Analisis Data Reptil Analisis Data Habitat

17

3.5 Analisis Data

3.5.1 Analisis Data Reptil

Data reptil yang diperoleh dalam jalur pengamatan dianalisis menggunakan beberapa indeks antara lain: A. Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman jenis yang ditemukan dihitung menggunakan Indeks Keanekaragaman Jenis Shannon-Wiener Odum 1971, yaitu: H’= - ∑ Pi Ln Pi Keterangan: H’ = Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener Pi = Proporsi jenis ke-i diperoleh dari jumlah individu jenis ke-i dibagi jumlah seluruh individu yang diperoleh di suatu lokasi Variabel tersebut dapat digunakan dengan kriteria sebagai berikut: H’ 1 = Menunjukan tingkat keanekaragaman jenis yang rendah 1 H’ 3 = Menunjukan tingkat keanekaragaman jenis yang sedang H’ 3 = Menunjukan tingkat keanekaragaman jenis yang tinggi Nilai yang diperoleh kemudian akan digunakan untuk membandingkan keanekaragaman jenis berdasarkan habitat. B. Kemerataan Jenis Untuk mengetahui derajat kemerataan jenis pada suatu lokasi digunakan Indeks Kemerataan Jenis. Persamaan yang digunakan untuk menghitung Indeks Kemerataan Jenis Odum 1971, yaitu: E = H’ Ln S Keterangan: E = Indeks Kemerataan Jenis H’ = Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener S = Jumlah jenis yang ditemukan C. Kekayaan Jenis Untuk mengetahui kekayaan jenis pada suatu habitat digunakan indeks kekayaan jenis Margalef, yaitu: Dmg = S-1ln N 18 Keterangan: Dmg = Indeks kekayaan jenis margalef N = Jumlah individu semua jenis S = Jumlah jenis yang ditemukan D. Pola Aktivitas dan Sebaran Ekologis Untuk mengetahui pola aktivitas dan penyebaran jenis reptil dilakukan pencatatan data aktivitas yang dilakukan dan posisi vertikal dan horizontal pada setiap lokasi pengamatan dan keterkaitannya dengan kondisi fisik lokasi. Pengelompokan jenis berdasarkan penggunaan ruang dilihat dengan melakukan pengelomponkan menggunakan software SPSS dengan metode Ward. Korelasi mikrohabitat pada penyebaran jenis dilihat dengan melakukan pengelomponkan menggunakan software CANOCO dengan metode Gradient analysis CCA.

3.5.2 Analisis Data Habitat

Data habitat dianalisis secara deskriptif berdasarkan pada kenyataan yang ada di lapangan dan pada referensi-referensi yang ada dari spesies-spesies yang ditemukan di lokasi penelitian seperti kondisi fisik sungai, tegakan dominan, suhu serta berbagai data yang menunjang. Analisis data lalu dihubungkan dengan keanekaragaman jenis yang ditemui di lokasi penelitian melalui berbagai variabel yang diperoleh dari analisis data reptil. 19 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Sejarah