8
merupakan mutu saat ini mungkin dianggap kurang bermutu pada masa mendatang.
Menurut Crosby dalam Nasution 2005, mutu adalah conformance to requirement, yaitu sesuai yang di isyaratkan atau di standarkan. Suatu produk
memiliki mutu, apabila sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan. Standar mutu meliputi bahan baku, proses produksi dan produk jadi. Menurut
Crosby, kurang sedikit dari persyaratan-persyaratan yang ditentukan, maka suatu barang atau jasa dikatakan tidak bermutu. Persyaratan itu sendiri dapat berubah
sesuai keinginan pelanggan, kebutuhan organisasi, pemasok sumber, pemerintah, teknologi dan pasar atau persaingan. Sedangkan menurut Deming dalam
Nasution 2005, mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar, yaitu perusahaan harus benar-benar dapat memahami apa yang dibutuhkan konsumen
atas suatu produk yang akan dihasilkannya.
2.1.1 Manajemen Mutu Terpadu
Proses pengembangan secara terus menerus dalam manajemen mutu terpadu MMT akan berhasil, jika terdapat proses yang komprehensif untuk
melakukan pengujian, pencermatan, analisis, dan pelaporan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan proses dalam upaya untuk merelisasikan produk
http.uin-malang.ac.id, 2009. mengatakan bahwa ISO 9000 dapat diintegrasikan dengan MMT untuk pengembangan menyeluruh sistem mutu
dimana pengembangan mutu dapat dicapai dengan mendasarkan pengujian proses organisasi berkaitan dengan definisi proses, pengembangan dan desain
proses. MMT atau lebih sering disebut Total Quality Management TQM,
merupakan suatu konsep yang berupaya melaksanakan SMM dunia. Untuk itu diperlukan perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi.
Menurut Hensler and Brunell dalam Nasution 2005, ada 4 empat prinsip utama dalam TQM, yaitu :
9
1. Kepuasan pelanggan. Konsep mengenai mutu dan pelanggan diperluas dalam TQM. Mutu tidak
hanya kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi mutu tersebut ditentukan oleh pelanggan.
2. Penghargaan terhadap setiap orang. Perusahaan yang mutunya tergolong dalam kelas dunia pada setiap
karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan kreativitas khas. Dalam hal ini, karyawan merupakan sumber daya organisasi paling
bernilai. Oleh karena itu, setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim
pengambilan keputusan. 3. Manajemen berdasarkan fakta.
Perusahaan bertaraf kelas dunia berorientasi pada fakta, yaitu setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar pada perasaan.
Konsep pokok yang berkaitan dengan hal ini adalah : a. Prioritas Prioritization, yakni suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat
dilakukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Maka dengan menggunakan data,
manajemen dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital.
b. Variasi atau variabilitas kinerja manusia. Data statistik dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang merupakan bagian wajar dari setiap
sistem organisasi. Dengan demikian, manajemen dapat memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.
4. Perbaikan berkesinambungan. Perusahaan agar dapat sukses, perlu melakukan proses sistematis dalam
melaksanakan perbaikan secara berkesinambungan. Konsep yang digunakan adalah siklus plan-do-check-action-analyze PDCAA, yang terdiri dari
langkah-langkah perencanaaan dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.
10
2.1.2 ISO 9000 Sebagai Standar SMM