24
maupun April. Pada bulan Juli terjadi penurunan kadar kadmium di perairan dikarenakan adanya pengenceran dari air hujan.
Beradasarkan nilai kandungan kadmium Cd pada perairan Teluk Lada yang diperoleh selama pengamatan Tabel 7, jika dibandingkan dengan KepMen LH No.
51 tahun 2004 baku mutu air laut untuk biota laut sudah melewati ambang batas yang ditetapkan yaitu 0.001 ppm. Oleh karena itu, kadar kadmium pada perairan ini
dapat membahayakan biota yang hidup di dalamnya.
c. Timbal Pb
Salah satu logam berat yang dapat ditemukan di perairan yang mendapat masukan dari kegiatan manusia adalah timbal Pb. Berikut ini adalah kandungan
logam berat yang ditemukan di perairan Teluk Lada selama pengamatan Tabel 8. Tabel 8. Kandungan logam berat timbal Pb secara temporal di perairan
Teluk Lada, Banten
Waktu Pengamatan
Pb ppm
Baku mutu ppm
Keterangan
Desember 0.0330 0.008
- April 0.0100
- Mei 0.0300
- Juli 0.0120
- Rataan 0.0213
-
Baku Mutu Air Laut KepMen LH No.51 Tahun 2004 untuk Biota Laut
Kandungan Pb di perairan berkisar 0.0100-0.0330 ppm dengan rata-rata 0.0213 ppm. Umumnya nilai kandungan Pb di perairan ini lebih rendah
dibandingkan dengan di perairan Teluk Banten, yaitu sebesar 0.015-0.575 dengan rata-rata 0.184 Jumariyah 2001. Perbedan ini menunjukkan adanya jumlah
masukan limbah industri dan rumah tangga yang lebih tinggi ke perairan. Kandungan Pb di perairan Teluk Lada selama pengamatan cenderung
fluktuatif. Kondisi ini bergantung pada jumlah masukan Pb ke perairan. Seperti halnya pada logam Hg dan Cd, masukan logam timbal pun diduga berasal dari
limbah buangan PLTU yang menggunakan batubara sebagai bahan bakarnya. Perbedaan kadar timbal di perairan juga dapat disebabkan adanya perbedaan curah
hujan pada bulan tersebut sehingga terjadi pengenceran. Dalam kegiatan lain, timbal juga digunakan untuk produk-produk logam
seperti amunisi, pelapis kabel, pipa, solder, bahan kimia dan pewarna Lu 2006.
25
Selain itu aktivitas perahu motor juga berpengaruh terhadap kadar Pb di perairan. Berdasarkan Effendi 2003 bahan bakar yang mengandung timbal lead gasoline
memberikan kontribusi yang berarti bagi keberadan timbal di perairan. Pada bulan Juli terjadi penurunan kadar merkuri dalam perairan sebesar 0.0180 ppm. Hal ini
disebabkan terjadinya hujan sebelum pengamatan sehingga terjadi pengenceran terhadap konsentrasi logam berat.
Berdasarkan hasil pengukuran kandungan Pb di perairan Teluk Lada, dibandingkan dengan baku mutu yang telah ditetapkan oeh pemerintah RI KepMen
LH No. 51 tahun 2004 tentang baku mutu air laut untuk biota laut sudah melewati ambang batas yang ditentukan, yaitu sebesar 0.008 ppm. Hal ini menunjukkan
bahwa perairan tersebut membahayakan bagi kelangsungan hidup biota laut yang ada didalamnya.
4.2.1.2. Logam Berat di Sedimen a. Merkuri Hg
Pengamatan di kandungan merkuri Hg di Teluk Lada dilakukan secara temporal selama 4 bulan, yaitu Desember, April, Mei dan Juli. Berikut ini adalah
kandungan merkuri yang terdapat pada sedimen di Teluk Lada Tabel 9. Tabel 9. Kandungan logam berat merkuri Hg secara temporal
pada sedimen di perairan Teluk Lada, Banten
Waktu pengamatan
Hg ppm
Baku mutu ppm
Keterangan
Desember 0.0375 Level target = 0.3
BBM April 0.0475
BBM Mei 0.02
BBM Juli 0.02
BBM Rataan 0.03125
BBM Untuk rataan nilai 0.02 dianggap 0.02
IADCCEDA 1997 BBM : Bawah Baku Mutu
Berdasarkan hasil analisa merkuri dalam sedimen di Teluk Lada mengalami nilai yang berfluktuasi Tabel 9 dengan kisaran antara 0.02-0.0475 ppm dengan
rata-rata 0.03125 ppm. Nilai kandungan merkuri tertinggi terdapat pada bulan April yaitu sebesar 0.0475 ppm, sedangkan terendah terdapat pada bulan Mei dan Juli
yaitu sebesar 0.002 Perbedaan kadar merkuri ini sangat bergantung pada kondisi
26
lingkungan perairan pada saat pengamatan. Peningkatan kadar merkuri pada sedimen dapat disebabkan karena adanya pengendapan logam berat terlarut dalam
kolom air. Menurut Sanusi 2006 sifat kimia material padatan tersuspensi memiliki kemampuan mengadsorpsi logam berat terlarut dalam kolom air sehingga padatan
tersebut akan menyebabkan akumulasi logam berat tersebut selain material organik dalam sedimen.
Pada bulan Mei terjadi penurunan kadar merkuri dalam sedimen perairan. Hal ini diduga karena adanya perpindahan merkuri baik ke perairan ataupun diserap oleh
hewan bentik. Menurut Connel dan Miller 1995, kondisi perairan yang bersifat dinamis seperti perubahan akan menyebabkan logam-logam yang mengendap dalam
sedimen terionisasi ke perairan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Novotny Olem 1994, bahwa pH memiliki hubungan yang erat dengan sifat
kelarutan logam berat. Pada pH rendah, ion bebas logam berat dapat dilepaskan kembali ke kolom air.
Kandungan merkuri pada sedimen di perairan Teluk Lada memiliki nilai yang tidak terlalu berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Murtini
2005 di daerah Tanjung Pasir, yaitu sebesar 0.0385 ppm. Berdasarkan hasil analisis merkuri di perairan Teluk Lada dibandingkan dengan baku mutu yang
ditetapkan oleh IADCCEDA 1997, maka kadar merkuri di perairan tersebut masih berada di bawah nilai level target. Hal ini menunjukkan bahwa substansi yang ada
pada sedimen tidak terlalu membahayakan bagi lingkungan.
b. Kadmium Cd