Tumbuhan penghasil zat warna Tumbuhan penghasil pakan ternak

5.3.5 Tumbuhan hias

Penggunaan tumbuhan sebagai hiasan cukup banyak dilakukan oleh masyarakat Miduana. Umumnya tumbuhan hias ini ditanam di halaman depan rumah untuk memanfaatkan lahan kosong dan menambah nilai estetika. Hampir sebagian besar rumah di Dusun Miduana memiliki pekarangan yang ditanami tumbuhan. Selain berfungsi sebagai hiasan, tumbuhan ini ada juga yang digunakan sebagai obat dan keperluan lainnya. Hasil wawancara dan pengamatan langsung diperoleh sebanyak 35 spesies tumbuhan hias dari 24 famili Lampiran 6. Tumbuhan hias ini ada yang diambil langsung dari hutan dan ada pula yang berasal dari daerah luar. Spesies tumbuhan hias yang diambil dari hutan diantaranya adalah hariang Begonia sp., talas, dan anggrek. Tabel 12 Beberapa spesies tumbuhan yang sering digunakan sebagai hiasan No Nama lokal Nama ilmiah Famili Bagian yang digunakan 1 Alamanda Allamanda cathartica Apocynaceae Bunga 2 Pacar air Impatiens balsamina Balsaminaceae Bunga 3 Nanas kerang Rheo discolor Commelinaceae Daun 4 Hanjuang merah Cordyline terminalis Liliaceae Daun 5 Lidah buaya Aloe vera Liliaceae Daun 6 Kembang sapatu Hibiscus rosa-sinensis Malvaceae Bunga 7 Bugenfil Bougainvillea glabra Nyctaginaceae Bunga 8 Anggrek panda Vanda tricolor Orchidaceae Bunga 9 Kembang ros Rosa chinensis Rosaceae Bunga 10 Pacing Costus speciosus Zingiberaceae Bunga

5.3.6 Tumbuhan aromatik

Tumbuhan aromatik yang sering digunakan masyarakat Miduana sebanyak 12 spesies dari 9 famili Lampiran 7. Sebagian besar tumbuhan aromatik digunakan sebagai campuran pada masakan untuk menghilangkan aroma tak sedap dan menghasilkan wangi yang khas seperti salam Eugenia polyantha, jahe Zingiber officinale, dan pandan Pandanus amaryllifolius. Hal yang sama juga dilakukan oleh masyarakat Dayak Kenyah di Kalimantan Timur dengan memanfaatkan sejumlah tumbuhan aromatik sebagai bahan penyedap pada masakan mereka Susiarti Setyowati 2005. Hasil wawancara juga menyebutkan bahwa bunga sedap malam Polianthes tuberosa biasanya digunakan sebagai pewangi di kamar pengantin dalam upacara pernikahan. Spesies tumbuhan aromatik ini biasanya diperoleh dari kebun atau halaman rumah, sehingga mudah diperoleh ketika diperlukan.

5.3.7 Tumbuhan untuk mengatasi hama

Penggunaan tumbuhan untuk mengatasi hama sudah cukup jarang dilakukan oleh masyarakat Miduana. Sebagian besar petani sudah lebih memilih pembasmi hama kimia yang lebih mudah diperoleh dan praktis digunakan. Terdapat 5 spesies tumbuhan dari 4 famili yang dapat dimanfaatkan oleh anggota masyarakat untuk mengatasi hama Tabel 13. Tabel 13 Spesies tumbuhan penghasil pestisida nabati No Nama lokal Nama ilmiah Famili Bagian yang digunakan 1 Bambu tali Gigantochloa apus Poaceae Tunas 2 Ganggeng Ceratophyllum demersum Ceratophyllaceae Seluruh bagian 3 Ki hurip Rhaphidophora sylvestris Araceae Seluruh bagian 4 Tamiyang pugur Schizostachyum brachycladum Poaceae Seluruh bagian 5 Tua beleng Derris elliptica Fabaceae Akar Menurut Lestari 2005 biasanya tumbuhan untuk mengatasi hama bekerja dengan cara sebagai penolak, penarik, antifertilitas pemandul, pembunuh dan bentuk lainnya. Salah satu spesies yang masih cukup sering digunakan adalah ganggeng Ceratophyllum demersum sebagai penjebak hama walang sangit Gambar 11. Tumbuhan ini merupakan spesies tumbuhan air yang ditemukan di aliran air yang tenang di sekitar sawah dan biasanya banyak tumbuh di aliran air sekitar kubang telaga kecil. Penggunaan tumbuhan ini cukup praktis yakni dengan mengeluarkan ganggeng dari air, kemudian disimpan diatas bambu yang ditancapkan di areal sawah. Cara bekerjanya adalah menarik walang sangit dengan bau amis yang ditimbulkan dari ganggeng yang dikeluarkan dari air. Kemudian walang sangit yang menempel pada ganggeng tersebut dimusnahkan dengan cara dibakar. Penggunaan spesies tumbuhan yang lain kini sudah jarang dilakukan. Hal ini lebih disebabkan sulitnya memperoleh bahan baku, terutama untuk jenis-jenis yang hanya ada di hutan seperti ki hurip Rhaphidophora sylvestris dan tua