Batas Aman Konsumsi Penelitian mengenai kandungan logam berat merkuri dalam kerang darah di

54 Pada Tabel 25 di atas dapat diketahui bahwa terdapat nilai positif dan negatif pada korelasi logam berat Hg, Cd, dan Pb. Nilai positif pada air-kerang dan sedimen-kerang menunjukkan bahwa semakin besar kandungan logam berat pada air dan sedimen maka kandungan logam berat pada kerang akan semakin besar. Hal ini diduga karena sifat kerang darah yang deposit feeder hingga mampu mengakumulasi logam berat dalam tubuhnya. Nilai negatif pada air-sedimen menunjukkan bahwa peningkatan kadar logam di perairan tidak menyebabkan peningkatan logam pada sedimen. Hal ini diduga karena masukan logam berat di kolom perairan lebih besar dibandingkan pada sedimen. Selain itu, diduga bahwa terdapat arus bawah yang mengangkat sedimen ke kolom perairan sehingga kadar logam menjadi bertambah. Nilai negatif pada air- kerang menunjukkan bahwa peningkatan kadar logam berat pada air dan sedimen tidak sedikit menyebabkan peningkatan kadar logam pada kerang darah. Hal ini diduga karena adanya peningkatan masukan logam berat pada air dan sedimen lebih besar dari akumulasi pada kerang darah.

4.6. Batas Aman Konsumsi

Kerang darah merupakan salah satu biota laut yang sering dikonsumsi. Adapun batas aman konsumsi kerang darah yang terkontaminasi logam berat di perairan Teluk Lada selama pengamatan ditunjukkan pada Tabel 26 dan 27. Tabel 26. Batas aman konsumsi kerang darah Anadara granosa ukuran besar dan kecil gkg berat badanminggu Logam berat Besar gkgbbminggu Kecil gkgbbminggu PTWI μgkg bb Hg 23.94 42.33 1.6 Cd 8.59 17.12 7 Pb 8.17 16.67 25 PTWI Provisional tolerable weekly intake JECFA 2003 Berdasarkan Tabel 26 dapat diketahui bahwa terdapat batas aman dalam mengkonsumsi kerang darah baik ukuran besar maupun kecil. Pada kerang darah ukuran besar batas aman konsumsi kerang yang mengandung logam berat Hg, Cd, dan Pb masing-masing bernilai 23.94 gkg berat badanminggu, 8.59 gkg berat badanminggu, dan 8.17 gkg berat badanminggu. Pada kerang darah ukuran kecil batas aman konsumsi kerang untuk ketiga logam tersebut masing-masing berenilai 55 42.33 gkg berat badanminggu, 17.12 gkg berat badanminggu, dan 16.67 gkg berat badanminggu. Tabel 27. Batas aman konsumsi kerang darah Anadara granosa ukuran besar dan kecil ekorkg berat badanminggu Tabel 27 menunjukkan bahwa batas aman konsumsi kerang darah di perairan Teluk Lada terhadap logam berat Hg, Cd, dan Pb untuk ukuran kecil dengan satuan ekorkg berat badabminggu adalah 42, 17, dan 17. Pada kerang darah ukuran besar batas aman konsumsi untuk ketiga logam berat Hg, Cd, dan Pb masing-masing bernilai 24, 9, dan 8. Nilai ini didasarkan pada kandungan logam berat pada perairan, bobot rata-rata kerang, dan logam berat yang diperbolehkan masuk ke tubuh dalam satuan minggu. Kadar logam berat yang dapat ditolerir masuk ke dalam tubuh berbeda-beda tergantung pada jenis logamnya. Logam Hg memiliki nilai batasan masuk ke dalam tubuh sebesar 1.6 μgkg berat badanminggu, Cd sebesar 7 μgkg berat badanminggu, dan Pb sebesar 25 μgkg berat badanminggu JECFA 2003. Berdasarkan analisa logam berat Hg, Cd, dan Pb pada kerang darah A. granosa baik ukuran kecil maupun ukuran besar masih berada di bawah nilai ambang batas yang diperbolehkan sehingga masih layak untuk dikonsumsi. Adapun batas aman ini dibuat sebagai bentuk kehati-hatian dalam mengkonsumsi biota kerang yang mengandung logam berat. Akumulasi logam berat Hg, Cd, dan Pb pada tubuh manusia dapat menggangu dan membahayakan kesehatan. Tingkat toksisitas logam Hg lebih bersifat toksik dari logam lainnya dan bila terakumulasi dalam tubuh manusia dapat mengakibatkan keracunan akut maupun kronis Darmono 1995. Akumulasi dalam tubuh manusia terutama pada hati, ginjal dan otak Tsubaki Irukayama 1977 in Murtini Ariyani 2005. Berdasarkan penelitian Eto 1999 in Sudarmaji et al. 2006 menyatakan bahwa efek keracunan Hg tergantung dari kepekaan individu Ukuran Rataan bobot kerang gramekor Logam berat Hg ekorkgbbminggu Cd ekorkgbbminggu Pb ekorkgbbminggu Besar 2.97 24 9 8 Kecil 1.89 42 17 17 56 dan faktor genetik. Individu yang peka terhadap keracunan Hg adalah anak dalam kandungan, bayi, anak-anak, dan orang tua. Gejala yang timbul akibat keracunan Hg dapat merupakan gangguan psikologik berupa rasa cemas dan kadang timbul sifat agresif. Gejala klinis yang timbul tergantung pada banyaknya Hg yang masuk ke dalam tubuh, mulai dari gejala yang paling ringan yaitu parastesia sampai gejala yang lebih berat yaitu ataxia, dysarthria bahkan dapat menyebabkan kematian. Selain itu, akumulasi logam Hg pada tubuh dapat merusak fungsi ginjal baik akut maupun kronis Sudarmaji et al. 2006. Kadmium bersifat kumulatif dan sangat toksik bagi manusia karena dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi ginjal dan paru-paru, meningkatkan tekanan darah, dan kemandulan pada pria dewasa serta kerapuhan pada tulang Darmono 1995. Waktu paruh dari logam ini adalah 10-30 tahun. Sifat racun dari kadmium ini dapat berupa akut dan kronis. Gejala kronis mulai dari nafas pendek, gigi terasa ngilu samp;ai kemampuan mencium menurun.Gejala akut mulai dari mual, muntah, diare, anemia, hingga kematian. Selain itu, kadmium memiliki sifat afinitas yang kuat dengan subhidril yang dapat menyebabkan inaktivasi enzim yang mengandung subhidril sehingga mengakibatkan terganggunya fungsi normal tubuh Sari keman 2005; Alfian 2005. Seperti halnya pada logam Hg dan Cd, akumulasi logam Pb pada tubuh manusia dapat menggangu kesehatan. Gangguan tersebut dapat berupa gangguan neurologi ataxia, koma, kejang tubuh, gangguan ginjal, sistem reproduksi keguguran, kematian janin, cacat kromosom dan penurunkan IQ Darmono 1995: Sudarmaji 2006; G-HELP 2008.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Kandungan logam berat Hg, Cd, dan Pb di perairan Teluk Lada baik secara temporal maupun horizontal sudah melebihi nilai baku mutu yang telah ditetapkan kecuali merkuri Hg. 2. Kandungan logam berat Hg, Cd, dan Pb pada sedimen di perairan Teluk Lada baik secara temporal maupun horizontal masih di bawah baku mutu yang ditentukan level target. 3. Kandungan logam berat Hg, Cd, dan Pb pada kerang darah Anadara granosa baik pada ukuran besar maupun kecil masih berada di bawah nilai ambang batas yang diperbolehkan dan masih layak untuk dikonsumsi. 4. Tingkat akumulasi pada kerang darah Anadara granosa selama pengamtan baik ukuran besar 2.5 cm maupun kecil 2.5 cm tergolong pada sifat akumulasi rendah IFK100. 5. Batas aman konsumsi kerang darah ukuran kecil yang mengandung logam berat Hg, Cd, Pb adalah 42 ekor kg berat badanminggu, 17 ekor kg berat badanminggu, dan 17 ekor kg berat badanminggu. Pada kerang darah ukuran besar batas aman konsumsi terkait dengan keberadaan logam berat Hg, Cd, dan Pb masing-masing adalah 24 ekorkg berat badanminggu, 9 ekorkg berat badanminggu, dan 8 ekorkg berat badanminggu.

