Penerapan SMM ISO 9001:2008 dan Fokus Kinerja

waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan ulang yang membutuhkan anggaran lebih efisien. ii. Pengurangan jumlah keluhan pelanggan dan memungkinkan untuk tindakan perbaikan cepat. iii. Meningkatkan kehandalan dalam pengiriman produk. 2 Peningkatan EBIT Earnings Before Interest and Tax Hal ini sebagai dasar untuk menjaga margin keuntungan di atas 10 EBIT di tahun mendatang. 3 Peningkatan modal kerja Untuk menjaga modal kerja di bawah kontrol mencapai angka anggaran dari berbagai posisi modal kerja, seperti uang muka, persediaan, pelanggan dan pembayaran pemasok. Seperti di lihat di atas terdapat 3 tiga sasaran mutu menurut indikator kinerja utama pada PT. CG Power System Indonesia, menunjukkan bagaimana manajer berusaha memajukan perusahaan dengan memonitor dan melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan setiap 3 bulan sekali dimulai dari bulan April.

4.1.3 Penerapan SMM ISO 9001:2008 dan Fokus Kinerja

PT. CG Power System Indonesia telah menerapkan ISO 9000:9004 mulai tahun 1995 yang berorientasi pada standar-standar pembuatan trafo bermutu yang disesuaikan dengan standar PLN di Indonesia. Sejak tahun 2003, ISO 9000:9004 berubah menjadi ISO 9001:2000 yang berorientasi pada pendekatan proses dalam divisi logistic, marketing, administration, production dan sebagainya. Kepemilikan ISO terbaru oleh PT. CG Power System Indonesia tidak berhenti pada ISO 9001:2000, pada tahun 2009 ISO 9001:2000 berubah menjadi ISO 9001:2008 yang lebih berkembang daripada ISO 9001:2000. Keunggulan pendekatan proses merupakan kendali yang diberikan secara terus-menerus dalam hubungan antar proses kinerja yang dilakukan oleh setiap individu dalam perusahaan guna menunjang peningkatan kemajuan perusahaan. PT. CG Power System Indonesia memiliki 4 empat bagian divisi yang menerapkan SMM ISO 9001:2008, yaitu Quality Assurance Manager, Chief Qa Inspection, Qa Engineer dan Customer Satisfication Controller . Kebijakan mutu yang dimiliki oleh PT. CG Power System Indonesia meliputi : 1. Manajemen PT. CG Power System Indonesia memiliki kebijakan mutu yang berfokus pada mutu integral dan pengembangan budaya kearah perbaikan berkelanjutan. 2. Seluruh organisasi terlibat untuk melakukan perbaikan berkelanjutan pada produk dan jasa, sehingga mampu menghasilkan produk dan jasa bermutu sesuai dengan persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku bagi konsumen, baik didalam maupun luar negeri. 3. Manajemen membuat kebijakan mutu yang fokus pada prioritas strategi yang ditetapkan dalam rencana strategi di PT. CG Power System Indonesia 4. Memiliki kerangka kerja, di mana jaminan terhadap mutu produk sesuai dengan SMM ISO 9001:2008. Dengan ini diinstruksikan bahan setiap manajemen yang berkaitan dengan departement merumuskan tujuan hubungannya dengan kewajiban dan tugas pokok karyawan dalam perusahaan, sehingga mampu menerapkan SMM ISO 9001:2008 kedalam kinerja dan mampu untuk memverifikasi hasil yang diperoleh dengan tujuan melalui sistem pelaporan yang relevan. 5. Manajemen puncak menginstruksikan perwakilan mutu manajemen yang ditunjuk dari anggota manajemen organisasi untuk memastikan bahwa persyaratan yang dijelaskan dalam standar SMM ISO 9001:2008 diimplementasikan dan terus ditingkat dengan cara audit dan pelaporan. Wakil manajemen mutu juga mengumpulkan yang diperlukan untuk terus meningkatkan relevansi dan efektivitas sistem. PT. CG Power System Indonesia bila dilihat dari fokus terhadap kinerja organisasi yang terdiri dari penjualan, keuangan, pelanggan, proses internal, pembelajaran dan pertumbuhan dapat menjadi gambaran perusahaan terhadap kondisi sebelum dan sesudah SMM ISO 9001:2008 Tabel 3. Tabel 3. Fokus kinerja organisasi sebelum dan sesudah ISO 9001:2008 No. Sebelum SMM ISO 9001:2008 Sesudah SMM ISO 9001:2008 1. Penjualan : -Sulit ekspor -penjualan masih sedikit Penjualan : Ekspor lebih mudah dan semakin berkembang 2. Keuangan : -Rugi Keuangan : -Semakin membaik 3. Pelanggan : -PLN -Kontraktor lokal Pelanggan: -PLN -Kontraktor lokal -Kontraktor asing 4. Proses internal : -Continuous improvement sudah dilakukan, tetapi belum terdokumentasi dengan baik dan terstruktur Proses internal : -Continuous improvement sudah terdokumentasi dengan baik dan terstruktur 5. Pembelajaran dan Pertumbuhan : -Pelatihan karyawan 1 tahun sebanyak 3 kali Pembelajaran dan Pertumbuhan : -Pelatihan karyawan 1 tahun sebanyak 1-2 kali -Berbagi pengetahuan di bidang mutu agar dapat diterima didunia, seperti OWQ atau One World Quality , Unipower Design dan CGPSI atau Cromphton Greeaves Production System Indonesia. Sumber : PT. CG Power System Indonesia, 2011

4.2 Deskripsi dan Analisis Data