logam ini Darmono 1995 ialah : 1. Memiliki titik lebur yang rendah, sehingga mudah digunakan dan murah biaya operasinya. 2. Lunak sehingga mudah dibentuk. 3. Memiliki sifat kimia yang aktif, sehingga dapat digunakan untuk melapisi logam untuk mencegah perkaratan. 4. Bila dicampur dengan logam lain membentuk logam campuran yang lebih bagus daripada logam murni lainnya. 5. Kepadatannya melebihi logam lain. Kadar dan toksisitas timbal dipengaruhi oleh kesadahan, pH, alkalinitas, dan kadar oksigen. Toksisitas timbal terhadap organisme akuatik berkurang dengan meningkatnya kesadahan dan kadar oksigen terlarut. Tingkat toksisitas timbal lebih rendah daripada kadmium Cd, merkuri Hg, dan tembaga Cu, akan tetapi lebih tinggi daripada kromium Cr, mangan Mn, barium Ba, seng Zn. Kadar Pb yang secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan sekitar 13 mgkg. Khusus Pb yang tercampur dengan batu fosfat dan terdapat di dalam batu pasir sand stone kadarnya lebih besar yaitu 100 mgkg. Pb yang terdapat di tanah berkadar sekitar 5 -25 mgkg dan di air bawah tanah ground water berkisar antara 1- 60 μgliter. Secara alami Pb juga ditemukan di air permukaan. Kadar Pb pada air telaga dan air sungai adalah sebesar 1 -10 μgliter. Dalam air laut kadar Pb lebih rendah dari dalam air tawar Sudarmaji et al. 2006. Penggunaan timbal terbesar berada dalam produksi baterai yang memakai timbal metalik dan komponen-komponennya. Selain itu, timbal juga digunakan untuk produk-roduk logam seperti amunisi, pelapis kabel, pipa, solder, bahan kimia dan pewarna Lu 2006. Pada hewan dan manusia timbal dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi serta melalui pernapasan dan penetrasi pada kulit. Timbal dapat menutupi lapisan mukosa pada organisme akuatik, dan 11 selanjutnya dapat mengakibatkan sufokasi. Di dalam tubuh manusia, timbal dapat menghambat aktifitas enzim yang terlibat dalam pembentukan hemoglobin yang dapat menyebabkan penyakit anemia. Gejala yang diakibatkan dari keracunan logam timbal adalah kurangnya nafsu makan, kejang, kolik khusus, muntah dan pusing- pusing Iqbal et al. 1990; Pallar 1994 in Marganof 2003.

2.3. Sedimen

Dokumen yang terkait

Kandungan Logam Berat Pb pada Air, Sedimen, dan Kerang Darah (Anadara granosa) di Pantai Belawan, Provinsi Sumatera Utara

7 128 81

Penentuan Kandungan Logam (Hg.Pb.Dan Cd) Dengan Penambahan Bahan Pengawet Dan Waktu Perendaman Yang Berbeda Pada Kerang Hijau (Perna Viridis L.) Di Perairan Muara Kamal, Teluk Jakarta

0 16 104

Analisis ekobiologi sebagai dasar pengelolaan sumberdaya kerang darah (Anadara granosa) di Teluk Lada Perairan Selat Sunda

6 66 231

Kandungan Logam Berat Air Laut, Sedimen Dan Daging Kerang Darah (Anadara Granosa) Di Perairan Mentok Dan Tanjung Jabung Timur

0 5 6

Keterkaitan akumulasi logam berat (Hg, Cd dan Pb) dalam sedimen dan bioakumulasi pada beberapa kerang laut ( anadara granosa, Trachycardium sp. dan Meritrix meritrix) di perairan Ujungpangkah, Jawa Timur

0 9 68

Morfometrik Kerang Anadara Granosa Dan Anadara Antiquata Pada Wilayah Yang Tereksploitasi Di Teluk Lada Perairan Selat Sunda

0 3 6

Kandungan Logam Berat Pb, Cu, Cd, dan Hg pada Kerang Darah Anadara granosa (Linnaeus, 1758) di Perairan Pesisir Kabupaten Tangerang

8 44 32

Kandungan Logam Berat (Pb, Cd, dan Hg) pada Kerang Bulu (Anadara antiquata) di Perairan Kronjo dan Cituis, Kabupaten Tangerang

0 4 30

Kandungan Logam Berat Pb pada Air, Sedimen, dan Kerang Darah (Anadara granosa) di Pantai Belawan, Provinsi Sumatera Utara

0 0 13

KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA AIR, SEDIMEN, DAN KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PANTAI BELAWAN, PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI

0 0 14