5.2. Saran

Saran yang diajukan dalam penelitian pada lokasi ini adalah sebaiknya dilakukan kajian mengenai pola arus air laut, sumber pencemaran logam berat lebih lanjut, monitoring kualitas air, dan analisis logam berat Hg, Cd, dan Pb pada spesies yang berbeda, yaitu kerang bulu Anadara antiquata. Selain itu, dapat juga dilakukan kajian mengenai logam lain yang biasa berada di perairan contohnya seng Zn dan tembaga Cu.

Dokumen yang terkait

Kandungan Logam Berat Pb pada Air, Sedimen, dan Kerang Darah (Anadara granosa) di Pantai Belawan, Provinsi Sumatera Utara

7 128 81

Penentuan Kandungan Logam (Hg.Pb.Dan Cd) Dengan Penambahan Bahan Pengawet Dan Waktu Perendaman Yang Berbeda Pada Kerang Hijau (Perna Viridis L.) Di Perairan Muara Kamal, Teluk Jakarta

0 16 104

Analisis ekobiologi sebagai dasar pengelolaan sumberdaya kerang darah (Anadara granosa) di Teluk Lada Perairan Selat Sunda

6 66 231

Kandungan Logam Berat Air Laut, Sedimen Dan Daging Kerang Darah (Anadara Granosa) Di Perairan Mentok Dan Tanjung Jabung Timur

0 5 6

Keterkaitan akumulasi logam berat (Hg, Cd dan Pb) dalam sedimen dan bioakumulasi pada beberapa kerang laut ( anadara granosa, Trachycardium sp. dan Meritrix meritrix) di perairan Ujungpangkah, Jawa Timur

0 9 68

Morfometrik Kerang Anadara Granosa Dan Anadara Antiquata Pada Wilayah Yang Tereksploitasi Di Teluk Lada Perairan Selat Sunda

0 3 6

Kandungan Logam Berat Pb, Cu, Cd, dan Hg pada Kerang Darah Anadara granosa (Linnaeus, 1758) di Perairan Pesisir Kabupaten Tangerang

8 44 32

Kandungan Logam Berat (Pb, Cd, dan Hg) pada Kerang Bulu (Anadara antiquata) di Perairan Kronjo dan Cituis, Kabupaten Tangerang

0 4 30

Kandungan Logam Berat Pb pada Air, Sedimen, dan Kerang Darah (Anadara granosa) di Pantai Belawan, Provinsi Sumatera Utara

0 0 13

KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA AIR, SEDIMEN, DAN KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PANTAI BELAWAN, PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI

0 0 14