Ukuran Keanekaragaman Jenis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman Jenis

7 Beberapa contoh penelitian keanekaragaman reptil yang pernah dilakukan di beberapa lokasi di Kalimantan antara lain HIMAKOVA 2008 melakukan penelitiannya di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya Kalimantan Barat menemukan 32 jenis reptil, hasil ini lebih besar dari pada penelitian yang pernah dilakukan HIMAKOVA dan TBI Indonesia 2005 di Taman Nasional Betung Kerihun, Kalimantan Barat yang menemukan sebanyak 10 jenis reptil. Akan tetapi hasil tersebut sama dengan jumlah jenis yang ditemukan di areal sekitar PT. Sari Bumi Kusuma Kalimantan Barat yaitu 32 jenis Mistar 2008. Jumlah jenis tersebut lebih sedikit dari pada di Batu Apoi Brunei Darussalam yang menemukan 44 jenis reptil Das 1995. Hasil tersebut tidak jauh berbeda dengan Mediansyah dan Rachmansyah 2010 yang menjumpai 47 jenis reptil di Kalimantan Barat. Mistar 2008 melakukan penelitiannya di dua lokasi berbeda di Kalimantan timur yaitu Gunung Beratus dan Mawas dengan jumlah reptil 13 jenis pada Gunung Beratus dan 43 jenis pada Areal Mawas. Adanya perbedaan jumlah jenis reptil disebabkan oleh perbedaan lokasi, usaha pencarian, lama penelitian dan cakupan wilayah penelitian baik dalam ketinggian maupun luasan area. Selain itu metode dan peralatan yang lebih lengkap juga menjadi faktor penting dalam pencarian reptil selain profesionalitas peneliti. Kondisi topografi lokasi yang sulit dijangkau serta cuaca dan musim yang tidak mendukung untuk pengamatan reptil juga dapat mengakibatkan perbedaan jumlah temuan.

2.3 Ukuran Keanekaragaman Jenis

Terdapat enam faktor yang saling berkaitan yang menentukan naik turunnya keragaman jenis suatu komunitas yaitu: waktu, heterogenitas, ruang, persaingan, pemangsaan, kestabilan lingkungan dan produktivitas Krebs 1978. Menurut Krebs 1978 bahwa ukuran keanekaragaman dibedakan atas tiga ukuran yang dikenal secara umum yaitu kekayaan jenis species richness, heteregonitas heteroneity, dan kemerataan evennes. Pada tingkat yang sederhana, keanekaragaman hayati didefinisikan sebagai jumlah spesies yang ditemukan pada suatu komunitas, suatu ukuran yang disebut kekayaan spesies Primack et al. 1998. 8 Keanekaragaman jenis reptil berbeda pada setiap tipe habitat tergantung suhu lingkungan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pada suatu tegakan hutan, reptil tersebar dari dalam tanah hingga tajuk suatu vegetasi. Faktor yang mempengaruhi keanekaragaman tersebut berupa kecocokan terhadap suhu, kelembaban, tutupan tajuk dan formasi tanah. Reptil hanya hidup pada habitat yang memiliki suhu panas yang cukup setiap tahunnya karena panas dibutuhkan untuk proses metabolisme. Ukuran keanekaragaman ini ditentukan berdasarkan struktur kerapatan atau kelimpahan individu dari setiap jenis yang teramati Santosa 1995. Indeks yang biasa digunakan dalam penentuan ukuran keanekaragaman jenis diantaranya: indeks Shanon-Wiener, indeks Simpson dan indeks Brillouin. Santosa 1995 menjelaskan bahwa konsep kemerataan ini menunjukkan derajat kemerataan kelimpahan individu antar spesies. Konsep ini dapat digunakan sebagai indikator adanya gejala dominasi diantara setiap jenis dalam suatu komunitas. Apabila setiap jenis memiliki jumlah individu yang sama, maka komunitas tersebut mempunyai nilai kemerataan maksimum.

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman Jenis

Terdapat dua hal yang berkaitan dengan keanekaragaman jenis yaitu kekayaan dan sebaran keseragaman. Menurut Campbell 2004 menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman dalam komunitas alamiah sebagai berikut: a. Ketersediaan energi. b. Peningkatan radiasi matahari di daerah tropis meningkatkan aktivitas fotosintesis tumbuhan, yang menyediakan peningkatan dasar sumberdaya untuk organisme lain dan dengan demikian kemampuannya lebih besar untuk mendukung spesies. c. Heterogenitas habitat. d. Dibandingkan dengan daerah lain, daerah tropis seringkali mengalami gangguan lebih bersifat lokal seperti pohon tumbang, anging ribut, dan banjir, dan memiliki ketidakseragaman lingkungan yang lebih besar yang memungkinkan keanekaragaman yang lebih besar bagi spesies tumbuhan. 9 e. Spesialisasi relung. f. Iklim tropis memungkinkan banyak organisme untuk mengalami spesialisasi terhadap kisaran sumberdaya yang lebih sempit. Relung yang lebih kecil akan mengurangi persaingan dan memungkinkan tingkat pembagian sumberdaya yang lebih baik diantara spesies, yang selanjutnya akan menggalang keanekaragaman spesies yang besar. g. Interaksi populasi. h. Keanekaragaman dalam suatu pengertian adalah memperbanyak diri sendiri karena interaksi populasi kompleks mengalami ko-evolasi, dan interaksi pemangsa serta interaksi simbiotik dihasilkan dalam suatu komunitas yang beranekaragam untuk mencegah suatu populasi menjadi dominan. Faktor-faktor tersebut berpengaruh pada tingkat keanekargaman reptil yang ada di suatu lokasi karena dalam penyebarannya reptil dipengaruhi oleh kondisi fisik dan ketersediaan pakan serta tingkat interaksi terhadap gangguan. 10 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian