3. METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian dilakukan di perairan Teluk Lada Kabupaten Pandeglang, Banten, Jawa Barat. Lokasi tersebut merupakan tempat pengambilan contoh kerang.
Pengujian logam berat pada daging kerang darah Anadara granosa dilakukan di Laboratorium Produktivitas Perairan dan Lingkungan Proling MSP FPIK Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Penelitian ini dilakukan selama delapan bulan mulai dari Desember 2009 sampai Juli 2010, yaitu pada bulan Desember, April, Mei
dan Juli. Penentuan lokasi pengambilan didasarkan pada penelitian pendahuluan pada bulan Desember dan April. Penelitian ini dilakukan di tiga point sources
perkebunan, muara sungai dan PLTU pembangkit listrik tenaga uap Labuan secara horizontal sepanjang pantai untuk mengetahui keberadaan dan kandungan
logam berat kerang darah Anadara granosa di perairan. Pada ketiga lokasi tersebut hanya terdapat satu pengambilan titik contoh. Hasil dari penelitian pendahuluan
menunjukkan kerang darah hanya terdapat di lokasi perairan yang dekat dengan PLTU Labuan. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya hanya dilakukan pada lokasi
perairan sekitar PLTU Labuan. Pengambilan contoh dilakukan secara horizontal dan temporal. Pengambilan
contoh temporal dilakukan pada titik yang sama seperti penelitian pendahuluan dengan penambahan waktu pengambilan Mei dan Juli. Pengambilan contoh
horizontal dilakukan pada tempat yang sama sekitar PLTU dengan penambahan titik pengambilan, yaitu ke arah laut 2000 m dari garis pantai dan ke arah pantai
1000 m dari garis pantai. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, yaitu Mei dan juli. Lokasi penelitian di perairan Teluk Lada ditunjukkan pada gambar di bawah ini
gambar 3. Adapun titik koordinat lokasi pengambilan contoh adalah sebagai berikut :
- Stasiun 1 1000 m dari garis pantai : 6° 24’ 21,9” LS dan 105° 49’ 4.7” BT - Stasiun 2 1500 m dari garis pantai : 6° 24’ 19.1” LS dan 105° 48’ 46.3” BT
- Stasiun 3 2000 m dari garis pantai : 6° 24’ 32.2” LS dan 105° 48’ 34.1” BT
13
Gambar 3. Lokasi penelitian di perairan Teluk Lada, Kabupaten Pandeglang, Banten
Metode Pengambilan Data dan Penelitian Metode pengambilan data
Pengambilan data berupa data sekunder dan primer. Data primer diperoleh dari hasil analisa di laboratorium. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi
literatur.
Prosedur pengambilan contoh
Pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan perahu nelayan untuk menuju lokasi pengambilan contoh. Contoh yang diambil adalah air, sedimen dan
kerang darah A. granosa. Pengambilan contoh air dilakukan menggunakan botol vandorn water sampler
. Jumlah contoh air yang diambil berjumlah ± 500 ml kemudian contoh air dimasukkan ke dalam botol contoh yang sudah disterilkan dan
ditambahkan asam nitrat HNO
3
sebagai pengawet dan disimpan dalam coolbox. Contoh sedimen diambil dengan menggunakan ekman grab dan dimasukan ke dalam
plastik dan diberi kertas label dengan menggunakan spidol permanen pada setiap
14
contoh, selanjutnya disimpan dalam coolbox. Kerang darah A. granosa diambil dengan alat tangkap garok kemudian dimasukan ke dalam plastik. Kemudian contoh
air, sedimen, dan kerang darah dibawa ke laboratorium untuk dianalisis.
Parameter fisika-kimia perairan
` Pengukuran parameter fisik dan kimiawi dilakukan dengan dua cara, yaitu, insitu
dan analisa laboratorium. Pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan insitu dilakukan terhadap parameter suhu, salinitas, pH, DO. Analisa laboratorium
untuk parameter, kekeruhan dan logam berat dilakukan di Laboratorim Produktivitas Lingkungan Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian
Bogor. Parameter fisik dan kimia serta alat dan metoda disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Parameter, alat dan lokasi yang digunakan untuk analisa kualitas air
perairan Teluk Lada, Banten Parameter
Satuan Alat
Lokasi
Fisika
1. Kekeruhan
NTU Turbidimeter
Lab 2. Suhu
o
C Termometer Air Raksa
In Situ
Kimia 1. pH
- kertas pH indikator
In situ 2. DO
mg O
2
l titrasi winkler
In Situ 3. Salinitas
ppt refraktometer
In Situ
Logam Berat
1. Hg
ppm Spektrofotometer
Lab 2.
Cd ppm
Spektrofotometer Lab
3. Pb
ppm Spektrofotometer
Lab
Penanganan Contoh
Analisis logam berat baik pada air, sedimen, maupun kerang darah A. granosa
ukuran besar 2.5 cm dan kecil 2.5 cm dilakukan dengan cara langsung untuk contoh air dan cara kering pengabuan untuk contoh sedimen.
Penanganan contoh dilakukan tiga tahap, yaitu preparasi, ekstraksi dan injeksi. Tahap preparasi dilakukan pada sedimen dan daging kerang darah. Sebelum di
analisis sedimen dan daging kerang dikeringkan terlebih dahulu selama satu hari di dalam oven dengan suhu 105º. Kemudian dilakukan penggerusan dengan
menggunakan mortar dan cawan petri, setelah itu dilakukan pemanasan kembali dengan penambahan bahan H
2
SO
4
dan HNO
3
. Hasil dari pemanasan tersebut
15
dilarutkan kembali dengan etanol 37 Tahap ekstraksi dilakukan pada ketiga contoh, yaitu air laut, sedimen dan
daging kerang setelah tahap preparasi dengan menggunakan bantuan alat corong pemisah dengan penambahan Kalium Natrium Tartarat, Hydroxylamin dan KCN
Kalium Sianida serta larutan ditizhon. Setelah tahap ekstraksi selesai dilakukan tahap injeksi dengan menggunakan bantuan alat spektrofotometer. Penanganan ini
dilakukan di Laboratorium Produktivitas Lingkungan Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.
Analisis Data Faktor bioakumulasi atau biokonsentrasi
Untuk mengetahui nilai konsentrasi logam pada kerang maka digunakan indeks faktor konsentrasi Van Esch 1977 in Suprapti 2008 :
IFK indekis faktor konsentrasi: IFK 100
= Sifat akumulatif rendah IFK 100-1000 = Sifat akumualif sedang
IFK 1000 = Sifat akumulatif tinggi
Koefisien korelasi
Keeratan hubungan antara kandungan logam berat pada air-sedimen-kerang darah dianalisa dengan menggunakan koefisien korelasi dan nilainya berkisar antara
-1 dan 1 -1 ≤ r ≤ 1, nilai r yang mendekati 1 atau -1 menunjukkan semakin erat
hubungan linier antara kedua peubah tersebut. Keeratan tersebut dapat dihitung dengan formula Matjik Sumertajaya 2000 :
Sy Sx
Sxy r
2 2
=
Keterangan : r
: Koefisien rata-rata korelasi Sxy
: Sebaran nilai pengamatan x dan y Sx
2
: Keragaman nilai x Sy
2
: Keragaman nilai y
16
3.5.3. Analisa deskriptif
Kandungan logam berat Hg, Cd, dan Pb yang terdapat pada air di Perairan Panimbang Kabupaten Pandeglang dibandingkan dengan Kriteria Baku Mutu Air
Laut untuk Biota Laut tahun 2004 untuk mengetahui tingkat pencemarannya. Sedangkan untuk baku mutu logam berat pada sedimen digunakan baku mutu yang
berasal dari standar kualitas Belanda, yaitu IADCCEDA 1997. Baku mutu tersebut disajikan secara berturut-turut pada Tabel 2 dan 3.
Tabel 2. Kriteria baku mutu air laut untuk biota laut dalam ppm.
Logam Berat Kepmen LH No 51 2004
Kadmium Cd 0,001
Timbal Pb
0,008 Merkuri
Hg 0,001
Tabel 3. Baku mutu konsentrasi logam berat dalam sedimen IADCCEDA 1997 Logam berat
Level Level Level Level
Level target limit
tes intervensi
bahaya Merkuri Hg
0,3 0,5 1,6
10 15
Kadmium Cd 0,8 2
7,5 12
30 Timbal Pb
85 530 530 530
1000 Keterangan : dalam ppm
Keterangan : 1. Level target. Jika konsentrasi kontaminan yang ada pada sedimen memiliki nilai
yang lebih kecil dari nilai level target, maka substansi yang ada pada sedimen tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan.
2. Level limit. Jika konsentrasi kontaminan yang ada pada sedimen memiliki nilai maksimum yang dapat ditolerir bagi kesehatan manusia maupun ekosistem.
3. Level tes. Jika konsentrasi kontaminan yang ada pada sedimen berada pada kisaran antara nilai level limit dan level tes, maka dikategorikan sebagai
tercemar sedang. 4. Level intervensi. Jika konsentrasi kontaminan yang ada pada sedimen berada
pada kisaran nilai level tes dan level intervensi, maka dikategorikan sebagai tercemar berat.
17
5. Level bahaya. Jika konsentrasi kontaminan yang ada pada sedimen memiliki nilai yang lebih besar dari baku mutu level bahaya maka harus segera dilakukan
pembersihan sedimen.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN