Analisis Regresi Linear Sederhana

4.4 Analisis Regresi Linear Sederhana

4.4.1 Menganalisis pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia Pengukuran pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana dapat dilihat pada Lampiran 7. Dari hasil pengukuran analisis regresi sederhana terhadap penerapan SMM ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia disusun hipotesis berikut : H : Tidak terdapat pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia. H 1 : Terdapat pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia. Pengujian pengaruh tingkat nyata SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia dilakukan uji koefisiens regresi Uji t. Hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung 6,350 Tabel 4 dan nilai t-tabel 2,052. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan terdapat pengaruh nyata antara SMM ISO 9001:2008 dengan kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia karena nilai t-hitung t-tabel 6,350 2,052, maka hipotesis H 1 diterima. Tabel 4. Hasil uji ANOVA SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 PT. CG Power System Indonesia t hitung t tabel F hitung F tabel P value αalpha 6,350 2,052 68,173 4,196 0,000 0,05 Uji Anova pada Tabel 5 dilakukan untuk melihat nilai dari F hitung dan F tabel yang didapatkan, yaitu nilai F hitung 68,173, maka F hitung 68,173 F tabel 4,196, atau F hitung 5. Hasil tersebut diartikan bahwa model regresi sederhana ini nyata, sehingga peubah SMM ISO 9001:2008 memiliki pengaruh nyata terhadap kinerja organisasi. Besarnya kontribusi peubah bebas yang berpengaruh terhadap peubah terikat diketahui melalui nilai R dan R-square koefisien determinasi yang dapat dilihat pada Tabel 5. Uji nilai R ini berfungsi untuk mengetahui persentase SMM ISO 9001:2008 yang dipengaruhi oleh tanggapan responden atas pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 yang telah diidentifikasi melalui R-square 61,3 dan sisanya 38,7 dipengaruhi oleh hal-hal lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Tabel 5. Hasil uji nilai R SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 PT. CG Power System Indonesia Nilai R R Square 0,783 0,613 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien regresi 1,824 dan konstanta regresi 0,572 Tabel 6. Dari nilai tersebut, dapat digambarkan secara linear bentuk pengaruh SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 adalah : Ŷ sesudah ISO = 1,824 + 0,572 X Keterangan : Y sesudah ISO = Kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 1,824 = Konstanta 0,572 = Koefisien Regresi X = Penerapan SMM ISO 9001:2008 Tabel 6. Hasil uji koefisien regresi SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 PT. CG Power System Indonesia Dari rumusan tersebut dapat dijelaskan bahwa terjadi pengaruh positif dan nyata kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 Y1 terhadap SMM ISO 9001:2008 X. Koefisien Regresi Konstanta Regresi P value α alpha 0,572 1,824 0,000 0,05 4.4.2 Menganalisis pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia Pengukuran terhadap pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana Lampiran 5. Hipotesis yang digunakan untuk pengukuran pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sesudah ISO 9001:2008 dalam penelitian ini adalah : H : Tidak terdapat pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia. H 1 : Terdapat pengaruh penerapan SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia. Hasil perhitungan pada nilai t-hitung 3,428 Tabel 7 dan nilai t- tabel 2,052. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh kesimpulan terdapat pengaruh nyata antara SMM ISO 9001:2008 dengan kinerja organisasi PT. CG Power System Indonesia karena nilai t-hitung t-tabel 3,428 2,052, maka hipotesis H 1 diterima. Tabel 7. Hasil uji ANOVA SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 PT. CG Power System Indonesia Hasil uji Anova pada Tabel 8, dilakukan untuk melihat nilai dari F hitung dan F tabel yang didapatkan. Hasilnya diperoleh nilai F hitung 29,321, sehingga F hitung 29,321 F tabel 4,196, atau F hitung 5, maka model regresi ini nyata. Selain itu, peubah SMM ISO 9001:2008 memiliki p-value sig. 0,000 0,05 α, yang artinya berpengaruh terhadap kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008. Pengujian pengaruh SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 memiliki besarnya kontribusi peubah bebas yang berpengaruh terhadap peubah terikat yang dapat dilihat pada Tabel 9. SMM ISO 9001:2008 yang dipengaruhi oleh tanggapan t hitung t tabel F hitung F tabel P value αalpha 3,047 2,052 29,321 4,196 0,000 0,05 responden atas pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 yang telah diidentifikasi melalui R Square 40,5 dan sisanya 50,5 dipengaruhi oleh hal-hal lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Tabel 8. Hasil uji nilai R SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 PT. CG Power System Indonesia Nilai R R Square 0,637 0,405 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien regresi 1,279 dan konstanta regresi 0,548 Tabel 10. Dari nilai tersebut, dapat digambarkan secara linear bentuk pengaruh SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi adalah : Ŷ sebelum ISO = 1,279 + 0,548 X Keterangan : Y sebelum ISO = Kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 1,279 = Konstanta 0,548 = Koefisien X = Penerapan SMM ISO 9001:2008 Tabel 9. Hasil uji koefisien regresi SMM ISO 9001:2008 terhadap kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 PT. CG Power System Indonesia Dari rumusan tersebut dapat dijelaskan bahwa terjadi pengaruh positif dan nyata kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 Y sebelum ISO terhadap SMM ISO 9001:2008 X, yang artinya bila semakin positif dan nyata respon dari responden, maka kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 yang ditimbulkan baik. Koefisien Regresi Konstanta Regresi P value αalpha 0,548 1,279 0,000 0,05 4.4.3 Menganalisis perbedaan kinerja organisasi sebelum dan sesudah ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia Perbedaan kinerja organisasi sebelum dan sesudah ISO 9001:2008 di PT. CG Power System Indonesia mengalami perbedaan, karena kinerja organisasi sebelum penerapan ISO 9001:2008 telah menerapkan pola standarisasi kinerja yang sama dengan CG di India, sehingga dinilai sudah cukup baik. Tetapi sesudah diadakan penerapan ISO 9001:2008, kinerja organisasi di PT. CG Power System Indonesia menjadi semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 10 dan 11. Tabel 10. Hasil uji nilai R kinerja organisasi sebelum dan sesudah ISO 9001:2008 Kinerja Organisasi Nilai R Nilai R 2 Uji t Sebelum ISO 9001:2008 0,637 0,405 3,047 Sesudah ISO 9001:2008 0,783 0,613 6,350 Dilihat dari kedua model di atas, terjadi peningkatan pengaruh X terhadap Y, jika dibandingkan pengaruh terhadap Y yang sebelumnya hanya 40,5 dan pengaruh X terhadap Y sesudahnya 61,3. Dalam hal ini dapat dikatakan ada perubahan dari kinerja organisasi sebelum dan sesudah ISO 9001:2008. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kinerja organisasi sebelum ISO 9001:2008 dan sesudah ISO 9001:2008 sebesar 19,8, sehingga kinerja organisasi di PT. CG Power System Indonesia sesudah diterapkan SMM ISO 9001:2008 menjadi semakin meningkat persentasenya dan kinerja organisasinya semakin baik.

4.5 Implikasi Manajerial