mengandung makna berbagi dengan sesama yang ditandai dengan adanya kegiatan makan bersama.
Pada masyarakat Padepokan Girijaya di sekitar Gunung Salak, upacara seperti ini dinamakan seren taun Mirmanto et al 2008. Perbedaannya adalah
dalam upacara seren taun terdapat serangkaian ritual lain selain dari makan bersama dan dilakukan secara bersama oleh masyarakatnya. Namun pada intinya
kedua tradisi ini memiliki fungsi yang sama sebagai ungkapan rasa syukur atas
rejeki yang mereka peroleh. 4.
Ngaelepkeun
Ngaelepkeun merupakan adat dalam tata cara penyimpanan padi hasil
panen yang dilakukan oleh orang tertentu seperti sesepuh atau dukun. Ngaelepkeun
tidak bisa dilakukan pada sembarang hari tetapi pada hari-hari tertentu tergantung hari lahir pemilik padi. Ngaelepkeun dilakukan apabila hendak
menyimpan padi hasil panen ke lumbung padi yang disebut leuit dan goah. Leuit merupakan bangunan kecil tempat menyimpan padi yang terpisah dari rumah,
sedangkan goah merupakan ruangan tempat menyimpan padi yang terletak di dalam rumah.
Dalam upacara ngaelepkeun, padi yang telah diikat digedeng terbagi ke dalam beberapa macam. Ada gedengan biasa dan gedengan pokok yang terdiri
dari indung, ikat, ampar kasur, capit hurang, dan panutup. Sebagian besar padi diikat berupa gedengan biasa, sedangkan untuk gedengan pokok hanya sebagian
kecil saja. Makna dari gedengan pokok ini diibaratkan sebagai penjaga lumbung padi agar tidak mengalami gangguan apapun.
Gambar 20 Indung, lima ikatan padi kecil digabung jadi satu
Pada indung biasanya diikatkan juga tembakau
Nicotiana tabacum
yang digulung dengan daun sirih
Piper betle
. Ini merupakan simbol bahwa indung merupakan orang tua atau inti dari gedengan pokok. Dalam penyimpanan padi di
lumbung terdapat susunan tertentu yang tidak boleh dilanggar. Padi gedengan pokok selalu berada di tengah tumpukkan dan dikelilingi padi gedengan biasa.
Apabila aturan ini dilanggar, maka pemiliknya akan mengalami kabadi atau sakit secara misterius.
5. Nganyaran
Nganyaran merupakan upacara adat dalam menyimpan beras hasil panen
ke dalam tempat beras berupa gentong besar dari tanah liat yang disebut buyung. Nganyaran
harus dilakukan sebelum padi hasil panen dikonsumsi atau dijual. Upacara ini dilakukan dengan menumbuk padi hasil panen sehingga menjadi
beras. Banyaknya padi harus dalam hitungan genap dan minimal dua genggam. Beras hasil tumbukan kemudian disimpan dalam boboko atau wadah dari
anyaman bambu. Peralatan dalam upacara ini adalah segelas air, sisir, cermin, hihid
atau kipas dari bambu. Beras yang ada dalam boboko kemudian dimasukkan ke dalam buyung dan peralatan seperti sisir, cermin, dan hihid diletakkan di dekat
buyung. Upacara nganyaran ini bertujuan untuk menghormati dewi Sri yang lebih
dikenal oleh masyarakat Miduana sebagai Nyi Mas Geulis atas hasil panen yang diperoleh.
Beras kemudian dimasak dan orang pertama yang memakan nasinya adalah orang yang melakukan mitembian ketika panen. Sebelum orang yang
melakukan mitembian memakan nasinya, pemilik padi dilarang memakan nasi dari padi hasil panen tersebut, apalagi sampai menjualnya. Padi baru boleh diolah
atau dijual setelah dilakukan upacara nganyaran. Manfaat adanya tradisi ini secara tidak langsung mencegah adanya sistem ijon yang banyak merugikan petani.
6. Sistem pengaturan ruangan penyimpanan padi di rumah
Tempat penyimpanan padi di dalam rumah disebut goah. Penempatan goah
di dalam rumah juga memiliki aturan tersendiri. Peletakan goah harus disusun berurutan dengan padaringan atau tempat menyimpan beras, hawu atau
tungku sebagai tempat memasak, pintu keluar, dan air atau kamar mandi. Hal ini
m s
p k
s r
m p
p
5
a b
m m
m t
s m
d
G
merupakan sesuatu haru
Sel pintu utama
kepercayaan saja seseora
rumah, nam melainkan
pengaturan pemiliknya a
5.7 Sta
Stat ada di Masy
besar peng masyarakat y
muda tidak b melakukan
tradisional m saat ini me
masyarakat D dari generas
Gambar 21
20 40
60 80
100 120
ju mlah
sp esies
lambang ke us berurutan.
ain pengatur a rumah da
n bahwa leta ang memilik
mun orang t harus meny
tersebut dil akan terseran
atus Kearifa
tus pengetah yarakat Midu
getahuan m yang berusia
banyak men pemanfaatan
mengenai pe erupakan ta
Dusun Midu i ke generas
Rata-rata ju responden
64
≤ 30
eteraturan ya .
ran penempa an letak saw
ak sawah ha ki sawah yan
tersebut tida yerahkannya
langgar, mak ng penyakit
an Tradision
huan tradisi uana sudah m
mengenai pe a lanjut Gam
ngetahui kear n tumbuhan
manfaatan tu anda terjadin
uana. Apabil i sampai kem
umlah spesies
69
31-40
Kelom
ang memilik atan goah, a
wah. Pada arus ada di
ng letaknya ak diperbole
a kepada o ka pemilik
secara miste
nal
ional menge mulai berkur
emanfaatan mbar 21. Ke
rifan dalam n secara tra
umbuhan ya nya erosi n
la dibiarkan mudian hilan
s yang diman
89
41-5
mpok usia res
ki arti bahw ada juga peng
beberapa m bagian depa
berada di b ehkan meng
orang lain. rumah akan
erius.
enai pemanf rang. Hal in
tumbuhan ebanyakan r
pemanfaatan adisional. Se
ang ada di ka nilai-nilai k
nilai-nilai in ng.
nfaatkan berd
9
51
sponden tah
wa dalam m gaturan men
masyarakat an pintu rum
bagian belak ggarap sawa
Apabila p n terkena ka
faatan tumb ni terlihat dar
lebih diku responden ya
n tumbuhan edikitnya pe
alangan gen kearifan trad
ni akan terus
dasarkan kelo
94
-60
hun
mengerjakan ngenai arah
masih ada mah. Boleh
kang pintu ah tersebut
pengaturan- kabadi
atau
uhan yang ri sebagian
uasai oleh ang berusia
dan jarang engetahuan
erasi muda disional di
s berkurang
ompok usia
114
60