20
melibatkan manajemen puncak dengan orientasi pada fokus pada pelanggan, menetapkan kebijakan mutu, menetapkan tujuan mutu,
menetapkan perencanaan dalam SMM, menetapkan tanggungjawab dan wewenang organisasi, mengangkat secara formal seseorang yang dapat
mewakili manajemen yang berasal dari organisasi, sudah memiliki pengalaman bekerja lama dan menjamin proses komunikasi internal yang
tepat, serta harus melakukan peninjauan ulang terhadap penerapan SMM. f. Klausul 6. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Klausul ini menyatakan bahwa suatu organisasi harus menetapkan dan memberikan sumber daya yang diperlukan secara tepat, personil yang
bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas harus didefinisikan dalam SMM ISO 9001:2008, serta memiliki kompetensi berkaitan dengan
pendidikan yang relevan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman. g. Klausul 7. Realisasi Produk
Klausul ini menyatakan bahwa organisasi harus merencanakan dan mengembangkan proses yang diperlukan untuk realisasi produk.
Perencanaan realisasi produk harus konsisten dengan persyaratan proses- proses lain dari SMM.
h. Klausul 8. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan. Menurut klausul ini, organisasi harus merencanakan dan
mengimplementasikan proses pemantauan, pengukuran, analisis dan perbaikan yang diperlukan untuk memperagakan kesesuaian terhadap
persyaratan produk, memastikan kesesuaian SMM dan terus-menerus memperbaiki keefektifan SMM.
2.2.4 Audit Mutu dan Dokumentasi Mutu
Menurut Ariani 2002, audit mutu adalah evaluasi secara sistematik dan independen yang dilaksanakan untuk menentukan hal berikut :
a. Apakah kegiatan mutu yang berhubungan dengan hasil produksi telah sesuai dengan dokumentasi sistem mutu ?
21
b. Apakah prosedur dalam dokumentasi sistem mutu diterapkan secara efektif dan tepat untuk mencapai sasaran yang diinginkan ?
Menurut Mangkunegara 2005, faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan ability dan faktor motivasi motivation. Penjabaran dari
kedua faktor tersebut adalah : a. Faktor kemampuan ability
Karyawan yang memiliki pengetahuan memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaannya sehari-hari, lebih mudah
mencapai kinerja yang diharapkan. b. Faktor motivasi motivation
Motivasi terbentuk dari sikap karyawan dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi terarah untuk mencapai tujuan kerja, atau
organisasi. Dalam ISO 9001:2008 disebutkan tentang persyaratan dokumentasi. Secara
umum dokumentasi sistem mutu harus mencakup beberapa hal, yakni : a. Pernyataan terdokumentasi dari kebijakan mutu dan sasaran mutu.
b. Quality management. c. Prosedur terdokumentasi yang diminta oleh SMM.
d. Dokumen yang diperlukan oleh organisasi untuk menjamin efektivitas perencanaan pengoperasian dan pengendalian proses.
e. Catatan mutu yang diminta oleh Standar Internasional.
2.3 Kinerja Organisasi
Pencapaian kinerja optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki seorang karyawan, merupakan hal yang selalu menjadi perhatian para pemimpin
organisasi. Menurut Sedarmayanti 2004 pengertian Kinerja Performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang
dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing- masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara illegal yang
tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.