Unsur-unsur yang Dinilai Kinerja Organisasi

22 Menurut Ruky 2001, kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya.

2.3.1 Unsur-unsur yang Dinilai

Pada umumnya unsur-unsur yang perlu diadakan penilaian dalam proses penilaian kinerja menurut Wibisono 2006 adalah : a. Kinerja Manajerial. Seseorang yang memegang posisi manajerial diharapkan mampu menghasilkan suatu kinerja manajerial. Kinerja manajerial bersifat abstrak dan kompleks. Manajer menghasilkan kinerja dengan mengerahkan bakat dan kemampuan, serta usaha beberapa orang lain yang berada didalam daerah wewenangnya. Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan keefektifan organisasi. b. Kerjasama Tim Kerjasama adalah kemampuan tenaga kerja untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna sebesar- besarnya. Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi tergantung pada orang yang terlibat dalam organisasi tersebut. Untuk itu penting adanya kerjasama yang baik diantara semua pihak dalam organisasi, baik dengan teman sejawat, atasan maupun bawahannya dalam organisasi, sehingga semua kegiatan dapat berjalan dengan baik dan tujuan organisasi dapat dicapai. Kriteria adanya kerjasama dalam organisasi adalah : 1 Kesadaran karyawan untuk bekerja dengan teman sejawat, atasan maupun bawahan. 2 Adanya kemauan untuk membantu teman yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas. 23 3 Adanya kemauan untuk memberi dan menerima kritik dan saran. 4 Bagaimana tindakan seseorang apabila mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya. c. Pendidikan dan pelatihan diklat karyawan SDM atau karyawan yang menduduki suatu jabatan tertentu dalam organisasi, belum tentu mempunyai kemampuan yang sesuai dengan persyaratan yang diperlukan dalam jabatan tersebut. Hal ini terjadi karena sering seseorang menduduki jabatan tertentu bukan karena kemampuannya, melainkan karena ketersediaan formasi. Oleh sebab itu, karyawan atau staf baru ini perlu penambahan kemampuan yang diperlukan, seperti diklat pada program-program tertentu yang menunjang adanya peningkatan kinerja. d. Tanggungjawab. Tanggungjawab adalah kesanggupan seorang tenaga kerja dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya, serta tepat waktu untuk berani membuat risiko atas keputusan yang diambilnya. Dalam hal ini, tanggungjawab dapat merupakan keharusan pada seorang karyawan untuk melakukan secara layak apa yang telah diwajibkan padanya. Untuk mengukur adanya tanggungjawab dapat dilihat dari : 1 Kesanggupan dalam melaksanakan perintah dan kesanggupan kerja. 2 Kemampuan menyelesaikan tugas dengan tepat dan benar. 3 Melaksanakan tugas dan perintah yang diberikan sebaik-baiknya. e. Prestasi Kerja. Prestasi kerja dipengaruhi oleh dua 2 hal utama, yaitu faktor organisasional perusahaan dan faktor personal. Faktor organisasional meliputi sistem imbal jasa, mutu pengawasan beban kerja, nilai dan minat, serta kondisi fisik dari lingkungan kerja. Diantara berbagai faktor organisasional tersebut, faktor yang paling penting adalah faktor sistem imbal jasa, dimana faktor tersebut akan diberikan dalam bentuk gaji, bonus, ataupun promosi. Selain itu, faktor organisasional kedua yang juga penting 24 adalah mutu pengawasan supervision quality, dimana seorang bawahan dapat memperoleh kepuasan kerja, jika atasannya lebih kompeten dibandingkan dirinya. Sementara faktor personal meliputi ciri sifat kepribadian personality trait, senioritas, masa kerja, kemampuan ataupun keterampilan yang berkaitan dengan bidang pekerjaan dan kepuasan hidup. Untuk faktor personal, faktor yang juga penting dalam mempengaruhi prestasi kerja adalah faktor status dan masa kerja. Pada umumnya, orang yang telah memiliki status pekerjaan yang lebih tinggi biasanya telah menunjukkan prestasi kerja yang baik. Status pekerjaan tersebut dapat memberikannya kesempatan untuk memperoleh masa kerja yang lebih baik, sehingga kesempatannya untuk semakin menunjukkan prestasi kerja semakin besar.

2.3.2. Manfaat Penilaian Kinerja